"I-Itu karena kalian berdua memintaku.."
"Apa yang sebenarnya kau takutkan, sih?? Ini itu menegakkan keadilan.."
"Yah, semuanya ingin orang-orang Ishiyama itu lenyap.."
"Ini bukan tindakkan kekerasan sama sekali.."
Mereka tetus membicarakan masalah tadi meski kelas dalam keadaan belajar. "Lalu, bagaimana kalau kita melenyapkan dua atau tiga lagi dari mereka??"
"Haha, ide yang bagus.."
"Semoga saja mereka semua menyerang balik bersamaan dan semuanya dikeluarkan.."
"Hahaha..." mereka masih bisa tertawa. Sampai kmudian...
Pyanggg!!!!!!! tiba-tiba saja jendela pecah, dan murid-muridpun berteriak, "Gyaaaahhhh!!!!"
"A-apa yang terjadi!!?" murid-murid dan guru benar-benar kaget. Dan ternyata, jendela itu dipecahkan oleh seseorang yang hendak menerobos masuk. Dan, orang itu tak lain adalah Kanzaki. Kanzaki datang dengan membawa tongkat baseball, lengkap dengan wajah sangarnya,
"Kudengar tiga murid di kelas ini berani berurusan dengan temanku...
Aku datang kemari, untuk membunuh kalian semua.." ucap kanzaki.
"Su-sudah kubilang kan!!" ucap Kamogawa ke kedua rekannya. "Ooh, jadi kalian ya orangnya.." Kanzaki menghampiri mereka bertiga.
"A-apa yang kau lakukan, hah!? Kami sedang dalam pelajaran!!" bentak pak guru. Dan Buakkk!!! Kanzaki melempar tongkat baseballnya hingga menancap di papan tulis. Pak guru ketakutan dan tak mampu berkata apa-apa lagi.
"Ka-kau tau kan apa yang akap terjadi kalau kau berani membuat keributan!??"
"Ka-kau akan dikeluarkan dari sekolah ini!!" ancam dua pemuda tadi.
"Pukul saja kalau berani!! Kau akan dikeluarkan dan tak akan ada sekolah yang mau menerimamu lagi!!!"
"Memangnya aku peduli!!??" Kanzaki mencengkram leher baju pemuda itu dan menatapnya dengan penuh kekesalan.
"Kalianlah yang tidak mengerti..." ucap Kanzaki. "Kami adalah orang-orang bodoh yang tak pernah berpikir dua kali saat akan melakukan sesuatu. Kalian ingin berhadapan dengan kami semua sekaligus?? jangan membuatku tertawa!! Aku akan dikeluarkan kalau berani memukul kalian? Siapa yang peduli!!! Jangan meremehkan Ishiyama!!!"
Pemuda yang diancam oleh Kanzaki sampai kencing di celana. "Ka-Kanzaki!! Tunggu!!" beberapa rekan Kanzaki datang dan ingin menghentikannya. Namun, kanzaki tetap tak peduli. "Kalian sebaiknya tak ikut campur!! Aku harus membalaskan dendam Shiroyama!!" ucapnya,
"Ini tidak bagus.. senpai.." seorang pemuda tiba-tiba saja menghampiri Kanzaki. "Di situasi seperti ini, aku harus menghentikanmu.." ucapnya. Dan dia tak lain adalah Miki.
"Ah??" Kanzaki tak kenal dengannya. "Mi-Miki!!! Tolong aku!!!" teriak murid yang leher bajunya masih dicengkram oleh Kanzaki.
"Siapa lagi kau ini, hah!!?" Kanzaki kesal dan berniat untuk menghajarnya.
Sementara itu, Aoi dan Oga termasuk bayi Beel masih berlari di lorong untuk menuju kelas 1-3 tempat Kanzaki membuat keributan itu. "Ayo cepat!! Kita harus menghentikan Kanzaki!!" ucap Aoi.
"Yah, sepertinya kita akan terlambat.." ucap Oga.
"Makanya, cepat!!" teriak Aoi lagi sambil terus berlari.
"Aah, aku ingin buru-buru bertemu Rokkisei berikutnya.." ucap Oga.
"Ng??" kebetulan mereka berpapasan dengan Furuichi.
"Hei, tunggu, kalian mau kemana??" tanya Furuichi. "Oh, hai Furuichi.. kelihatannya hari-harimu damai sekali.." ucap Oga. Mereka bertiga kemudian pergi dan akhirnya sampai di kelas 1-3. dan di sana, tampak Nene dan Chiaki sudah menunggu.. "Kak!"
"Dimana Kanzaki??" tanya Aoi.
"Itu..."
Mereka lalu masuk ke dalam kelas dan...
Tampak Kanzaki sudah roboh di hadapan Miki..
"Kanzaki!!?"
"Dia... berhasil dikalahkan oleh Rokkisei.." ucap Nene.
"Rokkisei!?"
"Apa...? Miki..." Furuichi benar-benar kaget. Teman satu SMP nya yang dulu culun, telah berubah menjadi seseorang yang bahkan mampu mengalahkan siswa berandal sekelas kanzaki.
"Begitu ya.." Oga tenang-tenang saja. "Bayi Beel, bagaimana dengannya?? Katanya dia itu Rokkisei.."
"Durr...." bayi Beel tampak tak mau dekat-dekat dengan Miki.
Bersambung ke Beelzebub Chapter 55
0 komentar:
Posting Komentar