"Hah? Masih saja dengan pikiran bodohmu itu, ya? Lihat sekelilingmu, tak ada seorangpun yang mau menerima pikiranmu itu!!" ucap Jean. Di sekeliling, orang-orang memang masih terdiam.
"Yah, aku tahu." ucap Eren. "Baiklah. Kalau begitu.. pergi saja ke kota dalammu itu, kemudian makan-makan seperti sekarang ini, sambil menjatuhkan moral orang-orang.."
"Yaah, tentu saja aku akan pergi. Tapi bagaimana denganmu? kau bErencana untuk pergi ke luar, kan? Ya sudah, pergi sana, Titan-Titan kesayanganmu itu sudah menunggu." ucap Jean.
"Huh..."
"Heh.."
Sejenak Eren dan Jean saling tatap. Kemudian tiba-tiba, Buakkk!!!! mereka saling meninju pipi masing-masing. "Uwooooo!!!" kini orang-orang malah bersorak. Buakkk!!! Jean kembali memukul Eren. "Ada apa, Eren!? Kalau kau tak sanggup melawan manusia sepertiku... Titan bahkan tak akan menyadari keberadaanmu saat mereka menginjakmu..."
Buakkk!!!! Eren membalas Jean dengan tendangan, "Rasakan itu!!" ucap Eren. Jean tak mau mengalah, dan perkelahian antar mereka terus berlanjut. "Hei, hei, itu saja sudah cukup, kan?" ucap orang-orang. "Hei Jean!! Apa kau lupa? Kalau berdasarkan nilai, Eren itu lebih..."
Tap!!! Mikasa menarik Eren dan mengangkat tubuhnya. "Mikasa!!?"
"Yah, kalau dibanding Mikasa dia yang lebih hebat sih.." ucap orang tadi.
"Hei Mikasa!! turunkn aku!!" bentak Eren. Di sisi Jean, seorang teman juga menghentikannya. "Sudah-sudah Jean, jangan sampai pembina mengetahui hal ini." ucap lelaki itu. "Jangan menghentikanku begitu saja, Franz!! Tadi itu hiburan untuk merayakan pesta perpisahan kita!!" ucap Jean.
"Hentikan ini, sesama manusia tak seharusnya saling berkelahi." ucap yang lain.
"Hei hei, turunkan aku!!" tubuh Eren masih diangkat oleh Mikasa, dan ia kemudian dibawa keluar. "Cih... kau memang beruntung, Eren!!" teriak Jean. "Bisa bersama Mikasa terus seperti itu!! Cuih, terus saja jadi bayi seperti itu!! Sekalian ajak dia juga masuk Scouting Legion!!" lanjutnya.
Mikasa membawa Eren ke luar ruangan, dan kemudian melemparnya ke lantai. "Uhkk.. tadi itu sakit!!" ucap Eren. "Emosimu tak bisa kau kontrol di saat-saat seperti itu... seharusnya kau bisa menahannya." ucap Mikasa.
"Oh iya, Mikasa.. mengenai apa yang dia katakan tadi... kau akan masuk ke kelompok mana?" tanya Eren. "Aku akan masuk Scouting Legion." ucap Mikasa. "Eeh?? nilaimu yang tertinggi kan? Seharusnya kau pergi ke polisi kerajaan.. Apalagi dengan kemampuanmu itu, kau pasti akan diperlakukan spesial di sana.." ucap Eren.
"Kalau Eren masuk polisi kerajaan, maka aku juga akan ikut. Kalaupun Eren masuk petugas penjaga, aku juga akan ikut." ucap Mikasa. "Kau akan cepat mati kalau aku tak ada di dekatmu." lanjutnya.
"Ayolah, sampai kapan kau akan terus memperlakukanku seperti ini? Ku tak pernah memintamu untuk terus menjagaku selama aku masih hidup, kan?"
"Aku pernah mati sekali, dan kemudian mendapat hidup kembali. Itu adalah hutang yang tak akan pernah kulupakan." ucap Mikasa. "Dan lagi.. aku tak mau kehilangan anggota keluargaku lagi." lanjutnya.
"Hei kalian.." Armin datang dan menghampiri mereka. "Pestanya sudah selesai, ayo kembali ke ruangan."
"Oh iya, Armin, kau mau masuk ke mana?" tanya Eren. Armin terdiam, duduk di sebelah Eren, dan kemudian mengatakan kalau, "Aku memilih untuk masuk Scouting Legion."
"Eeh?? Apa kau sadar dengan pilihanmu itu?" ucap Eren. "Tentu saja aku tahu itu." ucap Armin. "Secara fisik aku memang lemah. Bisa melewati pelatihan ini, itu benar-benar suatu keajaiban.."
"Kau yang terbaik dalam tes teori, kan? Kau harusnya memilih yang cocok dengan kemampuanmu." ucap Eren. "Pembina juga mengatakan begitu kan? Tak baik membuang kemampuanmu hanya demi keinginanmu.."
"Lebih baik aku cepat mati daripada terus menjadi beban." ucap Armin, dan kemudian perdebatan d antara mereka berakhir. Mereka bertiga masih duduk-duduk di tempat itu. Sampai tiba-tiba, tiga orang petugas lewat tempat di tempat itu. Dan, salah satunya adalah Hanneth. Melihat mereka bertiga, Hanneth langsung menyelesaikan urusannya dengan dua anak buahnya dan kemudian menghampiri Eren dkk.
Selanjutnya : Shingeki no Kyojin Chapter 3 bagian 3
0 komentar:
Posting Komentar