Vegeta bisa menghindari semua serangan Trunks. Tapi pada satu titik, dia kelepasan dan malah memukul Trunks hingga terpental. Trunks terajatuh, dan mukanya memar. "Ayah curang. AYah bilang tak akan melakukan serangan balik..."
"Jangan bodoh, aku tak pernah berkata seperti itu!" ucap Vegeta.
"Sakit..."
"Jangan menangis! Aku akan mengajakmu ke taman hiburan."
"Aaah!!!" Trunks sudah melupakan rasa sakitnya.
"Sekarang katakanlah, siapa yang lebih kuat, kau atau adik Son Gohan itu?"
"Akulah yang sedikit lebih kuat darinya." ucap Trunks, "Lagipula aku memang setahun lebih tua darinya dan dia juga belum bisa terbang."
"Sedikit, ya?" ucap Vegeta dalam hati. "Apa-apaan ini..."
Keesokan harinya di sisi Gohan dan Goten, mereka pergi menuju tempat latihan. "Ayo cepat, Goten!!" teriak Gohan sambil berlari. "Ya!!" Goten menyusul.
Mereka terus berlari, sampai tiba-tiba sebuah pesawat mendarat di depan mereka. Pesawat itu tak lain adalah pesawat Videl. Namun ketika seseorang keluar dari pesawat itu, Gohan tak mengenalinya. "Kakak, dia siapa?"
"Vi-Videl-san..."
Videl datang dengan potongan rambut pendek, sangat berbeda dari ia yang kemarin.
"Ayo lanjutkan latihan kita yang kemarin." ucap Videl.
"Aku hampir saja tak mengenalinya." pikir Gohan.
Bersambung ke Dragon Ball Z Episode 208
0 komentar:
Posting Komentar