Soul Society, ruang kerja kapten divisi sepuluh, Rangiku datang dengan membawa tumpukan tebal berisi dokumen-dokumen penting. "Kapten!! Kapteeen!!! Aku harus pergi ke toko Dango karena ada misi mendadak, jadi bisakah kapten... Hmm??"
Rangiku masuk, namun yang ada di sana bukanlah Isshin, melainkan sebuah surat yang berbunyi, "Untuk Rangiku, aku akan pergi ke dunia manusia dulu, kalau kapten kepala bertanya buatlah alasan..."
"A-apa-apaan dia ini!!?" Rangiku merobk-robek surat itu. "Hanya karena dia tidak dihukum dia pikir dia bebas pergi ke dunia manusia kapan saja!! Kapten benar-benar tak pernah belajar!!" Rangiku meremas robekkan surat tadi dan kemudian melemparnya. "Bagaimana bisa dia mengganggap begitu enteng pekerjaannya?"
"Aku pulang!!" Masaki kembali ke kediaman Ishida. "Selamat datang, Masa..."
"Masaki!!" belum selesai Ryuuken menyambut ibunya terlebih dahulu membentak.
"A-aku pulang, bibi..." ucap Masaki.
"Kita harus bicara." ucap ibu Ryuuken dengan tampang ketus.
"Waktu itu, kau menyelamatkan seorang shinigami dan melawan hollow, kan?"
"Eh..."
"!!!" Ryuuken terkejut, bagaimana ibunya bisa tahu.
"Tidak, itu, anu... aku tak melakukannya..."
"Aku punya bukti, berbohong hanya akan memperburuk keadaan."
"Katagiri!!" pikir Ryuuken. Dialah satu-satunya mungkin memberitahukan hal ini pada ibunya. Secepat mungkin, Ryuuken pergi menemui pelayannya itu.
"Kenapa kau tak mengatakan apapun?" tanya ibu Ryuu. "Terlebih, kenapa kau sampai melakukannya? Apa kau tak berpikir kalau itu adalah tindakkan yang memalukan!? Melanggar peraturan quincy... apalagi saat diasuh oleh keluarga Ishida!!?"
"Katagiri!!" Ryuuken menemui Katagiri dan langsung memojokkan tubuhnya di tembok, "Kenapa kau memberitahu ibuku!!?? Malam itu, sudah kuberitahu kan kalau tak ada yang perlu dilaporkan..."
"Tapi... aku harus mengatakannya!!!" ucap Katagiri.
"Apa..."
"Masaki-sama terluka karena serangan Hollow. Kalau dia tidak disembuhkan oleh master dengan prosedur asli quincy, masa depan darah quincy keluarga Ishida bisa-bisa jadi rusak..."
"Hanya karena alasan seperti itu!!?"
"Hanya karena alasan seperti itu? Bukankah itu segalanya!?" balas Katagiri. "Tuan muda, kau sendiri yang mengatakannya!! Kalau pernikahanmu dengan Masaki-sama, demi masa depan quincy..."
"Sial!!" Ryuuken pergi dan menghampiri ibunya. "Ibu!! Tunggu, ibu!!"
"Ryuu-chan!?"
"Ryuuken??"
"Masaki bukanlah orang yang harus bertanggung jawab." ucap Ryuuken. "Masaki..."
"Aku... tak apa, Ryuu-chan!!" ucap Masaki sambil berusaha untuk tetap tersenyum, tapi...
"Aku..." tiba-tiba Masaki pingsan.
"Masaki!!?"
"Masaki-san!?"
"Masaki!? Apa yang terjadi!!?" Ryuuken langsung menghampiri gadis itu. "Apa kau sakit, Masaki!!?" Ryuuken melihat keadaan Masaki. Dan secara mengejutkan, tampak suatu lubang mirip lubang hollow di bawah lehernya.
"I-Ini..."
"Apa ini? sebuah lubang hollow?"
Ryuuken menggendong Masaki. "Apa yang akan kau lakukan, Ryuuken?" tanya ibunya. "Dimana ayah?" tanya Ryuuken. "Aku tidak tahu." ucap ibunya. Lalu tanpa berkata apa-apa lagi, Ryuuken pergi.
"Tunggu!! Ryuuken!!" cegat ibunya. Tapi, pemuda itu tak peduli dan tetap pergi.
"Kalau kau tetap bersama dengan itu, kau juga bisa ikut berada dalam bahaya!! Berhenti, Ryuuken!! Kembalilah, kembali!!!"
"Kumohon... kembalilah!!! Ryuuken!!!" ibu Ryuuken terus berteriak namun itu percuma saja. Anaknya sudah benar-benar pergi sekarang.
"Apa ini...!?" dalam hati Ryuuken bertanya-tanya sambil tetap berlari menggendong Masaki. "Apa yang terjadi pada Masaki? Kenapa bisa ada lubang hollow?? Kenapa dia begitu menderita? Kenapa... Kenapa waktu itu aku tidak menghentikannya!?" ia menyesal. "Waktu itu... kenapa aku tidak ikut membantunya?? kenapa..."
Sesosok holow raksasa secara mendadak melesat dari sebelah Ryuuken dan bersiap untuk memakannya. Ryuuken kaget, menghadap ke arah hollow itu tapi tiba-tiba tubuh si hollow tertebas menjadi dua.
"Fiuh... tadi itu hampir saja." ucap orang yang menebas, yang tak lain adalah Isshin.
"Tadi itu buruk sekali, kau tahu. Yah yah, tapi kau tak perlu berterimakasih."
"Kau!!!!!" Ryuuken melihat sinis ke arah Isshin.
"Hmm? Kenapa??"
"!!!" Isshin kaget saat melihat lubang hollow di bawah leher Masaki. "Tunggu!! Biarkan aku melihatnya!! Dia..."
"Jangan menyentuhnya!!" bentak Ryuuken. "Masaki... kau pikir kenapa dia bisa sampai seperti ini!!? Itu karena dia berusaha untuk melindungimu!! Meski itu melanggar peraturan quincy, dia tetap melindungimu, seorang shinigami, dan akhirnya dia terluka. Kenapa dia bisa sampai seperti ini!!?"
"Apa ini... karena luka yang didapatnya waktu itu?" Isshin ingat kalau waktu itu hollow yang dilawannya sempat menggigit Masaki.
"Lukanya diakibatkan oleh Hollow, memangnya kau pikir apa lagi!!? Aku akan..."
"Kalian, berhentilah..." seorang misterius tiba-tiba saja menghentikan mereka. "Tak ada waktu untuk bertengkar, kalian berdua ikutlah bersamaku. Aku akan memberitahu kalian cara yang mungkin untuk menyelamatkan gadis itu..." jelasnya.
Dia tak lain adalah Urahara.
Bersambung ke Bleach Chapter 535
0 komentar:
Posting Komentar