"CP-0? Kenapa mereka bisa ada di tempat seperti ini?" Law bertanya-tanya.
"A-apa mereka ada hubungannya dengan CP-9!?" Usopp juga bertanya-tanya.
"Mereka adalah Organisasi tingkat atas, dikatakan kalau tak ada hal baik yang terjadi saat mereka berada di suatu tempat." ucap Robin. "Benar sekali..." lanjut Law, yang membuat Usopp menjadi semakin takut saja.
Di sisi Zoro, pada akhirnya ia berhasil menangkap kembali pedangnya, namun ia harus meloncat dan atas sebuah gedung. "Sial!! Gyaah!!" Bruuuk. "Ukkh..." Zoro terjatuh. Dan tak hanya sekedar terjatuh, selanjutnya sebuah batu berukuran empat kali kepalanya menimpa wajah Zoro.
"Oh tidak... Ukhhh!!!!" wajah Zoropun memar. "Gawat, kalau begini bisa-bisa orang-orang melihatku... Aku harus segera pergi dari sini, atau orang-orang akan... ukhh..."
Di sisi Kinemon, ia tersesat. Beberapa kelompok preman dengan senjata api mengepungnya dan curiga. Kinemon hanya bisa mengelak, "Siapa aku? Aku hanyalah orang tua yang lewat!!" ucapnya. Tapi, orang-orang itu tak percaya begitu saja. "Pembohong!!" ucap salah seorang dari mereka, sambil terus mengarahkan pistolnya ke arah Kinemon.
"Di balik topi itu adalah jambul, kan?? Kau seorang samurai, kan!? Kau pasti Kinemon si cetusan api itu!! Kami melihatmu di tayangan dari Punk Hazard!! Aku juga tahu alasanmu datang kemari!! Kalau kau peduli terhadap nyawa Kanjuuro, tetaplah tenang!!"
Di sisi Sanji, dia masih bersama dengan perempuan penari itu. Dari atas gedung bertingkat, seorang penembak jitu hendak menembak mereka. Namun dengan cepat, Sanji yang menyadari hal tersebut berlari dan langsung menendangnya.
Sanji kemudian kembali dan memasang pose jagoan. "Uuh, kau membuatku terkejut, kau begitu kuat.." ucap Violet, perempuan itu. "Yaah, penembak jitu berjarak delapan meter dari tanah bukan apa-apa bagiku!!" ucap Sanji.
"Beruntungnya aku!! Kau bisa diandalkan..." perempuan itu memeluk Sanji. Sanji semakin jatuh cinta, dirinya dikelilingi aura cinta. Dalam hati ia seakan hendak mengirim surat pada Nami dan Robin, "Nami-san tersayang, Robin-chan, bagaimana cuaca di sana? Sekarang aku sedang berada di dalam sebuah badai yang disebut cinta!! Aku sedang jatuh cinta!!"
Di bagian kelompok penjaga kapal, yang terdiri dari Chopper, Nami, Brook, dan juga anak Kinemon, Momonosuke, mereka sedang bermain Shogun di kapal, untuk menghibur Momonosuke. Ceritanya, Momonosuke menjadi seorang shogun.
Glup glup glup... Chopper menimun semuanya. "Tidak, tidak!! Bukan begitu!! Kau tak boleh meminum semuanya!!" bentak Momonosuke. "Dengar! Kau hanya perlu mencobanya, meminumnya sedikit untuk mengecek apa itu beracun atau tidak sebelum memberikannya pada shogun. Mengerti?"
Ceritanya, Chopper menjadi budak. "Ayo kita lakukan lagi." ucap Momonosuke, "Ambilkan aku tehnya, Chopaemon!!"
"Baiklah, akan segera kubawa tuanku!" ucap Chopper. Selanjutnya, Momonosuke tiduran di paha Onami, alias Nami, yang berperan sebagai seorang nona bangsawan. "Bagaimana perasaanmu, tuanku?"
"Uhmm, lumayan, aku merasa cukup puas." ucap Momonosuke. "Begitukah? Baguslah..." ucap Onami.
"Aku juga puas!! Yohohoho!!!" Tiba-tiba Brook ikut tiduran di paha Nami. Tapi tak lama kemudian, Nami langsung menghajarnya.
"Gyaaahh!!!" Brook terpental hingga membentur tembok. "Tu-tunggu, pukulanmu menyakitkan, Nami-san!! Bukankah ini pesta tidur di paha??"
"Pesta apanya, hah!!?"
"Kami bermain Shogun." jelas Chopper. "Bermain Show Goon??" "Tiap kali kita membiarkan Momo sendirian, dia menjadi depresi, seperti memikirkan sesuatu. Dia tak bicara sama sekali. Tapi kupikir, mungkin dia pernah sakit hati, walaupun dia masih kecil."
"Begitukah? Aku mengerti sekarang." ucap Brook. "Hei, Bone-kichi!!" Momonosuke memanggil Brook, "Hibur kami!!" perintahnya. "Tidak, aku hanya menuruti perintah Luffy-san." ucap Brook. "Lakukan!!" Chopper menggeplak kepala Brook.
Pada akhirnya, Brookpun menyanyi, menghibur mereka. Sampai tiba-tiba, mendadak terdengar suara dari dalam ruangan kapal. "Eeeh!?"
"Tidak..." ucap suara itu.
"Eh?? Seharusnya tak ada siapa-siapa lagi kan di kapal ini??"
"benar, lalu suara apa itu?? Menakutkan!!!"
"Suaranya berasal dari kamar laki-laki..."
"Tidak, uff... Tidak, tidak..." ucap suara itu lagi.
"Su-suara siapa itu!!!?"
"Ada seseorang di sana!!!"
Kembali ke kolisium Corrida, para peserta dari blok B telah memasuki arena, kecuali...
"Capman dan Bartolomeo bukannya dari blok ini juga?" panitia mencari-cari mereka. Ya, Capman tak lain adalah wakil angkatan laut itu, Maynard si pemburu, dan Bartolomeo adalah kapten dari bajak laut yang tadi dihajar olehnya.
"Ah..." Panitia melihat Bartolomeo datang dari tempat sampah. "Kau Bartolomeo, kan? Pertarungan dari blok B akan segera dimulai. Oh iya, apa kau melihat peserta bernama Capman?"
"Kurasa tidak." ucap Bartolomeo, padahal sebenarnya ia habis menghajar dan membuangnya ke tong sampah. Ya, Bartolomeo membalas perbuatan sang wakil kapten terhadap anak buahnya. Benar-benar mengerikan, ia adalah rookie yang gila.
0 komentar:
Posting Komentar