Pertandingan akan segera dimulai. Para penonton sudah bersiap di tempat mereka masing-masing, diiringi oleh musik yang dimainkan regu paduan musik. Sementara di sisi Mr.Satan, saat ini dia sedang menjalani sesi wawancara. Beberapa wartawan kini telah mengerumuninya. "Mr.Satan, papan pertandingan Tenkaichi Budokai telah selesai disusun. Bagaimana pendapat anda??"
"Baiklah, itu, menurutku.. sepertinya banyak kontestan kuat yang ikut dalam turnamen kali ini, jadi aku berharap mereka akan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dengan teknik pertandingan yang luar biasa. Karena dengan itu, mungkin saja mereka akan menjadi seorang bintang."
"Seperti yang kuharapkan darimu, Mr.Satan.." ucap salah satu wartawan. "Kau selalu memikirkan keselamatan dunia, bukan??"
"Tentu saja, sebagai seorang juara dunia, itu wajar.." sahut Mr.Satan. "Lalu, bagaimana pendapat anda tentang Tenkaichi Budokai kali ini??" tanya wartawan lainnya. "Itu.. yang pasti hanya akan ada satu orang yang akan menjadi juara, kan??" sahut Mr.Satan
"Apa anda yakin akan menjadi pemenang pada kejuaraan kali ini juga??"
"Tidak juga, dalam pertandingan kita tak tahu apa yang akan terjadi.." ucap Mr.Satan.
-------- Dragon Ball Z Episode 215 --------
Penyerahan Diri Picollo!!
Teks Version by www.Beelzeta.com
Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
Ibrohim Habiburrohman
Penyerahan Diri Picollo!!
Teks Version by www.Beelzeta.com
Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
Ibrohim Habiburrohman
"Pemikiran yang hebat.." ucap wartawan. "Oh iya, apa ada yang tahu siapa lawanku nanti??" kini giliran Mr.Satan yang bertanya. "Lawan anda adalah seorang perempuan, namanya nomor 18.." jelas salah satu wartawan.
"Ooh!! seorang perempuan?? Ini akan menyenangkan!!" Mr.Satan kegirangan, meskipun sebelumnya ajudan Satan sudah memberitahunya. "Bukankah tadi aku sudah mengatakannya.." pikir si ajudan.
Di ruang tunggu, meski mencoba untuk tenang namun Picollo tampak sedikit gemetaran. Gohan menyadari hal itu. "Picollo-san.." pikir Gohan khawatir. "Hei, Gohan-kun, kelihatannya dari tadi dia aneh.." ucap Videl. Ia juga sedang melihat ke arah Picollo. "Apa dia sedang tegang??"
"Bukan, dia memang seperti itu untuk mengontrol Ki nya.." jelas Gohan. Meski dalam hati, Gohan mengakui kalau Picollo tegang. "Picollo-san, kenapa kau begitu tegang?? Apa karena lawanmu??"
Lawan Picollo dan rekannya yang lebih tinggi tampak sedang bercakap-cakap di luar sana. Di sisi Goku, tampak ia sedang melakukan pemanasan. "Kelihatannya kau bersemangat sekali, Goku.." ucap Krilin.
"Hehe, aku hanya bosan menunggu.." ucap Goku sambil masih memutar-mutarkan badannya. "Pertandingan pertamamu adalah melawan Vegeta, ini seperti babak final saja.." ucap Krilin. "Aku senang sekali.." ucap Goku. "Hmm??" Goku lalu kaget saat melihat Picollo. "Picollo.."
"Yaah, dia juga cukup bersemangat.." ucap Krilin. "Sepertinya Picollo akan menjadi lawanku di babak kedua nanti.." ucap Goku. "Seperti yang kita harapkan. Bukan begitu, Goku??" ucap Krilin. Goku sendiri sebenarnya masih agak ragu dan bertanya-tanya tentang lawan yang akan Picollo hadapi di babak ini.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 215 bagian 2
0 komentar:
Posting Komentar