Setelahnya, Staz bersama dengan Deku kembali ke ruangannya. Staz memasukkan kuncinya, kemudian membuka pintu. "masih terkunci, berarti dia masih ada di dalam." ucap Staz.
"Boss, kelihatannya kau senang sekali hari ini.." ucap Deku.
"Senang?? Senang apanya, bodoh!!" ucap Staz.
"Benar... aku tak ingin meminum darahnya meski aku adalah vampir." ucap Staz dalam hati. "Karena entah kenapa, bagian lain dari diriku menyukainya.."
"Aku pulang..." Staz membuka pintu. Namun secara mengejutkan, di dalam malah tampak salah satu sisa tanaman pemangsa yang tadi.
"Ba-bagaimana bisa tanaman itu masuk kemari??"
"Ah, jendelanya!!" Staz lupa menutup jendelanya.
"Tumbuhan itu sudah melahap semua yang ada di sekitarnya...
Tumbuhan itu benar-benar hebat..." ucap Deku.
Kemudian...
Hueekkk....
Tumbuhan itu memuntahkan tulang-tulang dan tengkorak.
Staz menyadari sesuatu dan... "Ti... tidak!!!!!!" Staz menghancurkan tubuh tanaman itu. Dan kemudian, dari perutnya keluar seragam seperti yang sebelumnya gadis itu kenakan.
"Gyaaaa!!!!!!!" Staz semakin kaget. "Dikatakan kalau... kau baru akan menyadari sesuatu itu berharga setelah kau kehilangan dirinya..."
"Tidak!!!!!!!" teriak Staz lagi. "I-Ini..." Staz terus meratapi tengkorak itu.
"B-Boss..."
"Kyaaa!!!" tiba-tiba terdengar teriakan seorang gadis.
"Eehh!!???" Staz menghadap ke belakang dan terlihat gadis tadi dalam keadaan telanjang, hanya menggunakan suatu aksesoris berbentuk segi tiga di kepalanya.
"A-apa yang terjadi?? kenapa tiba-tiba aku telanjang begini.." ucap gadis itu. "Huh, apa yang sebenarnya terjadi??" ucap Staz bingung. "Apa tengkorak ini tengkorak orang lain dan tumbuhan tadi hanya memakan pakaiannya???"
"A-anu... bisa tolong carikan aku pakaian.." pinta gadis itu.
"Hmmm.." Staz masih tampak kebingungan. "Meski begitu, ini benar-benar aneh." Staz melihat baik-baik gadis itu. "Apa??" tanya si gadis. Kemudian, Staz menyadari.. "Aneh, kau eolah kehilangan daya tarikmu.." ucapnya.
Si gadis shock.
"Ah! Aku tahu sesuatu.." ucap Deku. "Aku mendengar kalau ada manusia yang mati di neraka, maka dia akan berubah menjadi hantu. Arwah mereka akan keluar, dan aksesoris segitiga muncul di kepalanya." jelas Deku.
"Hantu ya.." Staz terus melihat ke arah tengkorak yang dibawanya. "Kelihatannya aku tak akan bisa lagi bertemu dengannya yang masih punya darah dan daging lagi..."
"Tidak!" Staz berdiri. "Aku tak akan menyerah semudah itu. Kalau kita punya tulang dan arwahnya, maka yang kita butuhkan hanya tinggal dagingnya." ucap Staz. "Entah bagaimana, aku akan berusaha untuk menghidupkannya kembali."
Sejak itu Staz kemudian telah mmbulatkan tekadnya. Tekad yang ditentukan oleh dirinya sendiri.
"Anu... aku masih butuh pakaian.." ucap hantu gadis itu.
Bersambung ke Blood Lad Chapter 2
0 komentar:
Posting Komentar