Setelahnya kaki Videl kembali menyentuh tanah. "Luar biasa, kau mampu melakukannya hanya dalam waktu sehari!" ucap Gohan. "Begitukah??" Videl melihat ke arah Goten yang sekarang sudah bisa terbang ke sana kemari di udara.
"I-itu karena Goten sudah biasa mengontrol KI nya." ucap Gohan. "Kau sudah melewati bagian yang sulit, sisanya tak akan menjadi masalah. Sekarang kau bisa belajar terbang sendiri."
"Umm..." Videl menghadap ke arah Gohan dan kemudian berkata, "Aku akan kembali lagi besok."
"Eh?? Kau sudah bisa menguasai bagian yang paling sulit, sisanya kau bisa mempelajarinya sendiri." ucap Gohan. Tapi, Videl tetap ingin latihan dengannya, "Aku ingin belajar lebih lanjut tentang KI darimu. Atau kau mau aku membocorkan identitasmu??"
"Te-tentu saja tidak..."
"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa." ucap Videl dan kemudian mengeluarkan pesawat dari kapsulnya. "Sampai jumpa..." ucap Gohan. "Eh, tunggu sebentar..." Gohan teringat sesuatu.
"Apa?"
"Itu... rambutmu terlalu panjang. Kurasa kau harus memotongnya." saran Gohan.
Videl memegangi rambut panjangnya, kemudian dengan wajah memerah bertanya pada Goten, "Apa kau suka dengan gadis berambut pendek?"
"Ah... bu-bukan begitu, maksudku rambut pendek akan membuatmu lebih mudah untuk bertarung di kompetisi nanti. Dengan rambut panjang seperti itu, kau aka kerepotan nantinya."
"I-Itu bukan urusanmu!!!" Videl malah kesal sekarang.
"Ini rambutku!!!" teriak Videl dan kemudian pergi.
"Kakak, kenapa dia marah?" tanya Goten.
"Aku juga tidak tahu..." sahut Gohan.
Kemudian...
"Ah tidak, aku sendiri belum berlatih..." ucap Gohan.
Di rumahnya, sebuah ruangan yang dilengkapi pemanipulasi gravitasi, Vegeta dan Trunks tampak sedang berlatih. Vegeta di mode super saiya memukul-mukul dan menendang udara, sementara Trunks masih terlihat kesulitan bahkan untuk sekedar berjalan.
"Sebaiknya kau meninggalkan ruangan ini, Trunks." ucap Vegeta. "Kau tak akan lama bertahan di tingkat gravitasi seratus lima puluh kali lipat seperti ini."
"Tadi malam aku mendapat telepon dari Goten, dia akan ikut Tenkaichi Budokai!" ucap Trunks. "Jadi, aku juga akan ikut!!" sambungnya.
"Hah, ini bukan semacam festival." ucap Vegeta.
"Aku memang tak bisa melakukannya jika seperti ini. Aku harus berubah menjadi super saiya." ucap Trunks dan kemudian ia berubah. Dan setelah berubah, ia bisa meloncat-loncat dengan mudah di sana.
"A-apa!!?" Vegeta luar biasa kaget melihat perubahan anaknya.
"Mudah sekali..." Trunks berlari-lari memutari ruangan itu.
"Se-sejak kapan dia mampu melakukannya??" Vegeta masih kaget.
"Ini tidak lucu. Terlalu banyak yang akan disebut sebagai super saiya legendaris." ucap Vegeta lagi.
"Trunks..."
"Ya?"
"Apa adik Son Gohan juga bisa menjadi super saiya?"
"Ya..." sahut Trunks.
"Kenapa super saiya jadi pasaran begini..." pikir Vegeta. Kemudian, "Trunks, lawanlah aku!"
"Eeh? Itu tidak mungkin bagiku. Ayah terlalu kuat."
"Cepat dan seranglah aku! Kalau kau bisa memukulku, aku akan mengajakmu pergi ke taman hiburan."
"Benarkah?? Kau serius kan ayah!??" Trunks memasang kuda-kuda.
"Seranglah aku sebisamu, oke?"
"Baiklah kalau begitu!!" Trunkspun mulai menyerang.
Vegeta bisa menghindari semua serangan Trunks. Tapi pada satu titik, dia kelepasan dan malah memukul Trunks hingga terpental. Trunks terajatuh, dan mukanya memar. "Ayah curang. AYah bilang tak akan melakukan serangan balik..."
"Jangan bodoh, aku tak pernah berkata seperti itu!" ucap Vegeta.
"Sakit..."
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 207 bagian 5
0 komentar:
Posting Komentar