Kemudian, Staz mulai membicarakan keperluan dia sebenarnya datang ke sini. "Kalau Satie, aku yakin kau tahu semuanya. Maukah kau coba melihat sesuatu?? Ini tentang gadis yang sedang bermain dengan Beans di sana itu. Dia ingin pergi ke dunia manusia." ucap Staz.
"Jadi, bisakah kau melakukannya??" Staz ingin meminta tolong padanya.
"Kalau tak melihatnya dari posisi yang tepat, maka tak akan terlalu jelas." panda itu melepaskan diri dari tangan Fuyumi dan kemudian naik ke atas kepala Satie. "Yah, ayo kita coba untuk melihatnya, Satie.."
Dan kemudian merekapun menutup ketiga mata mereka. "Semuanya akan terlihat, semuanya akan menjadi jelas... dengan mata ketiga..."
"Mata pendeteksi yang mampu melihat segalanya!!" mereka lalu membuka ketiga mata mereka dan secara tiba-tiba sesuatu seperti cahaya yang sangat terang keluar menuju ke arah Fuyumi.
"A-apa ini??" Fuyumi kaget dan bertanya pada Staz. "Lihat saja, aku tak bisa menjelaskannya." ucap Staz. kemudian, proses yang mirip scanning itupun berakhir. Lalu, Beans menjelaskan apa yang bisa diterawang olehnya.
"Bagaimanapun, kau pernah menjadi manusia sebelumnya. Lalu, sekarang sedang dalam proses menjadi iblis, dan arwahmu terjebak di antara dua dunia.."
"Hebat!! Tebakkannya tepat sekali.." ucap Fuyumi.
"Ini itu bukan tebak-tebakkan.." ucap Staz.
Si panda masih melanjutkan penjelasannya. "Sekarang sedang tidak memakai bra, dan menggunakan celana pendek laki-laki. Mesum." ucap si panda.
"Bu-bukan begitu!! Ini ada alasannya.." ucap Fuyumi. "Sudah cukup." ucap Staz, "jadi intinya apa bisa pergi ke dunia manusia??"
"Kalau memang mau pergi, tak masalah." jelas Beans. "Seperti yang kukatakan, arwahnya terjebak di antara dunia manusia dan iblis. Baik, sudah cukup. Apa masih ada lagi yang kalian inginkan?"
"Tidak. Hanya ini yang kami butuhkan, terimakasih." ucap Staz.
"Haah, setelah lama tak melakukannya, sekarang aku jadi merasa lelah." Beans merebahkan dirinya di meja. "Lalu, apa kau akan mengantarnya kembali ke dunia manusia??"
"Tidak, aku juga akan ikut pergi." ucap Staz. "Eeehh!!???" Beans kaget sampai-sampai bangun lagi dari rebahannya.
"Lalu bagaimana dengan daerah ini, hah!!??"
"Aku punya rencana untuk itu.." ucap Staz.
"Mustahil kau punya!!!" ucap Beans lagi.
"kalau seorang boss meninggalkan daerah kekuasaannya, maka akan terjadi kekacauan dan.."
Ting tong...
bel kafe itu tiba-tiba saja berbunyi. Ada pelanggan, dan ternyata itu Deku. Deku datang bersama dengan seseorang berjaket dengan wajah tertutup.
"Yo, Deku.." sapa Staz. "Oh, kau di sini ya, boss. Kebetulan, aku membawa anak baru, dan ingin memperkenalkannya padamu." ucap Deku.
"Perkenalkan, namaku Yoshida, si peniru." ucap anak berjaket itu. "Sudah sejak lama, aku mendengar banyak hal tentangmu, Staz. Aku sangat senang bisa bertemu denganmu." ucap Yoshida.
"Hei Deku!! Apa kau tahu apa yang baru saja dia katakan?? Orang bodoh ini berencana untuk pergi ke dunia manusia!!!" ucap Beans. "Dan seperti yang terjadi di daerah lain, akan terjadi perebutan kekuasaan, pertumpahan darah!! Lalu bagaimana nasibku nanti?? Iblis kecil imut manis sepertiku akan dijadikan barbeque dan ahhh!!!"
"Aku tahu, aku tahu.." ucap Staz. "Karena kau mengatakannya, maka aku tak punya pilihan lain." lanjutnya. "Ja-jadi kau akan berubah pikiran??" tanya Beans. Namun, Staz malah berkata, "Kalau begitu aku tinggal mengundurkan diri sebagai boss, kan.."
Selanjutnya : Blood Lad Chapter 2 bagian 4
0 komentar:
Posting Komentar