Pertarungan telah berakhir, dan sekarang adalah waktunya untuk mengobati luka yang mereka depat selama pertarungan itu berlangsung. "Gain!!" Biscuit menggunakan kartu Archangel's Breath, kartu yang dapat menyembuhkan luka apapun.
Dari kartu yang Biscuit bawa, muncul sesosok wanita, bagai malaikat dengan ukuran tubuh raksasa, dan melayang. "Apa keinginanmu?" tanya arwah penyembuh itu. Kemudian, Biscuitpun meminta, "Tolong sembuhkan tangan, tenggorokan, dan seluruh luka lainnya yang ada di tubuhnya. Kami ingin dia kembali seperti semula, apa itu bisa kau lakukan?"
"Bukan masalah." ucap perempuan itu, "Sekarang aku akan menyembuhkannya." arwah itu meniupkan berkahnya pada Gon, kemudian secara perlahan luka-luka Gon menghilang, dan bahkan tangannya yang putus telah kembali. "Aku sembuh!!" teriak Gon.
Setelahnya, Archangel's Breath menghilang. "Bagus, selanjutnya kita akan menggunakan salinan Archangel's Breath." seperti perjanjian, mereka akan menyembuhkan Bati, teman Gensuru. "Gain!" dewi yang sama dengan yang tadi muncul kemudian menyembuhkan Bati. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Gensuru. "Ya." sahut Bati, dia sudah sembuh.
"Selanjutnya adalah Killua. Gensuru, kami perlu meminjam bukumu." pinta Biscuit, "Lakukan saja apa yang kau mau." Gensuru sudah pasrah, dan bersyukur temannya sudah sembuh.
"Hmm, Archangel's Breath adalah satu-satunya kartu yang tersisa. Baik, gunakan Clone, Gensuru!" Otomatis clone itupun memilih Archangel's Breath untuk digandakan karena hanya kartu itu yang tersisa. Namun, muncul pemberitahuan, "Jumlah salinan Archangel's Breath sudah mencapai batas. Efek clone ditiadakan."
"Eehh!!? Tu-tunggu!!" ucap Biscuit kaget, "Kenapa ini, apa yang terjadi!? Kenapa bisa begini!??"
"Oh, pasti Goreinu." ucap Killua. "Eh?" Biscuit masih belum mengerti. Kemudian, Killuapun menjelaskan, "Exchange Ticket yang akan menjadi Archangel's Breath kemungkinan disalin menggunakan Clone atau Transform. Karena kita menggunakan dua salinan Archangel's Breath, pasti dua tiket itu sudah otomatis berubah."
Tak lama setelahnya, pemberitahuan lain muncul, "Pemain lain menggunakan kontak pada anda."
Ternyata, yang menghubungi adalah Goreinu, "Ini aku, Goreinu, kelihatannya kalian baik-baik saja, apa kalian menang?" tanyanya. "Ya, bagaimana kau bisa tahu?" tanya Killua. "Aku tahu setelah aku melihat daftar kartu kalian." jelas Goreinu. "Pantas saja." ucap Gon.
"Aku akan menemui kalian menggunakan Return, beritahu saja di mana kota yang paling dekat dengan kalian." pinta Goreinu. Dan singkat cerita, ia sudah sampai di tempat mereka.
Goreinu benar-benar kaget saat melihat Gensuru dan yang lainnya, terlebih setelah Gon dan yang lainnya menjelaskan kalau mereka akan menyembuhkan para bomber itu. "Aku benar-benar tak mengerti, kenapa kalian ingin menggunakan Archangel's Breath pada mereka? Mereka sudah membunuh begitu banyak orang di pulau ini, apa kalian sudah lupa? Kalau kartunya untuk mengobati mereka, aku akan menolak untuk bertukar."
"Kalau begitu, apa kau menggunakan kartunya padaku?" tanya Killua. "Tentu saja, kalau untukmu, aku bisa memberikannya cuma-cuma." jawab Goreinu. Kemudian, Killua kembali berbicara, "Tak peduli meskipun aku sudah membunuh lebih banyak orang daripada mereka?"
"Eh?"
"Semua yang datang ke pulau ini, tak peduli siapa, datang dengan tekad yang melampaui kematian. Mereka tak akan menyesal kalau mereka terbunuh, mereka pasti sudah siap untuk itu. Tiap kali membunuh, aku juga selalu siap untuk membunuh. Itulah kenapa aku tidak menunjukkan belas kasihan pada mereka, begitu juga para Bomber."
Killua terus memberi argumennya, namun Goreinu tetap tak mau menyembuhkan para Bomber itu. Biscuit, dan Gon juga sudah membujuknya, namun tetap saja ia tak mau. Sampai akhirnya, merekapun pasrah dan berencana untuk menggunakan Archangel's Breath yang asli, satu-satunya yang mereka miliki untuk menyembuhkan anggota Bomber itu.
"Ka-kalian akan menggunakan yang asli!?" ucap kaget Gensuru.
"Kumohon, sembuhkan saja Gensuru dengan kartu itu." ucap Sabu, "Aku hanya sedikit mengalami gangguan penglihatan, bukan masalah serius."
"Gain!" Gon benar-benar menggain satu-satunya kartu Archangel's Breath yang mereka miliki itu. "G-Gon!! Apa kau bodoh, hah!!?" bentak Goreinu, namun Gon tak peduli, "Sembuhkanlah Gensuru."
"Aaarkh, baiklah, aku tahu, aku tahu!! Aku menyerah, aku akan memberikan Archangel's Breathnya pada kalian, ambillah." ucap Goreinu. "Eeh? Benarkah? Kau akan memberikan kartunya pada kami?"
"Ya, sebenarnya aku sudah memutuskannya sebelum aku sampai di sini. Aku akan memberikan kalian bukan hanya Archangel's Breath, tapi juga semua kartu yang kumiliki." ucap Goreinu.
"Eeeh??"
"Ini adalah hal yang sudah disetujui oleh kami berlima, termasuk Tsezugera. Kami tak akan menyelesaikan gamenya, kalianlah yang harus menyelesaikannya."
Setelah itu, Archagel's Breathpun disalin dan digunakan untuk menyembuhkan Killua. Kemudian, Goreinu menjelaskan semua mengenai Battera pada Gon dan yang lainnya. "Benarkah, tuan Battera ..."
"Benar. Karena ada suatu masalah yang tidak diduga-duga, kami hanya bisa mendapat 70% dari hadiahnya. Dan, aku sendiri hanya bisa memperoleh 4 Milyar." ucap Goreinu. "4 Milyar!!? Hei, berikan kami juga!!" ucap Biscuit.
"Apa? Apa yang kalian katakan? Tentu saja aku akan membaginya rata bersama kalian." ucap Goreinu. "Kita berempat akan mendapat sama-sama satu milyar. Tanpa kalian aku tak mungkin bisa mendapatkan uang sebanyak itu, jadi tak apa walau aku hanya bisa mendapat segitu."
"Ka-kamu ... sungguh ... Aaah, aku belum pernah bertemu orang sebaikmu!!" ucap Biscui9t bahagia. Sementara Gon, "Hmm, sebenarnya kami tak terlalu perlu uang itu." "Benar." ucap Killua. "Bodoh!!! Bagaimana bisa kalian tak butuh uangnya!?" bentak Biscuit. "Yah, kita akan mengurusnya nanti. Aku tetap akan memberi kalian tiga milyar, mengenai pembagian terserah kalian." ucap Goreinu.
"Sekarang, seperti apa yang sudah kukatakan, semua kartunya akan menjadi milik kalian." ucap Goreinu, "Kalian bebas menggunakannya untuk apa saja. Tapi, ada satu syaratnya, kalian harus segera menyelesaikan game ini."
"Tentu saja!" ucap Gon, "Tak masalah." ucap Killua. "Hmm, totalnya, kalian sudah mengumpulkan 99 kartu, jadi hanya tinggal kartu nomor 000 yang tersisa. Apa kalian mengerti? Sekarang, semua pemain di Greed Island akan mengetahuinya, jadi pasti akan ada perebutan. Setelah mengumpulkan 99 kartu, apa yang akan terjadi? Mari kita coba."
Kartu-kartu dari buku Goreinu dipasang ke buku penyimpanan Gon. Dan setelah ke-99 kartu itu terkumpul, mendadak muncul suatu pemberitahuan. "Perhatian pada seluruh pemain." pemberitahuan itu tak hanya didengar oleh Gon dkk, melainkan seluruh pemain Greed Island. "Hari ini, akhirnya ada pemain yang mampu mengumpulkan 99 kartu kunci. Untuk merayakan hal ini, sepuluh menit lagi akan diadakan kuis yang bisa diikuti oleh semua pemain. Akan ada seratus soal, yang masing-masing berhubungan dengan kartu kunci. Pemain dengan nilai tertinggi akan memenangkan hadiahnya, yaitu kartu nomor 000, A Ruler's Blessing. Semuanya, mohon buka buku penyimpanan kalian dan tunggu beberapa detik."
"Hmm, pertanyaannya akan berhubungan dengan kartu kunci ya." ucap Gon. "Jadi begitu ya. Orang-orang yang memperoleh kartu hanya dari mencuri pasti tak akan bisa menjawab." ucap Killua. "Orang-orang yang melanggar peraturan juga tak aka bisa mendapatkannya." ucap Biscuit.
"Hmm, berdasarkan pengalaman kita, mungkin kita hanya bisa menjawab 80 atau 70, bukan jumlah yang banyak." ucap Gon. "Yang lebih banyak sepertinya Tsezugera, tapi dia sudah meninggalkan game ini. Kesempatan kita cukup besar untuk menang." ucap Killua.
Tak lama setelah itu, sesuatu mendekat dari kejauhan. "Ada yang datang!!" dan ternyata tak hanya dari sana, "Dari sana juga!! Apa yang terjadi!? Orang-orang berdatangan!!!"
Pemain-pemain Greed Island, semuanya melesat ke tempat Gon dkk.
Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 183
0 komentar:
Posting Komentar