"Hmm ..." salah seorang penonton agak terganggu dengan jumlah perolehan poinnya. "Ada apa?" tanya orang di sebelahnya. "Itu, perbedaan poinnya." "Kenapa? Beda delapan poin kan, lalu kenapa?" "Tidak, aku hanya berpikir kalau saja Sting bisa mengalahkan mereka berlima. pemimpin lima poin, kemudian empat poin dari yang lainnya, totalnya sembilan!!"
"Yah, masih ada kemungkinan untuk Sabertooth membalikkan keadaan!!" ucap komentator. "Meskipun kedengarannya akan sangat sulit, tapi ..." "Anggota Fairy Tail semuanya sedang terluka sekarang." ucap Yajima. "Apa mungkin ia berencana untuk mengalahkan mereka semua, kapoh!?" ucap si pumpkin.
"Apa dia memang menginginkan hal ini??" "Hei hei, mustahil kan dia ..." para penonton bertanya-tanya. Tapi kemudian, pertanyaan itu terjawab saat tiba-tiba sebuah logo besar Sabertooth terlihat di angkasa. Itu adalah tanda dari Sting, dan ternyata benar kalau ia memang berniat untuk menghadapi semuanya.
"Aku di sini, kemarilah, Fairy Tail!!" tantang Sting sendirian. Setelahnya dari berbagai sudut kota, orang-orang Fairy Tail yang sudah terluka muncul, menuju ke arahnya. Gray, Juvia, Gajeel, Laxus, dan Erza, semua sudah ada di sana.
"Memalukan sekali melihat keadaan kalian sekarang, padahal tujuh tahun lalu aku begitu melihat hebat sosok kalian." ucap Sting. "Berhenti membual, ini akan menjadi pertarungan terakhir." ucap Gajeel. "Kami akan bertarung satu lawan satu denganmu, bagaimana menurutmu?" tanya Gray.
"Yah, kalian bisa saja menyerangku bersamaan karena kalian sedang terluka." ucap Sting. "Tak seharusnya kau meremehkan Fairy Tail." ucap Juvia. "Tidak, aku malah menghormati kalian." ucap Sting. "Itulah kenapa, aku akan mengalahkan kalian semua!! Aku sudah menunggu saat-saat ini!! Akan kutunjukan pada Lecter kekuatanku!!!"
"Aku tak tahu apa yang sedang kau bicarakan, tapi apa kau serius?" ucap Laxus. "Baiklah, kalau itu memang keputusanmu, kami akan menjadi lawanmu, Sting." ucap Erza.
"Baguslah ..." ucap Sting. Kemudian, "Sekarang akan kutunjukkan pada kalian, kekuatan yang telah kubangkitkan." Sting mengeluarkan kekuatannya. Tapi kemudian, saat kembali melihat ke arah Erza dan yang lainnya, ia mulai ragu. Anggota Fairy Tail terlihat begitu percaya diri, meski mereka terluka.
"Mereka semua sedang terluka sekarang. Begitu parah hingga aku pasti bisa mengalahkannya. Aku sudah sampai sejauh ini, kan?" dalam hati sebenarnya Sting masih ragu. "Aku akan mengalahkan mereka semua. Lalu aku akan bisa melihat Lecter lagi. Ya, demi Lecter, aku harus bisa mengalahkan mereka. Ayo majulah, Sting, kau bisa. Aku kuat sekarang. Kuat, kuat!! Perasaanku pada Lecter telah menjadikanku lebih kuat. Aku ... aku ..."
"Aku tak bisa menang." mendadak Sting malah tertunduk. "Aku menyerah." ucapnya. rasa percaya dirinya tadi mendadak menghilang.
Orang-orang kaget, terdiam. Para penonton, tuan putri, Minerva menangis. Poin Fairy Tail bertambah, dan dengan ini dipastikan kalau mereka menang. anggota Fairy Tail begitu bahagia, terharu. Dan pembawa acarapun mengumumkannya, dengan suara lantang yang terdengar hingga seluruh pelosok stadium, "Pemenang Daimatou Enbu adalah ... Fairy Tail!!!"
Sorak sorai itu kemudian dilanjutkan oleh teriakan para penonton. Semuanya bergembira atas kemenangan besar ini, utamanya dari pihak Fairy Tail.
"Sting ..." Erza menghampiri Sting, kemudian bertanya, "Kenapa kau tak menyerang kami?"
"Aku ... aku merasa kalau aku tak akan bisa menemuinya." ucap Sting, masih tertunduk. "Aku pikir kalau aku menang, aku bisa menemuinya. Tapi, sekarang aku merasa kalau itu tidaklah benar. Aku tak tahu kenapa, kalian hanya terlalu hebat. Aku yang sekarang, aku tak bisa menemuinya ..."
"Kau bisa." ucap Erza. Kemudian dari kejauhan, Milliana melambaikan tangan ke arahnya, "Er-chaan!!" ucapnya. Dan yang mengejutkan, Milliana menggendong Lecter, dan ia masih hidup.
Sting benar-benar senang, ia langsung bangun dan berlari ke arah kucingnya itu. "Lecter!!" "Sting-kun!! Sting-kun!!" "Lecter!!!"
Selanjutnya mereka berpelukan, dan semuanya berakhir dengan kebahagiaan. Ya, Daimatou Enbu telah berakhir. Tapi, tidak semuanya ... Di Istana, hal lainnya baru saja dimulai.
"Tuan putri!! Tuan puttri!!" Arcadios mencari-cari tuan putri di ruangannya. Tapi, sudah tak ada siapa-siapa di sana. "Mungkinkah ... dia sudah pergi ke sana??"
Tuan putri dan mentri pertahanan sedang dalam perjalanan, di sebuah jalan menuruni tangga. "Semua anggota Fairy Tail tak terkalahkan, dan Sting menyerah ..." "Prediksi yang dikatakan olehnya benar." ucap tuan putri. "Masa depan yang dikatakannya adalah sungguhan. Pertarungan demi kehidupan manusia akan dimulai sekarag. Ayo bawa gehana dua, senjata gerhana, ke permukaan."
Bersambung ke Fairy Tail Chapter 323
0 komentar:
Posting Komentar