Versi Teks Beelzebub Chapter 61 bagian 1

Sebelumnya : Beelzebub Chapter 60

Akibat tindakan buruk yang mereka perbuat, Oga dan teman-temannya terancam untuk dikeluarkan dari Saint Ishiyama. Nama-nama mereka telah tertempel di papan pengumuman, dan kini mereka sedang berada di hadapan guru bagian pembimbing siswa.

"Tentu saja, murid-murid kami juga akan mendapat teguran. Aku tak akan mencoba untuk menutup-nutupinya. Akan tetapi, kalian yang ikut terlibat bahkan setelah mendapat peringatan.. apa kalian punya sesuatu untuk di sampaikan??"

Di depan pak guru itu sudah terlihat Oga dan rekan-rekannya berdiri dengan rapi, berjejer mulai dari Furuichi yang paling kiri sampai dengan Kanzaki yang ada paling kanan.

"Anu.." Furuichi hendak menyampaikan sesuatu. "Aku tak melakukan apapun, jadi aku benar-benar tak mengerti kenapa aku dipanggil kemari.." ucapnya. "Jangan pura-pura tak tahu!!" bentak guru lainnya yang juga ada di sana. "Bukankah kau yang sudah mengumpulkan info dan kemudian menjadi biang kerok dari semua ini??"

Beelzebub Chapter 61 - Pertarungan Apa Lagi Berikutnya?
Teks Version by www.Beelzeta.com

Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
SaivSavier UltrasGresik GarudamaniaLaziale

"Mustahil..." dalam hati Furuichi benar-benar shock. "Tunggu sebentar, dia benar-benar tak terlibat dalam hal ini.." ucap Aoi. "Kunieda-senpai..." Furuichi senang ada yang membelanya.

"Akulah yang bertanggung jawab karena tak mampu menghentikan mereka. Tak apa kalau aku dikeluarkan. Tapi setidaknya, bisakah anda memberikan orang-orang ini hukuman sama seperti hukuman yang didapat oleh murid Saint Ishiyama??" saran Aoi.

"Perlu kalian ketahui, siswa kami yang mendapat hukuman hanyalah tiga orang. Mereka adalah tiga siswa kelas satu yang telah melukai Shiroyama-kun dari kelas kalian itu, yaitu Nakadai-kun, Mori-kun, dan Sumida-kun. Mereka masing-masing mendapat skorsing selama dua minggu. Sementara untuk para kapten, mereka tak mendapat hukuman sama sekali." jelas pak guru.

"Apa kau bercanda??" Himekawa benar-benar tak habis pikir.

"Maaf, tapi mereka memiliki posisi yang jauh lebih tinggi dari kalian." ucap pak guru. "Demi menjaga peraturan sekolah, mereka diberikan beberapa kebebasan khusus. Dan, insiden ini juga termasuk dalam kebebasan itu. Terlebih, kedatangan kalian semua kemari, itu membuat wewenang mereka bertambah. Dengan kata lain, mereka tak berbuat salah sama sekali." jelasnya.

"Mustahil!! Ini tak adil sama sekali!!" ucap Aoi. "Dan kalian, kenapa kalian tak mengatakan apapun??" ucap Aoi ke arah Oga dan Toujou. "Hmmm..." mereka berdua lalu hanya berkata, "Aku hanya ingin menyelesaikan urusanku dengan si empat mata.." ucap Toujou. "Bisakah kita pergi sekarang?? Aku ingin menghabisi si udang itu.." ucap Oga.

"Kalian ini dengar nggak sih!!??" bentak Aoi. "Kita dikeluarkan!! DIKELUARKAN!! Apa kalian mengerti apa maksudnya itu!??"

"Ya, lalu memangnya kenapa??" ucap Toujou.
"Pikiran mereka tak berubah sama sekali..."

"Yah, sebenarnya mereka berdya ada benarnya juga.." ucap Himekawa. "Karena kita sudah dikeluarkan, jadi tanggung kalau kita tak menyelesaikan urusan kita dengan mereka." jelasnya. "Himekawa.."

Setelah dirasa tak ada urusan lain lagi, maka mereka pun bersiap untuk meninggalkan ruangan itu. Namun, "Tunggu sebentar.." cegat pak guru. "Kalau dibiarkan begini, maka hanya akan terjadi masalah yang lebih besar lagi." ucapnya.

"Dengarkan aku baik-baik.." pak guru hendak menyampaikan sesuatu sebelum mereka pergi. "Satu bulan dari sekarang, sekolah ini akan mengadakan Festival. Kami bisa saja menyediakan tempat bagi kalian bertujuh untuk berhadapan dengan para kapten sekolah kami. Tapi, kalian tak akan berhadapan dalam perkelahian, melainkan olah raga. Seperti layaknya seorang siswa lakukan."

"Bersaing.. dalam olah raga??" Aoi tampak sedikit kaget saat mendengar hal itu. "Tenang saja, kami akan mengaturnya supaya kalian tak bertanding dalam olah raga yang merupakan spesialisasi dari mereka." jelas pak guru. "Dan kalau kalau kalian menang, maka kami akan mempertimbangkan kembali masalah pengeluaran kalian. Sampai saat itu, kami akan menahan hukuman kalian. Bagaimana? Aku rasa tawaran ini lumayan bagus.." ucap pak guru.

"Tidak... itu masih belum cukup.." ucap Himekawa. "Kalau seperti ini maka tak akan ada resiko bagi murid kalian. Aku ingin, kalau kami menang, wewenang para Rokkisei itu dihapus.." pintanya.

Selanjutnya : Beelzebub Chapter 61 bagian 2