Serangan Natsu terhadap Rogue berhasil membentur dan menghancurkan gerbang yang seharusnya anti sihir tersebut. Lucy dan Happy terlihat begitu senang, sementara Natsu kelelahan. Rogue sendiri terbaring dan tak mampu bangkit kembali, serta keberadaannya secara perlahan mulai menghilang.
Di sisi tuan putri dan Arcadios, mereka masih tak percaya dengan semua itu. "Tak bisa dipercaya, gerbang yang terbuat dari logam Magniumnya... apa yang sebenarnya terjadi??" mereka bertanya-tanya.
"Secara teori, gerbang itu tak akan bisa digunakan lagi di masa depan.." ucap Yukino. "Dengan kata lain, Rogue dari masa depan tak akan bisa kemari.." ucap Lily. "Masa depan akan berubah.." ucap Charle.
Di sisi lain, tampak juga tubuh para naga mulai menghilang. "Tubuh naganya... mulai menghilang!!" ucap happy dan Lucy. "Kelihatannya aku harus kembali ke waktuku.." ucap Atlas, naga teman Natsu.
Di sisi Wendy dan Laxus, tampak naga yang menjadi lawan mereka secara perlahan juga mulai menghilang. "Uuuukh, apa ini!??" naga itu kaget.
"Naganya... menghilang??" Laxus dan Wendy bertanya-tanya. "Ukhhh!!! Aku... oleh mahluk-mahluk lucu seperti kalian... manusia-manusia tidak berguna!!!!" naga itu tetap tak terima dirinya menghilang.
"Maafkan aku.." ucap tuan putri yang tiba-tiba saja datang. "Awas!!" teriak Wendy. "Tuan putri!!" teriak Arcadios, namun tuan putri malah terus mendekat ke naga itu. "Hei, di sebelah sini.." ucap tuan putri.
"Akulah yang bertanggung jawab atas gerbangnya. Akulah yang sudah mengacaukan perjalanan waktumu." ucap tuan putri. "Kalian, yang hidup empat ratus tahun yang lalu, dan kami hidup di masa ini sama-sama tidak punya masalah. Yang menyebabkan semua ini menjadi tidak terkendali adalah aku.."
"Siapa kau??" naga itu tak mengenalnya. "Hisui E. Fiore.." tuan putri memperkenalkan diri dengan namanya. "Hisui??" naga itu sedikit kaget. "Ya, warna yang sama dengan tubuhmu, Jade.." ucap tuan putri.
"Sama... katamu??"
"Ya, sama persis.."
"Huh, naga Jade??"
"Naga Jade... Hmm?? Ah sial!! Aku ditipu!!" naga itu menyadarinya, "Sial aku akan!!" namun belum sempat melanjutkannya naga itu sudah benar-benar menghilang. Whussss, lenyap begitu saja. Naga itu, dan juga naga-naga lainnya.
"Aku tak akan pernah melupakanmu, Natsu Dragneel.." Atlas pun telah menghilang.
"Terimakasih atas bantuannya, paman.." ucap Natsu.
"Mereka menghilang.." ucap Lucy.
"Monster-monster yang kecil juga telah menghilang!!"
"Akhirnya selesai juga, yeahh!!!!" orang-orang bersorak.
"Naganya menghilang..."
"Kita melakukannya, Gajeel..."
"Ya, tapi..."
"Aku jadi merasa ada yang mengganggu.." ucap Cobra.
Dari atas, tampak Mavis mengawasi itu semua. "Pada akhirnya, tak seorang Dragon Slayer pun berhasil mengalahkan naga.." ucapnya.
"Menyedihkan sekali.." ucap Sting.
"Aku jadi ragu akan kekuatanku sendiri.." ucap Rogue.
"Mereka benar-benar kuat... dan parahnya lagi, mereka bahkan bukan bagian dai Acnologia.." ucap Sting lagi. Ternyata mereka memang masih sangat lemah, apalagi jika nanti berhadapan dengan Acnologia.
"Tidak, mari jangan bicarakan itu sekarang.."
"Ya, kau benar.. bagaimanapun, ini adalah kemenangan.."
"Setidaknya, pertarungan telah berakhir.."
"Akhirnya kita menang..."
"Kita berhasil melindungi rekan-rekan kita.."
Sementara itu di sisi Natsu, di sisi tempat Rogue masa depan masih dalam proses menghilang..
"Rogue yang kukenal tak akan berubah menjadi dirimu.." ucap Natsu. "Bayangan.." ucap Rogue. "??" Natsu tak mengerti. "Bayangannya... ia mencoba untuk menguasaiku.. lagi dan lagi, bayangan di dalam diriku... tak pernah menghilang.. kemudian pada hari aku kehilangan Frosch, aku menjadi satu.. dengan bayanganku." jelasnya.
"Frosch tak akan mati." ucap Natsu. "Satu tahun lagi.." ucap Rogue. "Tolong beritahu diriku, untuk melindungi Frosch.. satu tahun lagi... atau... Frosch akan terbunuh.." pesan Rogue sebelum akhirnya dia benar-benar menghilang.
Kemudian, secara mengejutkan di sisi Lucy masa depan, tampak dirinya masih terbaring di lantai. Jubah hitamnya menghilang, dan saat sadar pakaiannya telah kembali menjadi seperti pakaian yang ia kenakan. Lucy masa depan sampai di suatu daratan yang luas...
"Di mana... aku?"
Lucy masa depan berdiri, berjalan mencari-cari sesuatu di tempat indah yang luas itu. Sampai kemudian, suatu suara memanggil. "Hei, Lucy... ayo cepat kemari!!"
Lucy membalikkan wajahnya dan ternyata itu Natsu. Lucy tanpa sadar meneteskan air mata. "Semuanya sudah menunggu!!" ucap Happy juga. Natsu kemudian menarik tangannya. "Ayo kita lanjutkan petualangan kita.." ajak Natsu.
Lalu di kejauhan sana, tampak juga rekan-rekan Fairy Tail lainnya telah menunggu mereka. "Ya.." ucap Lucy senang.
Lalu di tempat Lucy yang sekarang, secara tak sadar ia juga merasakan perasaan yang sama. Lucy meneteskan air mata. "Air mata??" Lucy tak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya. Lalu kemudian, Lucy memeluk Natsu dari belakang.
"Apa ada yang salah, Lucy??"
"Tidak... hanya.. terimakasih.." ucap Lucy.
Bersambung ke Fairy Tail Chapter 338
0 komentar:
Posting Komentar