Home » , » Versi Teks Dragon Ball Z Episode 208 bagian 2

Versi Teks Dragon Ball Z Episode 208 bagian 2

Sebelumnya : Dragon Ball Z Episode 208 bagian 1

"Ah, tentu saja." ucap Gohan sambil tersenyum.
"Dia pasti akan terkejut." ucap Gohan lagi.

"Dan lagi, kalau sampai papaku tahu aku main ke rumah laki-laki, dia pasti akan marah." ucap Videl. Videl ingat akan pesan ayahnya : "Videl, kau tak boleh bermain dengan seorang pria kecuali dia lebih kuat dariku."

"Tak mungkin kan ada yang lebih kuat dari ayahku. Dia kan juara dunia." ucap Videl. "Yah, Gohan-kun, kau kuat, tapi sepertinya kau belum bisa mengalahkan papaku."

"Ahaha..." Gohan hanya bisa tertawa kecil. Lalu, iseng-iseng Gohan bertanya, "Oh iya, apa kau pernah bertarung melawan ayahmu?"

"Bertarung dengannya? Aku belum siap untuk itu. Dia kan juara dunia. Selama ini, aku berlatih sendiri." jelas Videl.

"Sudah kuduga." pikir Gohan. "Itu sebabnya Videl-san belum menyadari kalau sebenarnya dia lebih kuat dari Mr.Satan."

"Oh iya..." Gohan bertanya lagi, "Apa yang akan kau lakukan jika seseorang mengalahkan ayahmu? Apa itu akan membuatmu sedih?"

Videl menjawab, "Tentu saja tidak. Belakangan ini dia benar-benar sombong. Meski mama sudah tiada, tak seharusnya dia menyalahgunakan posisinya sebagai juara dunia. Aku ingin seseorang mengalahkannya."

"Yeah!!" Gohan bisa lega. "Jadi kalau aku mengalahkan Mr.Satan, Videl akan baik-baik saja." pikirnya.

"Baik, ayo kita lanjutkan lagi latihannya." pinta Videl. Ia kembali berdiri dan kemudian bersiap di posisi. Dan sebelumnya, Videl juga bertanya-tanya pada Gohan, "Gohan-kun, kau belajar bela diri dari siapa?"

"Ah, aku belajar dari ayahku."
"Apa ayahmu kuat?"
"Ya, dia sangat kuat." jawab Gohan.

"Ya, ya, ayah kami akan hidup kembali dan ikut Tenkaichi Budokai." jelas Goten yang tiba-tiba saja mendarat di dekat mereka. "Hidup kembali?? Bukankah dia sudah meninggal??" Videl tak mengerti.

"Bodoh kau, Goten!!" bisik Gohan dengan sedikit membentak. "Jangan berkata seperti itu padanya."

"Upps!!!" Goten menutup mulut dan sadar kalau ia keceplosan.

"Ah, aku tahu!" ucap Videl. "Kau merindukan ayahmu ya? Jadi kau bermimpi kalau ayahmu hidup kembali dan mengikuti turnamennya? Begitu, kan? Hmm, ayah kita berdua sama-sama merepotkan ya."

Gohan dan Goten hanya bisa mengangguk-angguk.
"Yaah, lupakan itu, ayo latihan!!" ucap Videl.


Di kediamannya, malam, Mr.Satan sampai bertanya-tanya karena Videl belum kembali juga. "Hei, Di mana Videl sekarang??"

"Anu, nona Videl belum pulang." ucap pelayan.
"Hmm, apa yang dilakukannya sampai-sampai selalu pulang terlambat??"
Mr.Satan berputar-putar di ruangan itu untuk menunggu putrinya.

Haripun berlalu, dan kini Videl sudah mampu terbang dengan kecepatan yang tak jauh beda dari Goten. Perkembangannya lumayan pesat juga. "Aku tahu, Videl memang cukup berbakat." pikir Gohan. "Dia sudah mampu terbang dengan baik hanya dalam waktu sepuluh hari."

Videl mendarat di depan Gohan dan kemudian Gohan berkata padanya, "Kau memang berbakat. Dan sekarang, tak ada lagi yang perlu kuajarkan."

"Terimakasih, Gohan-kun. Selanjutnya, aku akan berlatih sendiri sebelum Tenkaichi Budokai dimulai." ucap Videl. "Aku juga." ucap Gohan. "Baik, aku pulang dulu ya." Videl pun pamitan. Videl bersiap untuk mengeluarkan pesawat dari kapsulnya, tapi kemudian ia teringat, "Oh iya, sekarang aku bisa terbang sendiri ke rumah."

Videl pun terbang. "Sampai jumpa di turnamen nanti ya!"
"Sampai jumpa..." balas Gohan dan Goten. Sampai akhirnya, Videl pun benar-benar pergi.

"Yah, akhirnya dia pergi juga." ucap Goten.
"Ya..." sahut Gohan. "Goten, sekarang kita bisa mulai berlatih. Kita harus menebus waktu kita yang sudah terbuang."

"Baik!" ucap Goten. Setelahnyam latihan mereka yang sesungguhnyapun dimulai. Gohan dan Goten sama-sama terbang, dan bersiap untuk melakukan latih tanding.

Tak terasa, hari berlangsungnya Tenkaichi Budokaipun tiba. Sampai detik-detik terakhir, orang-orang masih berlatih. Vegeta terus berlatih di ruang gravitasinya, begitu pula dengan Trunks. Trunks yang tidak dalam mode super saiya bahkan sudah mampu push up hingga seribu kali di ruangan bergravitasi super itu.

Di langit, tampak juga Picollo masih berlatih dengan konsentrasinya. Aura kekuatan Picollo telah jauh lebih kuat dari sebelumnya. Dan bahkan, tekanannya mampu menciptakan gempa yang terasa di seluruh penjuru istana langit.

Di pantai, rumah kakek kura-kura, Krilin juga tampak masih terus berlatih. Sejak menikah, Krilin jarang berlatih, jadi ia harus berlatih dengan lebih giat lagi.

Di ruang latihan keluarga Mr.Satan, Videl juga tampak tengah berlatih dengan keras. Menendang-nendang alat latihan dengan begitu kuatnya hingga membuat murid-murid Mr.Satan yang ada di sana kaget. "Luar biasa, Videl-san..."

"Dia jadi jauh lebih kuat dari sebelumnya."

Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 208 bagian 3
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Rekomik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger