"Bisa dibilang begitu, meskipun aku sudah mati." ucap Goku. "Lalu, benarkah ayah akan datang ke Tenkaichi Budokai??" "Ya, aku sudah minta izin pada nenek fortune agar aku bisa kembali ke Bumi. Jadi, aku bisa ikut kompetisi itu." jelas Goku. "Kau dan Vegeta juga akan ikut kan? Jadi akan lebih menarik kalau aku juga ikut."
Gohan terlihat begitu gembira, sementara Trunks masih tetap bertanya-tanya. "Siapa itu??"
"Aku tak sabar untuk itu, Kakarotto." ucap Vegeta. "Siapkan dirimu, aku sudah jauh lebih kuat sekarang."
"Aku juga, Vegeta." ucap Goku. "Baiklah, kita akan bertemu lagi di Tenkaichi Budokai." lanjutnya. "Bagus, ini akan menjadi semakin menarik." ucap Vegeta.
"Bukankah itu bagus, Gohan-kun? Kau harus segera memberitahu ibumu, Goten-kun, Krilin, dan semuanya." ucap Bulma. "Baik!" ucap Gohan. "Hei, siapa itu??" Trunks masih bertanya-tanya.
"Oh ya, Vegeta-san, jika kau tak ingin identitasmu diketahui, kau juga harus memakai kostum seperti ini." ucap Gohan. "A-aku tak perlu memakai hal seperti itu!!! Aku tak peduli orang-orang tahu siapa aku!!" Vegeta memang memiliki harga diri yang tinggi.
Setelahnya, Gohanpun berpamitan, dan pergi untuk segera memberitahu kabar baik ini pada semuanya. Dalam perjalanan, Gohan terus mengulang kata-kata itu, "Ayah akan datang, ayah akan datang, dia benar-benar akan datang kembali!" ucapnya senang. "Sudah lama sekali aku tidak melihatnya."
Gohan begitu senang. Ia sampai terbang dengan berputar-putar, terjun menyelam ke dalam air, lalu terbang agak rendah hingga hembusan anginnya menerbangkan jerami petani. Gohan terus terbang, hingga melewati bukit dan terlihat suatu tindakkan kriminal.
Seorang manusia babi dan teman penjahatnya mengendarai sebuah mobil dan mengejar mobil wanita di depannya. Kejar-kejaran berlangsung dengan sengit, dan kelihatnnya dua pengejar tadi memiliki niat jahat. Si manusia babi bahkan tak segan-segan menembak mobil wanita itu. Untungnya, yang kena hanya kaca mobil tersebut.
Melihat kejadian tersebut, tentu saja Gohan tak bisa berdiam diri. "Berhenti!!" teriaknya sambil turun. Gohan mendarat tepat di belakang mobil si penjahat. Dengan kaki kanannya, Gohan menekan mobil tersebut hingga tak bisa melaju dan pengendaranya terjatuh. "Kalian tak boleh melakukan hal-hal buruk!" ucap Gohan, yang sekarang sedang dalam mode Great Saiyaman.
"Si-siapa kau!?" tanya penjahat itu. Kemudian seperti biasa, Gohan memasang pose memperkenalkan dirinya. Tapi tiba-tiba, Buakk!! Wanita yang tadi dikejar menggeplak kepala Gohan. "Hei kau, apa yang kau lakukan!?" bentak wanita itu. Bukannya tak tahu terimakasi, ternyata apa yang tadi terjadi hanyalah adegan syuting.
"Cut! Cut! Cut!!" teriak pak sutradara. "Kalau seperti ini terus, kapan selesainya acara ini!?" ucapnya, lelaki berambut oranye kemerahan dengan tubuh yang cebol.
"Apa anda berbicara denganku?" tanya Gohan. "Tentu saja aku bicara denganmu, dasar anak nakal!!" bentak pak sutradara. "Kenapa kau berpura-pura menjadi Great Saiyaman, hah!?" ia mengira kalau Gohan adalah salah satu aktornya. "Berpura-pura?" Gohan tak mengerti.
"Huh, baiklah, ayo kita mulai lagi dari awal." ucap pak sutradara. Gohan masih sangat bingung dengan apa yang sedang terjadi. Dan pada akhirnya, ia terpaksa ikut terlibat dalam pembuatan acara itu. "Ini adalah adegan ke-153, adegan Great Saiyaman terbang."
Gohan yang disangka Great Saiyaman gadungan telah berdiri di puncak sebuah gedung. "Sebelumnya, mari kita mulai dengan adegan berpose." ucap sutradara. "Bersiap, action!!"
Gohanpun melakukan pose Great Saiyamannya seperti biasa, lengkap dengan kata-kata panjang lebarnya. Namun tiba-tiba, pak sutradara memotong, "Cut!! Actingmu jelek sekali!!" teriaknya. "Tak ada pahlawan keadilan berpose memalukan seperti itu."
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 205 bagian 4
0 komentar:
Posting Komentar