Home » , » Versi Teks Beelzebub Chapter 69

Versi Teks Beelzebub Chapter 69

Sebelumnya : Beelzebub Chapter 68

"Aku, Azusa, akan menjadi seorang maid!!" ucap Azusa sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Pada festival sekolah kali ini, ia ingin menjadi seorang maid. "Ya.." sahut Kazu seadanya. "Kazu-kun, kelihatannya kau sedang murung?? Ini festival sekolah, harusnya kau lebih bersemangat.."

"kenapa kau murung begitu?? apa karena Oga tak menghiraukanmu seperti sistem 2G??" tanya Azusa. "Dia bukannya tidak menghiraukanku.." ucap Kazu. "Tapi kau tahu.. aku ingin sekali membantu latihan voli mereka, tapi..."

Waktu itu, gadis-gadis dari Red Tail mencegatnya. "Mau apa kau, hah? Kau anak Saint Ishiyama, kan?? Ada perlu apa musuh masuk ke markas kami?? Cepat pergi sebelum kami melemparmu jauh-jauh!!"

"Yah, itulah yang mereka katakan.." jelas Kazu.
"Ah, lalu kemudian kau lari ketakutan, ya.." ucap Azusa.


Festival sekolah telah dibuka, Kazu dan Azusa kini sudah berada di sana, melihat-lihat stan-stan yang ada. Ada banyak hal di sana. Mulai dari stan makanan, tempat test fisik, sampai cosplay Sket Dance.

"Rasanya agak berbeda dari festival sekolah biasanya.."
"Hei, apa tak apa cosplay seperti itu?? Bukannya itu plagiarisme??"
"Ini menarik sekali!!" ucap orang-orang.

"Kazu-kun, coba lihat itu!! Ada cosplay lain lagi!!" Azusa menunjuk suatu kelompok yang berjalan tak jauh dari mereka. "Hmm?" Kazu menoleh, dan ia kaget. Tampak sekelompok lelaki yang memakai jas seragam, dan semua kepala mereka botak.

"Mereka pasti cosplay preman.." ucap Azusa.
"Me-mereka orang-orang Teimou!!" bisik Kazu sambil membekap mulut Azusa.
"Mereka sungguhan.." jelasnya.

"Hanya karena sekolah mengizinkan siapapun ikut bagian, bukan berarti mereka bebas membiarkan siapapun masuk, kan.." pikir Kazu. "Eh?" kazu kemudian kaget. Dia antara orang-orang itu, ada seseorang yang memiliki rambut. "Siapa itu?? Apa dia dari Teimou juga? kok nggak botak?" pikir Kazu.

Dari jendela ruangan mereka, di lantai atas gedung sekolah, Rokkisei bisa melihat barisan kelompok Teimou itu. "Kelihatannya akan ada orang-orang yang berpotensial untuk ikut campur.." ucap Alex.

"Mereka itu orang-orang Teimou, kan? Ada urusan apa mereka dengan kita??" Izuma bertanya-tanya. "Kelihatannya mereka ke sini ada urusan dengan orang-orang dari Ishiyama.." ucap Alex. "Haruskah kita membereskannya sekarang supaya tidak mengganggu saat pertandingan nanti??" saran Gou.


Di sisi kelompok Ishiyama, hanya tampak Aoi dan teman-teman perempuannya di sana. "Mereka telat!!" ucap Aoi. Oga dan yang lainnya memang belum menampakan diri mereka sama sekali. "Padahal tinggal tiga puluh menit lagi sebelum pertandingan dimulai. Mereka paham kan kalau kita akan dikeluarkan kalau sampai kalah??" ucap Aoi.

"Aku bahkan sudah susah-susah membuatkan seragam.." ucap Yuka.
"Oh iya, aku melihat Furuichi beberapa saat yang lalu.." ucap Nene.
"Dia bilang dia ingin pergi ke kafe maid.." jelasnya.

"Bagaimana dengan Oga!??"
"Kurasa dia belum sampai.."
"Cepat pergi dan seret mereka kemari!!" perintah Aoi.
"Baik!!"


Di sisinya, Furuichi sedang dilayani oleh tiga maid cantik, yang salah satunya adalah Azusa. "Selamat datang kembali, master.." ucap ketiga maid. "Senang bertemu kembali dengan kalian.." ucap Furuichi. "Ah, kau membalasnya dengan benar.." ucap Azusa.

"Furuichi-san??" Kazu juga ada di sana, ia menjadi seorang lelaki pelayan. "Yamamura-kun?" sapa Furuichi.

"Jadi kalian sudah saling kenal, ya?" tanya maid lainnya.

"Tempat ini benar-benar populer, aku harus menunggu lama untuk bisa masuk." ucap Furuichi. "Oh iya, apa Oga tak ikut bersamamu??" tanya Kazu.

"Tidak, dia itu tak tahu bagaimana cara menikmati hidup." ucap Furuichi.
"Aku pesan omelet dengan namaku tertulis di atasnya.." Furuichi memesan makanan.
"Tentu.." ucap Azusa.
"Tentu??"

"Hmm, sejak pagi ia sudah pergi dan bilang mau latihan, sampai sekarang belum kembali juga.." ucap Hilda, yang secara mengejutkan duduk di kursi sebuah meja yang tak jauh dari Furuichi. "Aku pesan dua banana coaster seperti ini lagi.." pinta Hilda. "Baik, nona.."

"Hi-Hilda-san, kenapa kau ada di sini??" Furuichi bertanya-tanya.
"Bisa kau lihat, kan? Aku sedang menikmati festival.." sahut Hilda.
"Seperti layaknya murid." ucap Hilda lagi. "Alaindelon juga datang.."

Tampak wajah besar Alaindelon dari balik tirai dapur. "Jangan menunjukkan wajahmu seperti itu, bisa-bisa pelanggan kabur karena melihatmu.." ucap maid.

"A-apa-apaan ini.." ucap Furuichi dalam hati.
"Apa dia yang memasak makanannya? Tiba-tiba saja nafsu makanku menghilang.."

"Ini dia.." Azusa membawakan makanan yang Furuichi pesan. "Oh.." Furuichi melihat pesanannya, dan, tiba-tiba saja ia terdiam. Yang datang adalah sebuah omelet bertuliskan Predator.

"Silakan dimakan.." ucap Azusa.
Furuichi masih terdiam.

"Ngomong-ngomong, Furuichi, apa tak apa kau ada di sini?? Bukankah pertandingannya akan segera dimulai?" tanya Hilda. "Dia benar, Furuichi-san!! Kau harus bergegas.." ucap Kazu.

"Tidak, tak apa. Aku hanya pemain cadangan, jadi tak apa kalau sedikit terlambat." ucap Furuichi. "Hmm, bisa kau ulangi sekali lagi?? Aku tak bisa mendengarnya.." tampak Aoi sudah berada di sebelah Furuichi, dengan wajah marahnya.

"Ma-maafkan aku!!!!" ucap Furuichi.

"Ayo cepat pergi!!"
"Ba-baik!!!"
"Cepat hubungi Oga!!"
"Aku mengerti!!"

Braaakkk!!! tiba-tiba saja terdengar suara ribut-ribut. Di sisi kafe, tampak kelompok Teimou sedang ada masalah dengan salah seorang maid. "Se-seperti yang kubilang, kami tak menawarkan layanan seperti itu di sini.." ucap maid.

"Huh? Kau itu maid, kan?? Harusnya kau menuruti semua perintah mastermu.."
"Kami hanya ingin memotret pakaian dalammu, sedikit saja.." pinta orang-orang botak itu.
"Terlebih, kau punya hal yang sangat menarik.."

"Apa yang kalian minta, hah!!??" bentak maid lainnya yang datang dari belakang. "Mau kupanggilkan guru!!??" bentaknya. "Shinobu senpai.."

"Teimou!??" Aoi dan Kazu kaget.

"Oh, tsundere, ya.." ucap salah seorang anggota Teimou.
"Tak masalah kalau kau yang menggantikannya.."
"Le-lepaskan aku!!" tangan perempuan itu dicengkram.
"Shi-Shinobu!!"

"Orang-orang itu!!" Aoi kesal dan hendak melawan.
"Tunggu.." cegat Hilda.

Aoi tak perlu ikut melawan. Tak lama setelahnya, ALex muncul dan mencengkram tangan lelaki tadi, serta membelitnya ke belakang. "Kau tahu, kami tak akan diam saja melihat festival sekolah kami dikacaukan seperti ini.." ucapnya.

"Sis-siapa kau!!??" rekan-rekannya bertanya-tanya. Namun tak lama kemudian, mereka pun ikut dijatuhkan. Gou dan Shizuka juga muncul. "Menyebalkan sekali.." ucap Gou.

"Kami sudah membereskannya, bagaimana dengan kalian?" tanya Shizuka ke Izuma lewat ponsel. "Yang di sini juga sudah dibereskan.." jawab Izuma. Di sebelahnya, tampak orang-orang Teimou telah terkapar oleh si ahli pedang.

"Hisaya sedang mengejar orang yang mencoba kabur.."
"Aku mengerti.." Shizuka menutup teleponnya. Kemudian, ia melihat ke arah Aoi. "Kunieda-san, apa yang kau lakukan? Bukankah pertandingannya akan segera dimulai?"

"Aku tahu itu.." ucap Aoi.

Di sisi lain, tampak seorang anggota Teimou hendak kabur, dan Miki mengejarnya. "Sial!! Apa-apaan orang itu!?? Bukankah ini cuma sekolah orang kaya!!??" orang itu benar-benar tak menyangka kalau ada orang kuat semacam Rokkisei di Saint Ishiyama.

Buakkk!!! karena tak memperhatikan jalan, tiba-tiba ia menabrak seseorang. "Sial!! Jangan menghalangi jalanku!!" bentak orang Teimou itu. Namun kemudian setelah melihat ke atas, ternyata yang ia tabrak itu Oga.

"Huh?" Oga kaget.
"Sial.." ucap orang itu untuk terakhir kalinya.

Setelah beberapa bak buk bak, orang itu berhasil dijatuhkan. "Oga, kau baru sampai, ya? Telat sekali.." ucap Miki.

"Ya. Tapi berkat itu, sekarang aku sudah punya jurus pamungkas yang super.." ucap Oga. Mereka kemudian saling menatap.

Orang-orang berpikir kalau semua Teimou telah berhasil dibereskan. namun tanpa sadari, masih ada satu lagi yang kini mengawasi. Si anggota berambut yang sebelumnya dilihat oleh Kazu. Tapi yah, pada akhirnya pertandingan voli tetap akan dilaksanakan.

Kelompok Rokkisei tampak sudah berada di lapangan, dan begitu juga dengan kelompok Ishiyama. Mereka sudah siap dengan seragam mereka masing-masing.

"Syukurlah mereka semua tepat waktu.." ucap Yuka.
"Kukira mereka semua ketiduran.." ucap temannya.

Bersambung ke Beelzebub Chapter 70
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Rekomik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger