Batsss!!! Mikasa berhasil menebas targetnya. Begitu pula dengan yang lain. Namun naas, tebasan Connie dan Sasha meleset. "Sasha!! Connie!?? Cepat selamatkan mereka!!"
"Maafkan aku..." ucap Shasha ke arah Titan. "yang tiba tiba... menyerangmu... dari belakang..." Shasha benar-benar ketakutan saat itu. "Aku benar-benar minta maaf!!" ucapnya lagi. Tapi tentu saja, Titan tak peduli dan tetap menyerang. Untung saja, Mikasa cepat dan berhasil menjatuhkan Titan itu sebelum berbuat lebih jauh.
"Mikasa!! Kau menyelamatkanku!!"
"Apa kau terluka??"
"Aku selamat, terima kasih!!"
"Sekarang! Berdirilah!!" ucap Mikasa.
"Maafkan aku..." Shasha menyesal karena sempat meminta maaf pada Titan. "Lupakan saja.." ucap Mikasa. Sementara itu Connie, ia diselamatkan oleh Annie. "Terimakasih, Annie!!" ucap Connie. "Lupakan.." ucap Annie.
"Tadi hampir saja, Annie, tapi syukurlah kau tidak terluka." ucap Reiner.
"Kita mengalahkan mereka semua!!" para pasukan bisa sedikit lega sekarang. Ketujuh Titan yang menguasai ruangan itu telah berhasil dijatuhkan. "Semuanya ayo siapkan pasokan gas kalian!!" dan dengan itu pasukkan gas pun kembali bisa didapatkan.
"Berhasill!!"
"Sekarang kita selamat!!"
"Tak ada lagi Titan yang masuk!!"
"Titan yang mengamuk itu menghalangi Titan lainnya."
"Aku... aku meyerah pada Titan... bagaimana pandangan orang terhadapku sekarang?!" Shasha masih kepikiran dengan hal tadi. "Simpan penyesalanmu nanti saja!!" Connie menarik tangannya. "Ayo kita cepat keluar dari sini!!"
Dengan gas yang sudah terisi penuh, mereka kemudian keluar dari gedung itu, untuk segera menuju dinding dalam. Namun ketika keluar, Mikasa kaget. "Mikasa? Mikasa, Kita harus cepat pergi!!" ucap Armin.
"Titan itu..." Mikasa terpaku saat melihat Titan misterius itu. Saat ini, si Titan misterius sedang dikerumuni dan tubuhnya secara perlahan dimakan oleh Titan-Titan lainnya.
"Mereka... memakannya??"
"Tubuhnya tidak berregenerasi!?"
"Padahal kupikir Titan itu bisa menjadi kunci kemenangan kita." ucap Mikasa.
"Aku setuju." ucap Reiner. "Jika kita membiarkannya dimakan, kita akan kehilangan kesempatan kita. Ayo singkirkan Titan yang memakan Titan itu!!"
"Apa kau sudah gila, Reiner?! Kita baru saja lolos dari kematian!!" bentak Jean. "Tapi bagaimana jika kita bisa membuat Titan itu menjadi teman kita?? Tidakkah kau fikir ini bisa menjadi senjata yang kuat lebih dari meriam manapun???"
"Teman... Kita?"
"Apa kau serius?!"
"Itu... Titan tidak normal yang memakan Thomas!!!" tiba-tiba Titan aneh yang waktu itu memakan Thomas muncul. Armin masih ingat betul dengannya. Lalu secara mengejutkan, setelah melihat Titan yang membunuh Thomas itu, si Titan misterius meronta, melepaskan diri dengan sekuat tenaga dan langsung menggigit Titan aneh itu.
Terlihat seolah ia benar-benar marah, dan tak sabar untuk membalas dendam pada Titan yang sudah membunuh Thomas itu.
"Oii... Jadi mau menyelamatkannya??" dengan kemarahannya tadi itu, Titan tadi telah berhasil menghabisi TItan-Titan yang ada di sekitarnya. Semuanya telah berhasil ia bunuh. HIngga pada akhirnya, hanya ia yang tersisa. Namun kelihatannya, kondisinya benar-benar parah, dan dia tak bisa beregenerasi kembali.
"Da telah mencapai batas kemampuannya.
"Aku tidak peduli. Ayo kita pergi! Tidak mungkin menjadikan Titan itu teman kita. Titan tetaplah Titan." ucap Jean.
"Apa yang terjadi!?" Mereka lalu dikagetkan dengan apa yang terjadi pada Titan itu. Titan misterius itu jatuh, rebah di tanah. Lalu dari bagian belakang lehernya, tiba-tiba saja seseorang muncul. Ya, seseorang itu tak lain adalah Eren.
Para pasukan kaget, terutama Mikasa. Lalu tanpa berpikir untuk kedua kalinya, Mikasa turun dan menuju ke arahnya, menuju ke tempat Eren. "Mikasa!?"
"itu Eren..."
Eren menghampirinya, dan kemudian langsung memeluk tubuhnya. Mikasa memeriksa detak jantung Eren, yang ternyata masih berdetak. Mikasa benar-benar bahagia, hingga bahkan menangis. Mikasa benar-benar bahagia. Setelah merasa kalau satu-satunya keluarganya yang tersisa mati, kini ia mendapati kenyataan kalau ternyata dia masih hidup. Tentu saja, Mikasa benar-benar bahagia.
"Itu... Eren..." dari kejauhan Armin jga terlihat kaget. Dan yang lebih mengejutkan lagi, meski masih tak sadarkan diri, Eren kembali dalam keadaan utuh. "Bagian tubuhnya kembali normal!? Bukankah saat itu... Eren sudah dimakan Titan...?"
"Apa yang sebenarnya sudah terjadi?"
"Jadi... Erenlah... yang melakukan semua ini??"
Bersambung ke Shingeki no Kyojin Chapter 10
0 komentar:
Posting Komentar