Versi Teks Beelzebub Chapter 62 bagian 1

Sebelumnya : Beelzebub Chapter 61

Secara mengejutkan, Hilda muncul di kelas khusus Ishiyama sebagai murid pindahan. Dengan entengnya, ia bahkan memperkenalkan diri dan mengatakan senang berjumpa dengan kalian seolah tak ada hal mengejutkan yang terjadi. "Pak Sadohara, dimana aku harus duduk??" tanya Hilda pada pak guru.

"Hmm?? duduk saja dimana yang kau suka, ada banyak kursi kosong kan.." ucap pak guru. "Aku mengerti.." Hilda malah berjalan menuju tempat duduk di depan Oga yang sudah diduduki oleh seseorang. "Hei kau... pindah.." ucap Hilda sambil menatap lelaki tak berdosa itu.

"A-apa yang kau pikirkan, hah!!??" bentak Aoi kesal. "Ada banyak sekali kursi yang masih kosong, duduklah di salah satunya!!!" ucapnya. "Ah, kau lagi... dan masih saja cerewet seperti biasanya. Tapi seperti yang kau ketahui, aku harus merawat bayi ini. Jadi, aku tak boleh jauh-jauh darinya, kan??"

Oga tak berani berkata apa-apa.

Sementara itu, murid-murid di sebelah dan di belakang pada berbisik. "Hei, hei, apa kita akan melihat perempuan bertarung di hari pertamanya??"

"Ini akan menjadi istri vs penggemar!!"
"Nee-san, kami mendudukungmu!!"

"Dia itu siapa??" bisik Toujou.
"Katanya sih dia itu wanitanya Oga.." jelas Aizawa.

Beelzebub Chapter 62 - Boobie Volley
Teks Version by www.Beelzeta.com

Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
SaivSavier UltrasGresik GarudamaniaLaziale

"Tunggu sebentar!!!" Furuichi memecah kebuntuan. "Kumohon hentikan, kalau diteruskan ini hanya akan membuat Oga mendapat peran harem. Dan itu tidak adil. Dan lagi... Hilda-san... dia bukan wanitanya Oga."

"Oh, benarkah??"
"Lalu dia siapa??"

"Benar Furuichi, katakan pada mereka!!" ucap Oga.

"Dia itu... kakaknya Oga!!" teriak Furuichi dan tak lama setelahnya ia ditendang hingga keluar kelas. "Mana ada yang percaya dengan itu.." ucap murid-murid.

Pada akhirnya, Hilda duduk di depan Oga dan dia ang mengajak bayi Beel sekarang. "Sekolah ini tidak terlalu buruk juga ternyata.." ucap Hilda. "Yah, meskipun seragamnya lumayan ketat.."

"Hei, bagaimana bisa kau kemari, hah?? Bagaimana caramu pindah??" bisik Oga. "Hmm?? kau ingin tahu?? tenang saja, aku pindah dengan cara yang sewajarnya. Di atas kertas, aku adalah sepupumu, dan pindah kemari dari sekolah privat."

"Ada sesuatu yang menggangguku makanya aku kemari. Dan juga, Alaindelon juga kemari." jelas Hilda. "Alain... si pak tua itu juga?? apa dia akan menjadi guru bahasa Inggris atau semacamnya??" pikir Oga. Tapi di suatu kelas, kelas 1-6...

"Mulai hari ini, ia akan menjadi bagian dari kelas ini.." bu guru memperkenalkan siswa baru, yang ternyata tak lain Alaindelon.

"Hallo, namaku Alaindelon, aku harap aku bisa bekerja sama dengan kalian semua.." ucap Alaindelon.

"Mustahil..." batin para murid kelas sepuluh itu. "Tak mungkin dia itu anak SMA!!" pikir mereka. Dengan tubuhnya yang besar, serta kumis yang tebal, Alaindelon lebih cocok menjadi satpam di sekolah itu.

"Dengarkan semuanya!!!!" tiba-tiba rekan Aoi datang ke kelas sambil membawa suatu informasi, "Olah raga untuk festivalnya nanti sudah diputuskan!!" jelas mereka.

"Ooh??"
"Jadi, apa??"

"Itu... bola Voli!!"

Mendengar kata bola voli, yang terlintas di pikiran Oga dan Furuichi adalah komet Haley. Lalu untuk Toujou, Himekawa, dan Kanzaki, yang terbayang malah lubang hitam. Dan Aoi, ia bahkan lebih parah lagi. Di otaknya, yang terlintas adalah peristiwa big bang.

Tak hanya di sisi Ishiyama, beberapa Rokkisei terutama Miki juga kaget mendengar hal ini. "Pertandingan voli!?? Apa-apaan ini, Izuma-san!??" tanyanya pada ketua, yang telah memutuskan hal ini.

"Hmm?? kurasa ini akan baik-baik saja. Tak ada banyak orang yang mengetahuinya, dan kita memiliki jumlah yag pas."

"Bukan itu yang aku bicarakan!!" ucap Miki. "Ini sangat jauh dari apa yang kupikirkan!! Dan lagi, pemenangnya tak akan puas dengan hasil pertandingan seperti ini!!"

"Lalu apa kau ingin berkelahi lagi?? Aku tak akan melindungimu kali ini." ucap Izuma. "Ta-tapi, tetap saja, ini terlalu..." Miki masih tampak tak terima. "Tenang saja, tak ada yang perlu dikhawatirkan." ucap Izuma.

Selanjutnya : Beelzebub Chapter 62 bagian 2