"Apa ini benar-benar sehebat itu??" ucap Fuyumi. "Kalau begitu, aku akan pergi. Terimakasih karena sudah menjagaku.."
"Hei, tunggu dulu!!" cegat Staz. "Apa kau masih belum mengerti betapa berbahayanya ini, hah!!? Dan lagi tak mungkin kau bisa pergi melewatinya!!"
"Ta-tapi, aku tinggal masuk kan, pintunya ada di depan kita.." ucap Fuyumi. "Iya sih, tapi.. ini adalah sesuatu yang tak seharusnya ada. Para pengguna tirai hitam, biasanya menggunakannya untuk bisa keluar masuk secara illegal antara dunia manusia dan dunia iblis. Tapi, sangat jarang ada yang benar-benar bisa melewatinya."
"Dan jika itu terjadi, maka penggunakanya akan lenyap..
Dan bersamaan dengan itu, maka tirainya juga akan menghilang..."
"Tapi!! Setidaknya ini menjelaskan bagaimana kau bisa terdampar di dunia ini!!" ucap Staz lagi. "Hmm, di situasi seperti ini, bagaimana aku bisa menjelaskannya dengan baik ya.."
"Ma-mana kutahu, aku bahkan tak tahu kenapa aku bisa sampai di tempat ini!!" ucap Fuyumi.
"Yah, karena kita telah melihat tirai hitam, aku tak bisa membiarkanmu pulang seperti ini begitu saja." ucap Staz. "Aku juga akan ikut." lanjutnya.
"A-apa... kau ikut untuk membeli shonen jump??"
"I-tu juga salah satunya.. a-ayo pergi sekarang?? ke dunia manusia??" Staz salah tingkah. "Aku... sebenarnya aku sangat ingin pergi ke sana!!" ucapnya.
"Box DVD, volume manga edisi terbatas, game, anime, semua itu.. semuanya ada di balik tirai itu!! Di sana, terdapat banyak hal yang sudah menungguku!! Iya, kan?? Hei!! Aku datang!!" teriak Staz ke arah tirai. "Sudah sudah, aku tahu itu.." ucap Fuyumi.
"Umm, ngomong-ngomong pakaianku ini.. apa terlihat keren?? atau sudah kuno??"
"Jangan khawatir.. jangan khawatir.." ucap Fuyumi.
"Hmm, kenapa kau menyebutkan jangan khawatir dua kali?? Bukankah biasanya kalau dua kali itu artinya aku harus khawatir??" Staz curiga. "A-ah, santai saja, kalau mau pergi, langsung saja pergi. Ayo, cepat masuk.." ucap Fuyumi.
"Bodoh. Kalau melewatinya semudah itu, aku pasti sudah langsung berlari menerobosnya saat pertama kali aku melihatnya." ucap Staz. "Pertama-tama, kita harus menyelidiki ini dulu. Ikuti aku.." pintanya.
"Me-menyelidiki??" Fuyumi tak yakin dengan kata-kata Staz.
"Kau adalah manusia yang akan membiarkanku melihat dunia manusia untuk pertama kalinya, aku harus menyelidiki ini dengan hati-hati." ucap Staz. "Hei hei, apa-apaan itu.." ucap Fuyumi.
Kemudian, mereka berdua pergi ke suatu tempat mirip kafe yang lumayan sepi. "Ah, seperti biasa tempat ini sepi sekali.." ucap Staz.
"Kalau kau datang kemari untuk menjelek-jelekkan tempatku, sebaiknya pergi saja." ucap pemilik tempat itu, perempuan yang memiliki tiga mata dan mengajak hewan aneh mirip panda yang juga memiliki tiga mata.
"Kami ini pelanggan.. aku pesan dua gelas es teh dan seperti biasa.." ucap Staz. "Tu-tunggu, Staz-kun!!" ucap Fuyumi. "Ada apa lagi sekarang??"
"Kenapa kau tak bilang mau datang ke kafe..
Datang dengan pakaian minim begini, aku kan.." wajah Fuyumi memerah.
"Hei, tadi saat ingin kembali ke dunia manusia, kau santai-santai saja dengan pakaian begitu??"
"Ta-tapi kan, itu..."
"Kau takut, jadi karena itu kau ingin kembali, aku mengerti." ucap Staz. "Tapi saat kau sampai di dunia ini, situasinya sudah berubah. Sekarang kau ini hantu, dan tak akan lama lagi menjadi bagian dari dunia ini. Kau sudah bukan manusia lagi sekarang. Kali ini, kau akan kembali ke dunia manusia sebagai iblis."
"Umm.. apa maksudmu, iblis tak boleh memakai baju??"
"Bukan itu, bodoh." ucap Staz.
"Hei, kalian berdua sejak masuk ke kafe ini terus saja membicarakan sesuatu.." binatang yang pemilik kafe bawa tadi menuangkan minuman untuk mereka.
"A-ah!!! Pandanya bisa bicara!!!" Fuyumi benar-benar kaget. "Da-dan dia baru saja menuangkan minuman!! Manis sekali..." Fuyumi langsung memeluk dan mengelu-elus ekornya.
"S-Staz!! Siapa orang ini!!??" ucap si panda.
"Yah, bersenang-senanglah dengannya.." ucap Staz.
Lalu tanpa banyak berkata-kata, pemilik kafe itu membawakan makanan yang biasa Staz pesan. "Hmm, kelihatannya lezat.." Staz pun mulai memakannya.
Kemudian, Staz mulai membicarakan keperluan dia sebenarnya datang ke sini. "Kalau Satie, aku yakin kau tahu semuanya. Maukah kau coba melihat sesuatu?? Ini tentang gadis yang sedang bermain dengan Beans di sana itu. Dia ingin pergi ke dunia manusia." ucap Staz.
"Jadi, bisakah kau melakukannya??" Staz ingin meminta tolong padanya.
"Kalau tak melihatnya dari posisi yang tepat, maka tak akan terlalu jelas." panda itu melepaskan diri dari tangan Fuyumi dan kemudian naik ke atas kepala Satie. "Yah, ayo kita coba untuk melihatnya, Satie.."
Dan kemudian merekapun menutup ketiga mata mereka. "Semuanya akan terlihat, semuanya akan menjadi jelas... dengan mata ketiga..."
Selanjutnya : Blood Lad Chapter 2 bagian 3
0 komentar:
Posting Komentar