Braz memang sengaja melakukan hal itu agar Beros mau menggunakan kuncinya untuk melepas borgol leher yang secara tak langsung membelenggu kekuatan sihir Braz. "Aku bertemikasih padamu karena telah memborgolku dan menjadikanku seseorang yang tak layak untuk dibunuh. Dengan itu, aku bisa menemui raja tanpa dengan baik.." pikirnya.
"Tapi meski begitu, tiga hari sedikit lebih cepat dari yang kukira. Aku harus segera mempersiapkannya. Kalau aku tak memanfaatkan waktu yang kumiliki dengan baik.."
Tangan kiri Staz yang lenyap telah tumbuh kembali. "Sudah sembuh ya.." ucapnya.
"Panggungnya telah siap, selanjutnya tinggal menunggu para pemerannya.."
Di sisi lain, Goyle telah selesai dengan urusannya dan kemudian pergi ke tempat seharusnya Beros berada. Tapi, di sana kini hanya ada dua ajudan Beros. "Nonan Beros telah pergi membawa laki-laki itu ke ruang interogasi." jelasnya.
"Apa? Aku tak menyangka kalau dia bisa keluar hidup-hidup dari ruangan raja." pikir Goyle. Kemudian, iapun berjalan menuju ruang interogasi. Lelaki itu benar-benar kaget saat melihat darah di pintu, iapun mulai panik dan kemudian berlari semakin cepat.
"Darah!! Jangan-jangan..." dan apa yang dia pikirkanmu memang benar. Tampak Beros tengah terbaring di tempat itu.
"Inspektur Beros!!! Inspektur Berros!!" teriak Goyle. "Dia.. lelaki itu benar-benar... ini bercanda kan... inspektur!!!!" Goyle tampak benar-benar terpukul. Ia bahkan sampai meneteskan air mata. Dan entah darimana, kemarahanpun datang menyelimuti dirinya.
"Vlad D Braz.. berani-beraninya kau... melakukan hal seperti ini pada rekan kerjaku yang manis.. benar-benar... tak bisa dimaafkan!!!!" Goyle memasang wajah yang benar-benar kesal.
"Meskipun raja membiarkanmu hidup!! Tapi aku pastikan aku akan membunuhmu!! Aku akan membunuhmu!! membunuhmu!! membunuhmu!! seratus kali!! seribu kali!! sejuta kali!!! Aku akan membunuhmu tanpa belas kasihan!!"
Goyle kemudian memuntahkan sesuatu dari mulutnya, suatu monster. Ya, dari mulut lelaki itu keluar monster iblis bersayap. Itu adalah salah satu sihir yang dimilikinya, mengeluarkan monster yang kekuatannya berbanding lurus dengan kemarahannya.
"Ayo buru target kita, kemarahanku!! Bertarunglah bersamaku, hancurkan Braz tanpa belas kasihan!!!" teriak Goyle. Dan kemudian, monster itupun mengiringi dengan teriakannya.
Snif Snif..
Tiba-tiba saja Beros menggerakkan tangannya. Goyle tak menyadari hal ini karena terlalu fokus dengan kemarahannya. tapi, si monster menyadari hal itu, sadar kalau Beros tak mati melainkan hanya sedang tertidur. Si monster hendak memberitahukan hal itu, tapi bosnya masih penuh dengan emosi.
"Ayo maju, kemarahanku!!" Goyle kemudian berlari, tanpa tahu kenyataan yang sebenarnya. "Gaah!!!" si monsterpun tak bisa melakukan hal lain selain mengikuti perintah tuannya itu. Yah, Beros memang hanya dibuat tertidur dan darah di pintu itu berasal dari tangan kiri Braz.
Di sisinya, kini Braz sedang dalam perjalanan menuju bagian yang lebih bawah. "Seperti dugaanku, borgol itu tak hanya untuk menahan kekuatan sihir. Tapi, dia juga menghidap kemampuan sihirku. Dari sihir yang dihisapnya itu jugalah ia mendapat energi untuk menciptakan monster-monster itu. Ini adalah kutukan sebenarnya yang Beros katakan sebelumnya."
"Dengan kekuatan sihirku yang terserap, menghindari pertarungan langsung dengannya adalah pilihan terbaik. Aku tak pernah menyangka kalau obat tidur Liz bisa berguna di saat-saat seperti ini. Tapi... dengan sisa kekuatan sihirku ini, ini bahkan tak akan cukup untuk kembali ke rumah. Aku harus cepat mencari tempat istirahat sebelum ada petugas yang.."
"Ketemu kau, Braz!!!!!" Goyle yang menggunakan monsternya sebagai pijakkan terbang dan telah berada tak jauh dari Braz.
Bruakkk!!! monster dari kemarahan Goyle menabrak Braz hingga ia tergelincir, kemudian jatuh bebas menuju jauh ke bawah sana. "Ah... bodoh!!! Jangan langsung mendorongnya begitu!! Di bawah tepat jalan utama.." ucap Goyle pada monsternya.
Gbruakkk!!! kesunyian kota di bawah bukit tempat istana sang raja tiba-tiba saja terusik saat mendengar sesuatu jatuh. Ya, Braz jatuh di atap rumah seseorang. Seorang perempuan, tepat di kamarnya.
Selanjutnya : Blood Lad Chapter 26 bagian 4
0 komentar:
Posting Komentar