Di sisi Gray, ia masih saja terlihat murung. "Gray-sama, aku tak tahu ada apa denganmu. Tapi, tak baik memasang wajah seperti itu di saat yang lain bersenang-senang.." ucap Juvia.
"Kau benar.." Gray kemudian tersenyum. "Aku juga harus tersenyum untuknya.." pikir Gray. "Terimakasih, Juvia.." ucap Gray.
"Oh tidak... apa ini... kau keren sekali... Gray-sama, aku mencintaimu!!" Juvia jadi semakin jatuh cinta.
"Dan untuk itu, walikota Magnolia juga akan memberi kalian hadiah.."
"Ehem.." walikota Magnolia muncul di hadapan orang-orang Fairy Tail.
"Hadiah?? Ah, tidak perlu repot-repot begitu.." ucap Makalov.
Tapi tetap saja, hadiah diberikan. "Fairy Tail, lihatlah sebelah sini..."
"Fairy Tail adalah guil kebanggan kota, jadi kupikir aku akan menghadiahi kalian dengan pembangunan kembali guild!!" walikota telah memperbaiki kembali guild Fairy Tail yang sempat hancur, dan bahkan mejadi semakin megah.
"Guildnya kembali lagi!!" teriak Natsu senang. "Aye!!" teriak Happy juga. "Walikota, anda benar-benar.." Makalov terharu. "Tidak, bukan aku, orang-orang juga ikut membantu memperbaikinya.." ucap walikota.
Makalov semakin terharu, "Aku cinta kota ini!!!" teriaknya. Sementara itu dari atas gedung, tak jauh dari keramaian, terlihat monster iblis kecil yang waktu itu ikut dengan Raven Tail mengawasi mereka semua.
"Kikiki.." mahluk hitam berekor itu kemudian pergi, keluar kota, dan masuk ke dalam sebuah hutan, di mana di sana, duduk seorang pemuda berambut hitam yang sudah tidak asing lagi, Zeref. Mahluk itu kini berdiri di pundak Zeref.
"Jadi kau mengawasi pertandingannya, ya.. Zeref.." ucap Mavis yang tiba-tiba saja muncul di belakang Zeref. "Aku tak bisa mendengar suaramu, ataupun melihat keberadaanmu, tapi aku tahu... kau ada di sana, kan, Mavis.." ucap Zeref.
"Tujuh tahun yang lalu, kau ada di dekatku.." ucap Mavis.
"Tujuh tahun lalu, kaulah yang ada di dekatku.." ucap Zeref.
"Apa kau masih mencari tempat untuk mati??" tanya Mavis. "Hal itu sudah diputuskan.." jawab Zeref. "Selama ratusan tahun, aku telah menyaksikan akhir dari banyak era.. Bertarung, kebencian, iblis, manusia.. Aku terus berharap kalau setiap era baru akan bersih dari itu.."
"Tapi begitu banyak berlalu, orang terus saja membuat kesalahan-kesalahan yang sama.."
"Tapi orang-orang masih terus hidup.." ucap Mavis.
"Mereka tidak hidup, tidak dalam artian yang sebenarnya.." ucap Zeref. "Mahluk penuh kasih sayang yang kau sebut manusia itu sudah lama mati.."
"Apa kau sudah berhenti menunggu?"
"Ya, begitulah.." sahut Zeref.
"Ini adalah keputusan yang kuambil setelah tujuh tahun berpikir. Kalau dunia tetap menolak kehadiranku, maka aku juga akan menolak dunia ini."
"Tapi Fairy Tail akan menerima dunia ini.." ucap Zeref.
"Ini adalah pemberian dariku, harmoni dunia dan regenerasinya.."
"Akankah ada saling bertarung lagi?"
"Tidak.." jawab Zeref.
"Akulah satu-satunya yang akan menghancurkan..
Tak akan kubiarkan siapapun tetap hidup." ucap Zeref.
"Fairy Tail akan menghentikanmu...
Kaulah yang akan dimusnahkan.." ucap Mavis.
Mavis dan Zeref kini saling berhadapan, saling menatap wajah masing-masing. Sementara itu si monster kecil hitam berekor, dari tadi ia terus bertanya-tanya. karena bagaimanapun, ia tak bisa merasakan keberadaan Mavis.
Bersambung ke Fairy Tail Chapter 341
0 komentar:
Posting Komentar