Setelah menyerap bayangan dari Rogue, Gajeel berubah menjadi sosok yang ganas, lebih menyeramkan dari sebelumnya. Dari senyumnya, terlihat rasa percaya diri besar akan kekuatannya. "Dua tipe yang berbeda?" Rogue sendiri kaget setelah melihat hal tersebut.
"Dia menyerap bayangan itu!?" ucap kaget salah seorang anggota Fairy Tail. Bahkan mereka juga kaget. "Dia terlihat seperti monster!" ucap yang lain. ''Yah, kurasa dia memang seperti itu." ucap Max. "Gajeel ..." Levy khawatir. "Seorang naga bayangan!?"
Gajeel maju, melesat dengan kecepatan tinggi menuju Rogue. Rogue mencoba untuk menyerangnya, namun seketika Gajeel berubah menjadi bayangan seperti ia tadi. "Dia menghilang!?" "Tidak! Sekarang dia menjadi bayangan!!" ucap kaget dua anggota Fairy Tail.
Setelah menghilang menjadi bayangan, Gajeel kembali muncul dari belakang Rogue dan kemudian menyerangnya dengan pukulan tongkat besi. Rogue terjatuh, namun kemudian dengan cepat ia berubah menjadi bayangan dan masuk ke lantai.
Gajeel tak mau kalah, dan ikut menjadi bayangan. "Mereka berdua menjadi bayangan!!? Akan jadi bagaimana akhir pertarungan ini!!?" ucap kaget Jet dan Droy.
Gajeel dan Rogue bertarung sebagai bayangan. Bayangan mereka yang tampak di lantai dan dinding-dinding batu saling serang. Sampai akhirnya, Gajeel keluar dan menyeret tubuh Rogue dari bayangannya. "Di-dia menyeretku keluar dari bayangan!?"
Rogue benar-benar tersudutkan. Gajeel menarik, dan kemudian melempar tubuh pria itu ke udara. Dan setelahnya, Gajeel mengeluarkan tembakan auman yang benar-benar dahsyat, meledak dan tepat mengenai Rogue. Rogue terjatuh, dan iapun tak mampu berbuat apa-apa lagi.
Dengan kemenangan Gajeel ini, Fairy Tail mendapat satu poin. "Pertarungan berakhir, Gajeel menang!! Satu poin untuk Fairy Tail!!!"
"Hehe ... Jadi ini batas dari Rogue." bayangan jahat itu masih berada di tubuh Rogue yang rebah. Tapi setelahnya, ia pergi. "Menghilang ..." ucap Gajeel.
"Berhenti!!!" Frosch datang dan berdiri di depan tubuh Rogue, menghadap Gajeel sambil merentangkan tangannya dan menangis. "Bisa-bisa Rogue mati, kumohon hentikan!" Exceed mirip katak itu menangis.
"Pertarungannya sudah berakhir, aku tak akan melakukan apapun." ucap Gajeel. "Frosch ..." Rogue yang sekarat memanggil. "Rogue! Rogue!!" Frosch menghampirinya. "Ke-kenapa kau ada di sini?" tanya Rogue. "Ro-Rogue!!" Frosch menangis.
"Kau ..."
"Uukh, tubuhku ... Apa aku kalah? Ukhh!!" Rogue tak ingat akan kejadian tadi. "Dia tidak mengingatnya?" pikir Gajeel. "Bayangan tadi ... apa itu sebenarnya?" Gajeel bertanya-tanya dalam hati.
"Sebuah bayangan iblis, yang sihirnya belum pernah kudengar sebelumnya." ucap Mavis dalam hati.
Di sisi Natsu dan yang lainnya, mereka masih menghajar pasukan kerajaan. Natsu dengan serangan apinya, dan Loki dengan sihirnya, "Regulus Impact!!!" juga, Wendy dengan auman naganya. Pasukan kerajaan berhasil dikalahkan, namun mereka selalu saja muncul kembali. Jumlah mereka benar-benar banyak.
"Berapa banyak mereka sebenarnya!?" ucap Lucy kaget. "Harusnya kita tak mengambil jalan ini." ucap Lucy MD. "Tenang saja, selama kita masih punya sihir." ucap Charla. "Charla, bahaya, tetaplah di belakang." ucap Happy sok. "Kau juga tetaplah di belakang." ucap Lily.
"Nepaaa!!!!" seseorang menyerang Lily. Ternyata, ia tak lain adalah salah satu eksekutor yang waktu itu dilawannya. Dan yang lebih mengejutkan, empat eksekutor lain termasuk ketua mereka juga ternyata sudah kembali. "Jangan meremehkan eksekutor kerajaan." ucap salah seorang dari mereka. "Yang menakutkan itu tak ada di sini." ucap Kamika. "Kau benar, Kamika." ucap yang lain.
"Tai Taai!!!" eksekutor pemancing ikan itu juga kembali. "Aku mengerti pilosofimu." ucap ketua mereka pada Natsu. "Tapi sekarang, kau akan menjadi milikku, aku tak akan membiarkan pendosa seperti kalian meloloskan diri dari kastil ini."
"Keras kepala sekali. Sial ..." ucap Natsu.
Di sisi lain kastil tersebut, di salah satu ruangan, di sana Arcadios berada. Ia berada di suatu ruangan di mana di sana terdapat seragam ksatria berwarna putih. Arcadios memakainya.
"Ko-kolonel Arcadios!? Ke-kenapa anda ada di sini!?" tanya pasukan yang berjaga. "A-anda memimpin pemberontakkan melawan kerajaan ..."
"Di mana tuan putri?" tanya Arcadios. "Ah, itu ..."
"Di mana dia?" Arcadios menatap dan kembali bertanya. Dengan jubah ksatria itu, tatapannya kini tampak lebih mengerikan.
"Di-di lantai terakhir ..." jawab penjaga. Dan setelahnya, Arcadiospun langsung pergi. "Itu adalah ... Amor Lily putih, armor pertempuran ..." ucap penjaga.
Arcadios dengan jubah putih itu berjalan menuju tempat tuan putri berada. "Ada sesuatu yang ingin aku pastikan." ucapnya. "Itu bukanlah air mata kebohongan. Yang berbohong adalah ... tuan putri."
Bersambung ke Fairy Tail Chapter 319
0 komentar:
Posting Komentar