Home » , » Versi Teks Blood Lad Chapter 1 bagian 2

Versi Teks Blood Lad Chapter 1 bagian 2

Sebelumnya : Blood Lad Chapter 1 bagian 1

"Umm, boss??" Deku bingung. "A-ah!!" boss vampir gelagapan dan kemudian buru-buru mendorong Deku keluar. "Kerja bagus, Deku!! Sekarang kau bisa pergi!!" ucapnya. "Ta-tapi boss.."

"Sudah, sudah!! Keluar, dan jangan biarkan siapapun masuk kemari!!" ucap Staz dan kemudian iapun menutup pintu ruangannya.

Di dalam, si gadis sudah terikat dengan rapi, dan mulutnya dibekap. Sementara, degup jantung Staz masih cepat.

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

"Perasaan apa ini????" pikirnya. "Saat aku melihat dia, aku merasa seolaholah terhisap. Dan kenapa hatiku rasanya berputar-putar seperti ini!?? Apa yang salah dengan tubuhku!??" Staz benar-benar kebingungan.

Sementara itu di luar, Deku dan rekan-rekannya sudah pergi. "Jadi, apa kata boss tadi??" tanya salah seorang rekan Deku. "Aku tak tahu. Dia mengusirku dan hanya bilang untuk tidak membiarkan siapapun masuk." jelas Deku.

"Benarkah?? Sepertinya boss ingin memakan gadis itu seorang diri.."

"Yah, mungkin." ucap Deku. "Tapi, ada sesuatu yang membuatku bingung. Dia bersikap aneh." ucapnya lagi.

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

"Apa maksudmu??" tanya rekan Deku yang lainnya. "Boss.. dia gemetaran... kurasa.." ucap Deku. "Eeh??? boss kita gemetaran???" rekan-rekannya kaget. "Yah, kurang lebih kurasa begitu.." ucap Deku lagi.

Kemudian, di depan mereka, tampak orang-orang (lebih tepatnya, vampir-vampir) tengah mengerumuni sesuatu. "Ada apa ini??" Deku bertanya-tanya. Dan ternyata, mereka sedang mengerumuni seorang pedagang bunga.

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

"Ayo, ayo, yang jauh mendekat... teman-teman sebangsaku sekalian, semuanya ayo kemari.." ucap si pedagang bunga. "Aku memiliki tumbuhan langka yang hanya bisa ditemukan di wilayah bagian Selatan Neraka. Lihat... bentuknya imut-imut kan?? Kalian bisa menggunakannya sebagai pajangan di ruang tamu kalian.."

"Hei.." Deku menghampiri pedagang itu. "kau bukan warga sini, kan?? Siapa yang mengizinkanmu berbisnis di wilayah ini??"

"Oh, aku benar-benar minta maaf soal itu.." ucap si pedagang. "Aku tak menyangka kalau berbisnis di sini itu butuh izin.." lanjutnya.

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

"Huh?? Kau harus mendapat izin dari boss kami kalau ingin menjual sesuatu di sini." ucap Deku. "Hmmm, kalau begitu berarti aku harus bertemu dengan boss kalian, kan??" ucap si pedagang.

"Sayang sekali, boss kami sedang sibuk saat ini. Sebaiknya kau datang lagi lain kali." ucap Deku.

"Begitu ya... kau tak mau mengizinkanku bertemu dengannya semudah itu..." si pedagang tiba-tiba memasang wajah aneh. "Kalau begitu, maka tak ada jalan lain!!"

Si pedagang menggerakkan jarinya, dan tiba-tiba saja tumbuhan-tumbuhan yang ia bawa berubah menjadi liar dan menyeramkan.

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

"Sepertinya aku harus memaksa agar dia keluar!!" ucap pedagang itu, yang tampaknya memang sengaja datang kemari untuk bisa bertemu dengan Staz.


Di kamarnya, tampak Staz sedang bercakap-cakap dengan si gadis. Meski masih terlihat agak takut-takut, namun gadis itu lumayan bisa nyambung. "Benarkah!!!???" Staz kaget saat gadis itu menjelaskan kalau game kesukaan Staz punya banyak sequel.

"Mereka merilis begitu banyak sequel untuk game ini!!???"

"Y-ya, begitulah.." ucap si gadis.

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

"Ooh... aku benar-benar senang bisa bicara dengan manusia seperti ini.." ucap Staz. "A-aku juga senang bisa mengobrol denganmu.." ucap gadis itu. "Meski kau terus sih yang nanya-nanya.." pikirnya. Lalu, "Boleh aku yang bertanya sesuatu kali ini??"

Ring Ring Ring...
Tiba-tiba telepon Staz berbunyi.

"Ah, maaf ya, tunggu sebentar.." Staz mengangkat teleponnya.

"Tak punya sopan santun.." pikir si gadis.

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

"Ya, di sini Staz.." ucap Staz. "Ya?? Apa katamu?? Ada penyusup?? Tumbuhan?? Hmm, tapi bagaimana ya, aku sedang sibuk.." Staz tak mau membantu teman-temannya yang sedang berhadapan dengan pedagang tumbuhan itu.

"Huh?? Aku sibuk!! Kalian tak dengar, ya!??" bentak Staz lagi. "Apa?? Yamada hampir mati!?? Yamada itu siapa??" Staz tak hafal satu per satu nama anak buahnya. "Apa katamu?? Aku punya reputasi yang buruk?? Hallo?? Aku tak bisa mendengarmu..."

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

Klik..

Staz berpura-pura tak ada sinyal dan kemudian mematikan teleponnya. "Ada-ada saja.." gerutu Staz. kemudian, ia kembali ke si gadis. "Oh iya, sampai mana kita tadi??"

"Kedengarannya kamu sedang ada urusan yang penting.." ucap gadis itu.
"Ah, tidak, kau tak perlu mengkhawatirkannya.." ucap Staz.

"Ini memang sudah biasa. Ada yang menyusup dan kemudian berniat untuk membunuh boss. Membunuh boss untuk bisa menjadi boss wilayah itu, peraturannya memang begitu. Yah, sudah biasa, sudah biasa.." ucap Staz.

Blood Lad Chapter 1 - Beelzeta.com

"Aku... aku masih tak tahu aku dimana dan kenapa bisa ada di sini.." ucap gadis itu. "Aku juga tak mengerti bagaimana hal-hal di sini berlangsung... tapi... kurasa kau harus menolong teman-temanmu.." lanjutnya.

Staz terdiam saat mendengar kata-katanya. dan lagi, di tatap seperti itu, Staz hanya bisa menenal ludah. "Lagi.." ucapnya dalam hati. "Saat dia melihatku seperti itu, aku..."

"Akkkhhh..." tiba-tiba Staz merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya.

Selanjutnya : Blood Lad Chapter 1 bagian 3
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Rekomik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger