Home » , » Versi Teks Hunter x Hunter Chapter 188

Versi Teks Hunter x Hunter Chapter 188

Sebelumnya : Hunter x Hunter Chapter 187

Di suatu pedesaan, masyarakat tampak hidup seperti biasanya. Ada yang bercocok tanam di sawah, mencari buah-buahan, dan sebagainya. Sampai akhirnya, suatu kelompok serangga mendekat. "Hei, apa itu?" tanya orang-orang sambil melihat ke arah kejauhan.

Serangga-serangga itu semakin mendekat. Dari yang mulanya tampak kecil, ukuran mereka yang sebenarnya kini jelas. Serangga-serangga aneh itu berukuran tak jauh beda dari manusia. "Monster!!" teriak orang-orang, mulai panik.

"Tangkap mereka." ucap pimpinan kawanan semut Chimera itu, serangga yang lahir dari sang Ratu setelah memakan anak manusia tempo hari. Dan tak perlu waktu yang lama, orang-orang desa itupun berhasil mereka habisi, dan kemudian dibawa menuju sarang sang ratu.


"Sampai sang ratu menemukan sarang yang sesuai dengan keinginannya, semut chimera akan terus berganti tempat. Dan selama masa itu, jumlah tentara mereka akan terus meningkat. Dan segera setelah lokasi baru ditemukan, semut pekerja dalam jumlah yang besar akan dilahirkan untuk segera membangun tempat itu. Setelah itu selesai, sang ratu akan menempatkan dirinya sendiri di tengah-tengah tempat itu sampai dia mati."

"Tiap kali sang ratu lapar, para tentara akan memburu mangsa dalam jumlah yang besar. Kalau semut chimera berukuran dua meter tertarik pada manusia, pasti akan ada kasus menghilangnya masyarakat secara besar-besaran."

"Yah, tapi aku tak bisa menemukannya." ucap Spin. Ia sedang browsing mengenai informasi-informasi hilangnya orang-orang secara misterius atau semacamnya. Namun, tak ada hasil. "Aku mencari berita mengenai hilangnya sepuluh orang atau lebih dalam enam bulan terakhir, tapi tak ada hasil." ucapnya lagi.

"Lalu, bagaimana dengan berita orang yang dikabarkan menghilang?" tanya Gon. "Mustahil kita bisa melacak yang seperti itu." ucap Spin. "Tiap tahunnya, ada ratusan ribu orang yang menghilang." jelasnya.

"Lalu, tak bisakah kita memfokuskan pencarian pada lokasi yang jarang ada orang yang menghilang dalam jumlah banyak?" tanya Killua. "Hmm, sepertinya itu tak bisa banyak membantu. Data ini hanya dari dua tahun yang lalu." ucap Spin.

"Tidakkah kita sebaiknya mencaritahu laporan saksi? Kalau ada serangga seukuran dua meter, beritanya pasti akan segera menyebar, kan?"

"Tentu saja aku sudah mencobanya, tapi tetap saja, tak ada informasi berarti yang bisa membantu."

"Mungkin saja kita hanya terlalu paranoid tentang ini." ucap Banana. "Bisa saja kan, serangga itu sudah mati dan tubuhnya terdampar di dasar laut?"

"Bisakah kau memperlihatkan data kondisi laut di hari saat kita menemukan tangan itu?" tanya Kaito. Kemudian, Spin pun memperlihatkan data yang berupa peta. "Ini adalah lokasi dimana tangan itu ditemukan."

"Temperatur lautnya lumayan rendah ya..." gumam kaito. "Sepuluh hari yang lalu... Coba telusuri semua lokasi yang memiliki kemungkinan tangan itu berasal."

"Apa yang ingin kau ketahui dari itu?"

"Mungkin saja tangan itu terpisah dari tubuhnya setelah tubuhnya terbawa ke suatu pulau." ucap Kaito. "Begitu ya..." Spin pun kembali mengutak-atik laptopnya. Lalu...

"Jadi, lokasi yang mungkin adalah...
seluruh pulau di kepulauan Barusa, dan ...
Federasi Mitene kurasa juga punya kemungkinan."

"Federasi Mitene?"
"Oh!" Banana menyadari sesuatu.
"Itu adalah tempat dimana NGL berada, bukan?"
"Yah, Goruto Timur juga ada di sana."
"Hmm, akan sulit untuk mencari informasi kalau sampai ke sana."

"Apa itu NGL?" Killua bertanya. Lalu, kaito menjelaskan, "Itu merupakan singkatan dari Neo Green Life, yaitu suatu kelompok masyarakat yang menolak segala bentuk teknologi modern, dan terus hidup secara harmonis dengan alam. Ini dia lokasinya."

cursor ditunjukkan ke peta, di salah satu bagian di suatu peta pulau.

"Mereka berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan surat, dan berkendara dengan menggunakan kuda. Segala tindakkan penyelundupan mesin ke sana akan ditindak dengan sangat. Dulu, pernah ada tiga kru Televisi yang hendak menyelundupkan peralatan kamera dan mengambil gambar di sana, Tapi, sesegera mungkin mereka ditangkap. lalu, dilaporkan kalau salah satu dari mereka dihukum mati, dan sisanya masih dipenjara sampai sekarang. Populasi mereka 2,17 juta. 99% dari mereka menetap di sana, sementara sisanya menjadi pekerja sukarela."

"Menurutmu, apa yang orang-orang NGL lakukan jika mereka melihat tubuh semut chimera terdampar di pinggir laut?"

"Kurasa tidak ada. Bahkan sebelumnya, saat epidemik mematikan menyerang populasi mereka, mereka tetap menolak bantuan tim medis Internasional karena itu dianggap melanggar perintah Alam. Akan sangat terlambat jika harus menunggu beritanya sampai menyebar keluar. Kalau benar semut Chimera ada di sana, kemungkinan besar mereka sedang membangun sarangnya sekarang." ucap Kaito.


Di sarangnya, sudah tampak dua semut chimera manusia (semut chimera yang dilahirkan oleh sang ratu setelah memakan manusia) membawa mangsa mereka masing-masing. Yang satu semut chimera manusia berkepala buaya, satunya lagi lebih ke serangga bersayap burung.

"Lumayan juga mangsa yang kau bawa." ucap si kepala buaya. "Tapi, jumlahnya bahkan tak ada setengah dari mangsa yang kubawa." lanjutnya.

"Yang penting kualitasnya, bukan kuantitas." balas si serangga.

"Bagi semua komandan divisi, harap segera berkumpul." terdegar suatu pengumuman yang memanggil mereka. "Semuanya harap berkumpul!!" perintah sang ratu lagi. Suaranya begitu keras, menggelegar, dan nyaring.

"Itu pangggilan dari sang ratu." ucap salah satu komandan divisi. Di antara mereka, tampak manusia belalang, manusia srigala, manusia banteng, udang, dan sebagainya. Kelihatannya, saat ini semut chimera-semut chimera yang memiliki gen manusia di dalamnya dijadikan sebagai komandan divisi.

"Apa kau tidak berpikir kalau suara sang ratu itu lumayan bikin telinga sakit?" ucap manusia banteng sambil mengusap-usap telingannya. "Yah, kalau saja dia bisa bicara normal seperti kita." ucap manusia panda.

Setelahnya, mereka semua berkumpul di hadapan sang ratu. Lalu, ratu pun memberi pengarahan. "Mulai sekarang, aku akan memfokuskan diriku untuk melahirkan sang raja. Lima puluh tubuh per hari. Aku ingin kalian menyajikan manusia padaku."

"Yang mulia, boleh aku bertanya?" manusia kura-kura hendak bertanya.
"Ya, tentu saja." sang ratu mempersilakan.

"Manusia mirip dengan kita, mereka memiliki kelompok pertahanan yang melengkapi diri mereka sendiri dengan senjata. Kita harus memikirkan kemungkinan terburuk kalau sampai mereka menyerang kita. Saya harap, anda juga memfokuskan pasukan di sektor pertahanan. Untuk itu, aku punya beberapa pilihan yang bisa anda pertimbangkan."

"Lakukan saja yang menurutmu lebih baik, aku akan fokus dulu untuk melahirkan raja." ucap sang ratu.

"Dan satu lagi, yang mulia..."
"Ada apa?"

"Kami ingin bertanya, bolehkan kami memiliki nama?"
"Nama? Untuk apa?"

"Kami membutuhkannya untuk mempermudah kami dalam membedakan diri masing-masing."
"Baiklah, lakukan saja sesuka kalian."
"Anda memang baik hati, yang mulia."

Setelah itu semua, para komandan pasukan pun membubarkan diri, meninggalkan sang ratu sendiri, fokus pada kelahiran sang raja. "Mahluk yang aneh..." gumam sang ratu. "Mereka mengungkapkan pendapat mereka hanya untuk memperoleh hal menyedihkan seperti nama. Yang, kurasa aku lebih aneh lagi karena mengganggap hal itu menarik. Mungkin aku juga punya sedikit darah manusia di dalam tubuhku."

"Tapi tak masalah..." ucap sang ratu lagi. "Yang penting, aku bisa merasakan kekuatan yang besar dari kehamilanku. Sang raja... aku yakin kau pasti akan berada di puncak dunia ini."

Sang ratu berjalan, menuju sebuah ruangan di mana di sana terdapat tiga telur yang tampaknya akan segera menetas. "Nama ya? Menarik... tiga Royal Duard raja, aku akan memberi kalian bertiga nama secara pribadi." ucap sang ratu.


Sementara itu, Kaito dan yang lainnya, termasuk Gon dan Killua memutuskan untuk pergi ke NGL. Dan kini, mereka telah sampai di perbatasan. "Ini dia perbatasan NGL." ucap pemandu. "Perbatasan ini juga merupakan tempat pemeriksaan, dan kedutaan besar mereka."

"Bisa kubilang, orang-orang yang tinggal di sana itu punya selera yang aneh. Tapi, pengunjung seperti kalian juga aneh. Apa menariknya mampir ke tempat yang terasingkan seperti itu? Hari ini saja, aku bahkan sudah mengantar sekitar sepuluh kelompok pengunjung seperti kalian." ucap pemandu itu lagi dan kemudian pergi.

"Ayo..." ucap kaito. Mereka harus segera menyelidikinya sebelum semuanya terlambat. "Dan kuminta, tetaplah waspada. Bahkan sebelum berhadapan dengan semut Chimera, mungkin kita akan mendapat sedikit masalah dengan orang-orang dari NGL."

"Eh?"

"Ada isu gelap di balik identitas asli mereka." bisik Banana. Sementara itu di depan sana, di jalan masuk menuju jembatan perbatasan yang berupa pohon raksasa, sudah menunggu dua lelaki berpakaian alami.

Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 189
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Rekomik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger