Versi Teks Beelzebub Chapter 65

Sebelumnya : Beelzebub Chapter 64

Hari kedua latihan, suatu masalah muncul. Kanzaki menyadari kalau ada sesuatu yang mengganggu dari Himekawa. "Hei, gaya rambut bodohmu itu menghalangi jalanmu!!" bentak Kanzaki. "Apa?? Ini adalah bagian dari diriku!!" ucap Himekawa sambil menunjuk rambut jambulnya.

"Apa kau ada masalah dengan ini!??"
"Tentu saja ada!!" bentak Kanzaki.

"Tiap kali kau hendak memblok bola, rambutmu nyangkut di jaring. Ini bukan sirkus, bodoh!! Potong saja!!" bentak Kanzaki lagi. Kemudian, Aoi hendak melerai, "H-hei, kalian berdua.."

"Apa!??" Kanzaki dan Himekawa malah menatap dengan tatapan sinis mereka. "Hei Kuneida, kau juga harus memberitahunya!!" ucap Kanzaki. "Dia hanya akan jadi bahan tertawaan kalau tetap seperti itu.." jelasnya. "Tak akan ada yang tertawa!! Mau berantem??" tantang Himekawa.

Beelzebub Chapter 65 - Apa yang Kulakukan
Teks Version by www.Beelzeta.com

Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
SaivSavier UltrasGresik GarudamaniaLaziale

"Umm, sebenarnya... aku juga merasa kalau gaya rambutmu itu tidak cocok dengan olah raga.." ucap Aoi. "Tuh kan, apa kubilang." ucap Kanzaki. "Yah, klau tetap tidak mau sudahlah, tinggalkan saja dia sendiri, kita sudah cukup enam orang kan, lagipula dia yang paling lemah.." ucap Kanzaki lagi.

"Himekawa-senpai!!" Yuka dan satu lagi teman Aoi hendak melakukan sesuatu. "Kalian mau apa??" Himeka menoleh, dan tampak dua gadis itu sudah membawa sisir dan semprotan rambut. "Bagaimana kalau rambutmu... kami sisir biar rapi??" saran Yuka.

"A-apa!?? Jangan main-main!!"
"Kami benar-benar serius!!!"
"Jangan sentuh aku!!!"

"Sebagai lelaki kau itu menyedihkan, tau!?? Mungkin karena penampilanmu yang kurang bagus!!" ucap dua perempuan itu lagi, dan pada akhirnya rambut jambul Himekawa pun berhasil di sisir jatuh.

"Bodoh.. aku akan membalas ini.." ucap Himekawa dengan gaya rambut barunya.
"Kau ini siapa, hah!???" dengan gaya rambut barunya itu, Himekawa jadi seperti orang lain.

Sementara itu dari atas sebuah gedung, tampak Hilda dan Alaindelon yang masih sama-sama mengenakan seragam SMA sedang membicarakan sesuatu. "Apa kau sudah menemukan sesuatu? tanya Hilda."Belum.." sahut Alaindelon. "Aku juga belum menemukan apapun.." ucap Hilda.

"Aku penasaran, apa benar itu ada??"
"Aku tak tahu, laporan dari istana tak terlalu bisa diandalkan."
"Tapi kalau itu benar, ini akan jadi masalah yang besar."

"Informasi kalau di sekolah ini bersembunyi iblis yang tidak kita ketahui.."
"Yah, apapun itu kita tak boleh menurunkan pertahanan dan terus mencari.."

Kembali ke gedung olah raga, orang-orang masih tampak tak percaya dengan penampilan baru Himekawa. Apalagi setelah ia mengikat rambutnya, penampilan Himekawa jadi semakin terlihat asing. "Apa yang kalian lihat, hah? Ayo mulai latihannya." ucap Himekawa.

"Tunggu, kau siapa!??" orang-orang masih tak yakin.
"Ini aku, Himekawa!! Kelihatan jelas, kan!??"
"Tidak, kau pasti orang lain.."

"Aku terkejut, ternyata dia tampan juga.." bisik Yuka ke temannya.
"Lalu kenapa dia memakai gaya rambut aneh sebelumnya??"
"Tidakkah kau merasa kalau ukuran matanya berubah??"

"Yah, yang penting kita semua sudah berkumpul.." ucap Aoi. Tapi kemudian, "Oga dan Furuichi sudah pulang duluan.." ucap Toujou. "Dan aku harus pergi untuk kerja. Sampai jumpa.." lalu Toujou juga pergi.

Beralih ke sisi Toujou, di jalan mereka tampak sedang berbincang-bincang. "Furuichi, boleh aku menanyakan sesuatu padamu??"

"Kenapa tiba-tiba begini??"
"Apa.. yang kulakukan??"

Untuk sesaat keadaan berubah menjadi hening. Kemudian, Furuichi balik bertanya, "Kau ini bicara apa, hah??" Furuichi benar-benar tak mengerti dengan Maksud Oga. "Apa kau tak merasa aneh!??" ucap Oga. "Aku hanya ingin mengalahkan anak itu!! Jadi kenapa aku harus ikut main voli segala!!??"

"Aneh apanya?? Kalau kau kalah dalam game ini, kau akan dikeluaran." ucap Furuichi. Lalu tak lama setelahnya, Oga memukul Furuichi. "Dasar bodoh!!" bentaknya sambil memukul. "Kenapa kau memukulku!??"

"Furuichi, bangunlah dari tidurmu!!"
"Aku sudah bangun sialan, kau sampai bisa memukulku!!"
"Aku hanya ingin bertarung, siapa yang peduli aku dikeluarkan atau tidak!??"
"Tentu saja kau hars peduli!! Yang harus bangun itu kau!!!"

"Tidak, aku hanya ingin bertarung.." Oga guling-guling di jalan. "Berhenti guling-guling begitu!!" bentak Furuichi. "Dan.. kenapa kau juga ikut-ikutan, bayi Beel!??"

Banggg!!!! Suara aneh tiba-tiba saja terdengar dari kejauhan. Oga dan Furuichi langsung tanggap, dan kemudian menoleh ke suara yang sumbernya dari bangunan kuno yang tak terlalu jauh dari mereka itu.

Oga dan Furuichi penasaran, kemudian mampir ke bangunan itu dan mengintip lewat jendela. Dan ternyata, gedung itu merupakan tempat Miki berlatih. Tampak di dalam pemuda itu sedang memukul hancur sanbag, dan tampaknya suara keras tadi berasal dari itu.

Furuichi kaget melihat sanbag berserakkan seperti itu. "Apa ini semua... Miki yang melakukannya??" dan Furuichi lebih kaget lagi saat menoleh ke samping. Oga sudah tak terlihat di sana.

"Yo.." ternyata Oga sudah masuk dan langsung menyapa, "Apa itu gerakan yang ka gunakan sebelumnya??"

"Suara ini... Oga??" pikir Miki dan kemudian menoleh ke sumber suara. "Hanya anggota yang diperbolehkan masuk ke area ini." ucapnya.

"Jangan serius begitu, kenapa tak kau gunakan saja gerakkan itu padaku??" tantang Oga. "Hei hei, ini bukan waktunya untuk bertarung melawannya.." ucap Furuichi, masih di luar.

Kemudian, Miki memberi Oga seperangkat pakaian semacam pakaian karate. "Apa ini??" Oga dan bayi Beel bertanya-tanya. "Pakailah.." ucap Miki. "Kalau memang mau latih tanding, tak masalah. Lagipula aku juga sudah bosan latihan voli terus. Dan seperti keinginanmu, aku akan menunjukkannya padamu. Serangan akhir teknik bertarung Izuma."

Sniff sniff, Oga mengendus baju yang Miki berikan. "Tenang saja, itu sudah dicuci!!" bentak Miki.

Scene kemudian berpindah ke sisi Izuma dan Shizuka. Perempuan itu kelihatannya mengkhawatirkan Miki. "MIki-kun.. dia berlatih sendiri, apa tak apa membiarkannya begitu??"

"Tekniknya itu seperti pedang bermata ganda." ucap Izuma. "Sangat berbahaya bagi pemula untuk menggunakannya. Aku tak pernah mengajarinya cara melakukannya. Tapi menunjukkan itu padanya sepertinya merupakan kesalahan. Hanya dengan melihat, dia sudah sempurna pada level sembilan. Dia itu mengejutkan."

"Izuma-kun, kalau kau terus bersantai-santai seperti ini, dia akan melampauimu.." ucap Shizuka, sambil memijit Izuma dengan kakinya. "Ah, ia, di sana.."

"Kaku sekali punggumu, kau harus menemui dokter.." ucap Shizuka.

Kembali lagi ke sisi Miki dan Oga, mereka berdua kini telah sama-sama mengenakan pakaian untuk bertarung. "Apa kau sudah siap??" Miki bertanya dan kemudian tentu saja Oga menjawab kalau ia siap. "Aku tak akan melakukan apapun, gunakan saja serangan akhirmu itu padaku.." Oga begitu percaya diri.

"Sama seperti biasanya. Kau akan menyesalinya nanti." ucap Miki. Dan pada akhirnya, "Daaah!!!!" bayi Beel memberi tanda kalau pertarungan dimulai.

Tapi kemudian, sebelum pertarungan benar-benar dimulai, Miki menanyakan sesuatu. "Kenapa... saat itu kau mengkhianatiku??"

"Huh??" Oga tak mengerti dengan apa yang Miki bicarakan.

"Jangan berpura-pura bodoh. Aku membicarakan tentang kejadian tiga tahun yang lalu." ucap Miki. "Saat kelas tujuh berakhir, saat aku akan pindah sekolah.."

"Gaaaahhh!!!!!" bayi Beel terlihat begitu kesal dan marah-marah, seolah mau bilang, "Cepat mulai pertarungannya!! Woi!! Jangan banyak bicara, karena inilah aku membenci orang sepertimu!!"

"Tenang, tenang bayi Beel.." Furuichi berusaha untuk menenangkanya. Kemudian, Furuichi mencoba untuk mengingat-ingatnya. "Tiga tahun yang lalu.. saat kelas tujuh berakhir, artinya... jangan-jangan!??"

Cerita kemudian kembali pada tiga tahun yang lalu, saat Oga masih kelas tujuh, SMP. Namun meski begitu, Oga sudah jadi anak berandal yang punya banyak musuh. "Jadi kau Oga, ya??" ucap seorang ketua brandal yang ingin berurusan dengannya.

Bersambung ke Beelzebub Chapter 66