Home » , » Versi Teks Naruto Chapter 443

Versi Teks Naruto Chapter 443

Sebelumnya : Naruto Chapter 442

"Rasengan..!!"
"Bwooosh..!!" Tampak Pein Yahiko terlempar jauh.
"Bruaakk" Pein Yahiko terhempas.
"ugh,, brukk" Naruto terjatuh setelah menggunakan Rasengan di udara.
Di tempat markas Nagato dan Konan.
"Hosh,, hahh" Nagato terengah-engah.
"Nagato" Konan khawatir.
"Pein terakhir sudah kalah" ucap Nagato.


Sementara itu di tempat Naruto.
"Sruut" tampak Naruto mencabut besi hitam dari tubuh Pein.
"Pein bergerak dengan menerima cakra lewat ini. Seharusnya takkan bisa bergerak lagi begitu benda ini di keluarkan." Ucap Naruto sambil teringat sesuatu

Fashback.

"Tujuan kita sama. Kita berusaha mewujudkan kedamaian yang dikatakan Guru Jiraiya. Kita tidak mengubah apapun, kita sama-sama bergerak demi keadilan. Keadilan yang kuhadapkan pada konoha, sama dengan yang ingin kau lakukan pada ku. Penderitaan karena kehilangan sesuatu yang berharga itu sama bagi semua orang. Kita sama-sama sudah merasakannya. Kau demi keadilanmu,, dan aku demi keadilanku. Kau sudah mengerti sedikit tentang penderitaan? Orang lain takkan bisa mengerti apa yang kita rasakan tanpa mengalami penderitaan yang sama. Tapi walau mengerti, tetap tak bisa saling memahami itulah kebenaran." Ucap Nagato.

Flashback Berakhir

"Grrrth" Naruto menusuk tangannya sendiri dengan besi yang ia cabut tadi.
Ternyata , Naruto melakukan itu untuk melacak keberadaan Nagato. Hingga Naruto menemukan Markas Nagato dan Konan di dalam batang pohon yang terbuat dari kertas.

Flashback Kembali

Tampak Guru Jiraiya tertelungkup tertusuk besi, warga konoha yang tertimpa reruntuhan, Guru Kakashi yang terjepit oleh reruntuhan, dan Hinata yang tergeletak dengan darah keluar dari mulutnya.
"Rantai kebencian sudah di mulai. Hanya satu hal yang pasti dalam sejarah. Bahwa manusia adalah makhluk yang tak pernah saling memamahami. Dunia shinobi dikendalikan oleh kebencian"

Flashback Berakhir

"Mau pergi? Lebih baik tunggu bantuan" ucap katsuyu.
"Tidak..!! Aku akan pergi sendirian" ucap Naruto yakin.
Sementara itu di tempat Hinata dan yang lainnya tampak Sakura baru saja selesai mengobati Hinata.
"Terima kasih Sakura" Hinata telah sadar.
"Jangan memaksakan diri" ucap Sakura.

Tiba tiba Katsuyu datang.
"Naruto sudah mengalahkan Pein keenam"
"!!!" Sakura dan yang lainnya kaget.
"Plak..!! Jadi, memang Naruto!" ucap Lee salut sambil meninju telapak tangannya sendiri.
"Bagaimana keadaan Naruto? Bagaimana lukanya!?" Sakura khawatir.
"Dia kecapekan, tapi baik-baik saja" ucap Katsuyu
"Syukurlah.. Naruto!" Hinata lega
"Jadi, dimana Naruto!?" tanya guru Guy
"Dia sedang menuju lokasi Pein asli sendirian" jawab Katsuyu
"Kenapa dia bertindak gegabah seperti itu?, Guru Guy, ayo pergi " ucap Neji
"Tapi Naruto tidak meminta bantuan" Katsuyu memperingatkan.
"Dia bisa celaka kalau sendirian, staminanya pasti sudah menurun, cepat antarkan kami ke tempat Naruto!" ucap Neji kesal.

Di perjalanan,, Naruto bertemu dengan Shikaku dan Inoichi.
"Naruto..!!" panggil mereka.
"Kalian" ucap Naruto
"Kalau kau disini berarti kau telah berhasil mengalahkan Pein keenam!" ucap Inoichi
"Menang atau kalah, itu tidak ada hubungannya." Jawab Naruto
"…!?" Shikaku dan Inoichi tampak bingung.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Shikaku.
"Sekarang tak bisa ku jelaskan dengan jelas" ucap Naruto.
"Apa maksudmu!?" Inoichi semakin tak mengerti.
"Yang jelas, aku akan pergi ke tempat Pein yang asli. Tolong jangan ikuti aku, aku ingin pergi sendirian." Jawab Naruto.
"Apa kau tahu lokasinya?"
"Ya, aku menemukannya dengan menggunakan Mode Sennin"
"Tapi kenapa sendirian? Apa yang akan kau lakukan!?" tanya Inoichi.
"Ada yang ingin ku pastikan" jawab singkat Naruto.
"Di pastikan apa maksudmu?" tanya Inoichi kembali yang semakin tak mengerti.
"Aku ingin bicara dengan Pein yang asli" ucap Naruto.
"Bicara apa kau!! Aku sangat berterimakasih kau telah mengalahkan Pein, tapi ini tak bisa di selesaikan hanya dengan bicara kan!" ucap Inoichi kesal.
"Kalau begitu, apa masalah akan selesai kalau kita menghancurkan Pein yang asli, bawahannya, serta desanya?!!" Naruto menjelaskan dengan berteriak untuk meyakinkan mereka.
"Apa gunanya bicara, dia musuh konoha dan ak bisa di maafkan!!" balas Inoichi.
"Aku juga!! Aku juga sama!! Aku tak bisa memaafkannya yang sudah membunuh Guru, menghancurkan desa, serta melukai teman-teman!!" Naruto kembali berteriak dan semakin meyakinkan mereka.
"Kalau begitu!!" Inoichi tak mau kalah.

"Inoichi, biarkan Naruto pergi sendirian" Shikaku tampak percaya pada Naruto
"Shikaku, kau.." Inoichi heran.
"Dialah yang menghentikan Pein, Naruto punya pendapat sendiri" Shikaku meyakinkannya.
"Tapi.." Inoichi masih ingin mempertahankan pendapatnya.
"Sudahlah, birakan dia pergi" ucap Shikaku.
" Terimakasih paman Shikaku" Naruto pergi meninggalkan mereka.

Flashback Shikaku teringat perkataan Shikamaru.

"Ayah bertanya, aku mau pegi kemana? Aku mau bicara dengan Naruto. Dia pasti sedang putus asa. Dia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Dia akan menjadi shinobi yang penting bagi desa ini. Kalau ada di dekat Naruto, aku jadi ingin melangkah bersamanya" ucap Shikamaru saat itu.

Flashback berakhir

"Kita serahkan saja pada pada Naruto" ucap Shikaku.

Narutopun telah sampai di tempat Pein yang asli dalam Mode Senin. Tampak sebatang pohon besar yang terbuat dari kertas.
"Slepp,, sraakk" Naruto membuka pohon itu.
"Konan, mundurlah" perintah Nagato.
"Nagato…" ucap Konan
"Jadi kau tubuh aslinya?" Naruto melangkah masuk.
"Kedamaian sudah datang ya." Ucap Nagato.

Bersambung ke Naruto Chapter 444
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Rekomik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger