Lebih dari satu abad yang lalu, manusia hidup dalam ketakutan terhadap musuh alami mereka, para raksasa. Manusia kemudian membentuk tiga lapis dinding raksasa untuk melindungi diri mereka dari ancaman raksasa. Dan berkat itu, selama seratus tahun manusia bisa hidup dengan damai. Tapi kemudian, lima tahun yang lalu, kedamaian tersebut menghilang.
Titan Kolossal muncul dan menyerang dinding hingga menciptakan lubang yang membuat para raksasa mampu masuk dengan mudah. Para raksasa berhasil sampai di dinding terluar, yaitu dinding Maria, dan akhirnya menguasainya. Manusia kehilangan banyak populasi mereka, dan tentunya wilayah. Setelah kejadian itu, wilayah manusia hanya tinggal dua lapis dinding.
Namun bersamaan dengan kejadian itu itu, mata umat manusia dibuka. Kedamaian yang mereka jalani selama ini ternyata hanyalah kedamaian semu semata. Selama ini, mereka masih berada di bawah ancaman para raksasa, Titan.
Lima tahun setelahnya, sebuah kelompok yang sudah biasa berhadapan dengan para Titan, yaitu Scouting Legion mendapat tugas untuk merebut kembali dinding Maria. Tanpa ada rasa takut, mereka keluar menuju area yang penuh Titan tersebut. Orang-orang menaruh harapan yang sangat besar pada mereka.
"Itu dia!!" orang-orang sudah berkumpul untuk mengiringi kepergian pasukan Scouting Legion. "Itu pasukan utama Scouting Legion!! Komandan Erwin!! Hajar Titan itu untukku!"
"Lihat!! Itu Kapten Levi!!" ucap orang-orang. "Katanya, dia itu sama kuatnya dengan seluruh jumlah pasukan yang ada!!"
"Sudah diamlah..." keluh Levi. Dalam hati, pemuda berwajah dingin yang memang benar merupakan salah satu pasukan terkuat yang dimiliki oleh umat manusia itu tak tahan jika terus diagung-agungkan seperti itu.
"Aku yakin mereka tidak akan memujamu seperti itu kalau saja mereka tahu betapa anehnya kau ini." ucap pasukan perempuan yang berada di sebelahnya.
Pertempuran di luar dinding yang bertujuan untuk mengembangkan wilayah kekuasaan umat manusia dipercayakan kepada mereka, Scouting Legion. Mereka adalah pasukan umat manusia yang terbaik dan paling berani. Kecerdikan mereka sedikit menaikkan tingkat kelangsungan hidup untuk semua umat manusia. Meski begitu, ketika pasukan masuk ke wilayah Titan, korban yang jatuh masih melebihi angka tiga puluh persen.
Mereka kemudian berangkat menuju dunia luar, dan memulai pertempuran dengan para Titan. Namun tetap saja, beberapa pasukan berhasil ditangkap dan kemudian dimakan oleh mereka.
"Lihat... Lihat saja... Kau brengsek..." salah seorang pasukan yang sedang berada di tengah gigitan raksasa terus memaki mahluk yang hendak memakannya itu. "Umat manusia akan... menghancurkan kalian semua... Umat manusia akan... selamat... Kalian semua... akan... Mati di tangan Kapten Levi!!!"
Batsss!!!! Kapten bernama Levi itu melesat dan kemudian menebas bagian belakang Titan yang menggigit pasukan tadi. Meski Titan tersebut berhasil dibunuh, tetap saja pasukan tadi tak berhasil diselamatkan.
"Satu di kanan... Dua di sebelah kiri..." Kapten bernama Levi itu kembali bersiap untuk menyerang Titan lainnya.
"Kapten, saya sudah mengumpulkan bala bantuan!!" salah seorang anak buahnya melapor. "Petra, awasi para prajurit yang ada di bawah sana. Sisanya serang Titan yang ada di sebelah kanan. Aku akan membereskan yang ada di sebelah kiri!!" perintah Levi.
Kapten Levi bergerak dengan sangat lincah, dan seolah tanpa kesulitan menjatuhkan satu per satu Titan yang ada di dekatnya. benar-benar lincah, cepat, dan kuat. Levi bisa menjatuhkan semua targetnya.
"Uukh, menjijikan sekali.." keluh Levi ketika ada darah Titan yang jatuh di pakainnya. Namun tak perlu waktu lama, darah itu menguap, layaknya sisa-sisa mayat Titan pada umumnya.
Dari atas gedung, Kapten Levi turun ke jalanan, di mana tampak pasukan perempuan bernama Petra, yang tadi itu, sedang berusaha untuk menyelamatkan pasukan yang terbaring bersimbah darah. "Kapten, saya tidak bisa menghentikan pendarahannya!!" ucap Petra.
"Kapten..." pasukan yang penuh darah itu hendak menyampaikan sesuatu.
"Apa??" Kapten Levi menghampirinya. Lalu, pasukan tadi bertanya, "Apakah saya... sudah bermanfaat... bagi umat manusia? Ataukah saya akan mati... tidak berguna seperti ini??"
"Kau sudah bekerja dengan sangat hebat." ucap Levi. "Kau akan melakukannya lagi. Semangatmu akan hidup di dalam tubuhku dan memberiku kekuatan!! Aku bersumpah, aku akan memusnahkan semua Titan!!" lanjutnya.
Dan kemudian, pasukan tadi benar-benar meninggal. "Kapten, dia sudah tiada..." ucap Petra.
"Apa dia mendengar semuanya?"
"Saya yakin dia mendengarnya. Dia sudah beristirahat dengan tenang sekarang."
"Baguslah kalo begitu..." ucap Levi.
"Levi!! Kita mundur sekarang!!" kapten Erwin tiba-tiba saja memberi perintah untuk kembali. "Mundur?? Kita masih bisa lebih jauh lagi. Apa orang-orangku harus mati sia-sia??" Levi tak terima. Namun kemudian, Erwin menjelaskan keadaannya.
"Para Titan sedang menyerang wilayah utara kota, sama seperti lima tahun yang lalu." jelas Erwin. "Ada sesuatu yang terjadi di dalam kota. Kemungkinan, mereka telah berhasil menembus dinding lagi."
Bersambung ke Shingeki no Kyojin Chapter 10
0 komentar:
Posting Komentar