Home » , » Versi Teks Nozoki Ana Chapter 5

Versi Teks Nozoki Ana Chapter 5

Sebelumnya : Nozoki Ana Chapter 4

Kotobiki Yuri masih menindih tubuh Tatsuhiko, dan kini dua dada besarnya tepat menghadap wajah pemuda yang dalam hati semakin panik tersebut. "Mereka besar, bukan? Kamu tahu, pundakku sering dibuat pegal olehnya. Tapi, aku suka ketika lelaki melihatnya. Hei, Tatsuhiko-kun, apa kamu suka dada yang besar??" Kotobiki malah terus memancingnya.

"Y-ya, tentu saja.." jawab Tatsuhiko seadanya. Kotobiki senang, mempererat pelukannya, lalu kemudian mencium bibirnya. Tatsuhiko semakin tak tahu harus bagaimana, dalam hati ia benar-benar kebingungan. "Situasinya buruk.." pikirnya.

"Tak akan bagus juga kalau Emiru menyemprotkan air lagi. Karenanya, aku kembali ke tengah ruangan. Tapi, apa yang harus kulakukan selanjutnya?? Berpikir, berpikir!! Pasti ada suatu jalan!!"

"Tatsuhiko-kun.." Kotobiki Yuri menyadari kegelisahan pemuda itu. "E-eh.." Tatsuhiko salah tingkah. "Kelihatannya kau gugup sekali, apa kau khawatir kalau pacarmu memergoki kita??"


"Su-sudah kubilang kan, aku tak punya pacar.." ucap Tatsuhiko. "Tak apa, kamu tak perlu memaksakan dirimu." ucap Yuri. "Intuisiku tajam, tau.. tapi yah, meski begitu.." Yuri menurunkan wajahnya, "Saat ini, kumohon fokuslah padaku.." perempuan itu kemudian mulai menjilati milik Tatsuhiko.

Dari balik dinding, Emiru semakin mempercepat elusan jari-jarinya. Melihat apa yang terjadi di depan matanya membuat nafas gadis itu semakin tidak terkendali. "Kotobiki-san!!" Tatsuhiko mulai mengerang.

"Kalau kamu tetap tak memanggilku Yuri-chan, aku tak akan berhenti menggodamu.." ucap Yuri, dan kemudian semakin dalam menghisap milik Tatsuhiko.

"Berhenti berpikir, rasanya nikmat sekali.." pikir Tatsuhiko. "Keberadaan Emiru perlahan terasa semakin menghilang, aku.. aku tak peduli lagi dengannya!!"

"Yu-Yuri-chan, aku sudah siap.." ucap Tatsuhiko. Tak ada lagi halangan yang bisa menghambatnya, Tatsuhiko sudah benar-benar tak peduli lagi kalau di balik dinding seseorang sedang mengintipnya.

"Oke.." Yuri bangun dan kemudian merebahkan tubuh, dan kemudian membuka lebar-lebar selangkangannya. Tatsuhiko bersiap untuk memasukkan miliknya. Namun kemudian Yuri menyadari sesuatu dan bertanya, "Kamu ingin memasukkannya langsung??"

"Sial.." Tatsuhiko juga baru mengingatnya. "Seharusnya tadi aku membelinya, sial.." pikirnya. Dan kemudian dengan tampang yang sangat menyesal, pemuda itu berkata, "Maaf, aku tidak membawanya.."

"Yaah.." Yuri sedikit kecewa. "Jadi tadi kamu benar-benar pergi cuma untuk membeli rokok??" perempuan itu kemudian bangun, dan mengambil tasnya. Lalu dari sana, ia mengeluarkan sesuatu yang saat ini mereka butuhkan, "Ini dia, tiket untuk berbuat yang bukan-bukan.." Yuri memberi Tatsuhiko sebungkus alat pengaman.

"Aku ini benar-benar payah.." pikir Tatsuhiko. Sebagai laki-laki harusnya ia yang menunjukkan benda seperti itu pada perempuan. "Mulai sekarang aku akan lebih berhati-hati.." ucap Tatsuhiko. Yuri kembali merebahkan tubuhnya, dan membuka lebar-lebar pahanya.

Tatsuhiko kemudian menindih tubuh gadi itu, "Ini..." sensasi yang Tatsuhiko rasakan benar-benar sesuatu. "Ukh..." Yuri melenguh seksi, "Ujungnya menyentuhku.. geli.." ucapnya.

"Dua hari setelah sekolah dimulai, siapa sangka aku akan mendapat pengalaman hebat seperti ini??" pikir Tatsuhiko. "Tunggu, apa aku tidak melupakan sesuatu??"

"Ah, Tatsuhiko-kun.." Yuri sudah tak sabar untuk melakukannya. Tapi tiba-tiba saja, sesuatu dari tas perempuan itu berdering, ponselnya. "Ah, maaf, ponselku berbunyi!!" buru-buru Yuri bangun dan meraih tasnya. "B-baik.." Tatsuhiko tak bisa berbuat apa-apa.

Seseorang menelpon Yuri, jadi perempuan itu mengangkat ponselnya. Dalam percakapan dengan si penelpon, Yuri hanya berkata, "Y-ya.. aku tahu, baik.. aku di rumah temanku.. dia perempuan!! Aku tahu.. sampai jumpa.." dan kemudian telepon ditutup.

"Siapa ya malam-malam begini??" pikir Tatsuhiko. Untuk sesaat, mereka berdua sama-sama terdiam. Sampai kemudian, Yuri menjelaskan, "Tadi itu papaku.. Aku diminta untuk segera pulang, jadi maaf ya.."

"P-papamu!??" Tatsuhiko kaget. "A-aku akan mengantarmu.." tawar Tatsuhiko. Mereka berdua kini buru-buru memakai pakaian mereka kembali. "Tak apa, rumahku tak terlalu jauh.." ucap Yuri. "Tapi ini kan sudah larut malam.."

"Tak apa.." Yuri sudah memakai pakaiannya lengkap, dan kemudian bersiap untuk pergi. Dan di pintu, sebelum ia benar-benar pulang, Yuri sempat berkata pada Tatsuhiko, "Kalau kamu terlalu ramah padaku, bisa-bisa aku jatuh cinta padamu.. apa boleh?"

"Dengan senang hati.." ucap Tatsuhiko seadanya.
"Kamu pikir tadi itu bercanda, ya??"

Yuri menarik leher jaket Tatsuhiko dan kemudian mencium bibir pemuda itu. "Daah.." dan kemudian iapun benar-benar pergi. "Kotobiki-san!!" Tatsuhiko melihat ke bawah (kamar apartement Tatsuhiko ada di lantai dua), tampak sudah ada seseorang yang datang menjemput Yuri dengan mobil.

Dalam hati Tatsuhiko bertanya-tanya, "Itu papanya??" lalu sebelum lebih jauh bertanya-tanya, Tatsuhiko malah teringat dengan Emiru. Kemudian, ia pun langsung menuju kamar perempuan itu. Tatsuhiko menekan bel, Emiru membuka pintu, dan kemudian tanpa basa basi Tatsuhiko langsung mendorong tubuh gadis itu.

"Kyaa!!" Emiru terjatuh.
"Cukup, sialan!!" bentak Tatsuhiko.

"Aku tahu, tadi kau mengintipku, kan?? Ini tidak lucu!!" ucap Tatsuhiko. "Ya karena itu peraturannya.." ucap Emiru sambil memasang senyum percaya dirinya. "Kau memutuskan peraturan aneh itu secara sepihak!!" bentak Tatsuhiko lagi. "Tapi, Kido-san, kau bilang lakukan sapa yang kau mau. Artinya, kau setuju dengan peraturan yang kubuat, kan??"

"I-itu karena kau mengambil foto itu!!" bentak Tatsuhiko lagi.
"Stt, jangan teriak-teriak, akan sulit menjelaskannya kalau ada tetangga yang mendengar.."

"Ukhh??" Tatsuhiko baru menyadari sesuatu. Emiru jatuh dalam keadaan selangkangan yang terbuka, dan secara mengejutkan terlihat kalau gadis itu tak memakai celana dalam. "Ke-kenapa ia tak mengenakan apapun di bawah sini??" pikir Tatsuhiko.

"Yaah, intinya berhenti mengintipku.." ucap Tatsuhiko.

"Kido-san, tadi ketika aku mengintipmu.. aku juga masturbasi, kau tahu.." ucap Emiru terang-terangan, sambil memegangi kedua dadanya. "Melihatmu seperti itu, rasanya benar-benar luar biasa, kau tahu.."

"A-aku sudah tak tahan lagi.." dalam hati Tatsuhiko benar-benar kesal. "Kesabaranku sudah habis!! Kalau kau memang mau menyebarkan foto itu, lakukan saja sesukamu!!!" bentak Tatsuhiko dan kemudian pergi.

"Kido-san!!" sebelum pemuda itu benar-benar pergi Emiru ingin menyampaikan sesuatu. "Perempuan itu tak suka ditinggalkan di tempat yang gelap, kau tahu.. pasti dia akan benar-benar benci.."

"!?" Tatsuhiko tak mengerti dan kemudian menghentikan langkahnya, menoleh. Sementara, Emiru terus melanjutkan kata-katanya. "Terlebih.. kalau yang meninggalkannya itu seseorang yang ia harapkan.. Hmm, jadi kalau sampai perempuan tadi tahu kalau tindakkannya telanjang bersamamu itu diintip oleh seseorang, dan terlebih, lelaki yang diajaknya itu tahu, bagaimana perasaan Kotobiki-san nantinya, ya??"

"!!" kata-kata Emiru membuat Tatsuhiko tak berani bertindak gegabah lagi. "Jadi, jangan tutup lubangnya, oke??" ucap Emiru lagi, masih dengan senyuman khasnya.

"I-ini pertama kalinya aku benar-benar ingin memukul perempuan..." Tatsuhiko benar-benar kesal dan menatap tajam ke arah Emiru. Emiru masih tersenyum, dan hanya membalas, "Ini juga pertama kalinya seseorang menatapku dengan wajah menyeramkan seperti itu.."

Bersambung ke Nozoki Ana Chapter 6
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Rekomik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger