"Ya ampun, kenapa orang-orang suka sekali berkelahi.." ucap Izuma sambil membenarkan posisi kacamatanya. "Tapi cukup mengejutkan, bisa menahan pukulan Hisaya tanpa luka sama sekali. Kau itu petarung alami, kan??"
"Bagaimana? Apa sekarang kau sudah punya semangat untuk bertarung??" tanya Toujou. "Tidak juga.." jawab Izuma. "Tapi kalau bertarung sampai mati, aku siap kapan saja.."
sesaat setelah mendengar kalimat itu tiba-tiba saja Oga dan yang lainnya merasakan aura aneh keluar dari tubuh Izuma.
"A-apa itu tadi.." ucap Aoi dalam hati. "Untuk sesaat, aku merasa seperti ada hembusan angin yang keluar dari tubuhnya.."
"Ya ampun, kalau begini terus bisa-bisa aku juga terlibat dengan perkelahian ini.." ucap Izuma. "Shizuka-chan, bisakah kau menangani masalah ini??" Izuma hendak pergi.
"Tentu.." jawab Nanami. Kemudian, ia menepuk tangannya, dan berbicara pada rekan-rekannya. "Baik semuanya, kita sudah selesai. Gou-kun, Sakaki-kun, bawa Alex ke ruang UKS. Miki-kun... berapa lama lagi kau ingin berpose seperti itu??"
"Ah.. benar.." ucap Miki. Dan kemudian, merekapun pergi.
"Huh, mereka mau kabur ya??" ucap Aizawa.
"Yamamura-kun... bisa kau jelaskan padaku siapa perempuan cantik itu??" tanya Furuichi. "Aku sudah punya firasat kalau kau akan menanyakannya." ucap Kazu. kemudian, Kazupun menjelaskan. "Namanya Nanami Shizuka, siswi kelas dua belas. Orang-orang memanggilnya nona Shizuka. Dia adalah satu-satunya anggota perempuan Rokkisei, dan merupakan kapten klub panah."
"Klub panah ya.. lumayan.." ucap Furuichi.
"Tunggu sebentar.." secara bersamaan Oga dan Toujou meminta mereka untuk berhenti. "Kami belum selesai, jangan pergi saat aku baru mau bersenang-senang.." ucap Oga dan Toujou.
"Cih.." Toujou melihat ke arah Oga, begitu juga sebaliknya. "Oke, melawanmu juga tak apa-apa.." ucap Toujou. "Ayo.." Oga siap kapan saja.
"Hei, hei, cukup.." ucap Aoi.
"Tidak, ini sudah selesai.." ucap Nanami lagi sebelum ia benar-benar pergi.
"Keributan kecil ini biar kami yang tangani. Tapi bagaimanapun, para guru tetap akan menjaga peraturan sekolah ini. Tapi kalau kalian memang mau berurusan dengan polisi, silakan saja.."
Di bawah sana, sudah tampak beberapa mobil polisi berjaga. "Woah, mereka benar-benar ada di sini.." ucap Himekawa. "Apa kita harus lari??" ucap Natsume.
"Tentu saja kami tak suka suasananya menggantung seperti ini." ucap Nanami lagi. "Tak ada yang dendam atau semacamnya. Jadi, kurasa kalian pasti mau mengakhiri ini secara baik-baik. Tapi, karena siswa kami juga terlibat... Kalau kalian membuat keributan yang lebih dari ini, maka kusarankan kalian bersiap-siap untuk menerima hukumannya."
"Oga.." Miki hendak bicara dengan Oga. "Yang berikutnya, aku pastikan aku akan mampu membungkam mulutmu itu.." ucapnya.
"Sudah cukup omong kosongnya.." ucap Oga.
Hari itu berakhir dengan damai. Namun kemudian di hari berikutnya, pengumuman yang lumayan mengemparkan tertempel di kelas Oga.
"Hei!! Kalian dalam masalah!!" ucap rekan-rekan sekelas saat Oga dan Furuichi masuk kekelas. "Cepat, lihat ini!!" pinta mereka. "Memangnya ada apa??"
"Nama-nama mereka tertempel di sini, siswa-siswa yang akan dikeluarkan dari sekolah.."
"Eeh???" Oga dan Furuichipun melihatnya. Dan ternyata, nama-nama yang akan dikeluarkan dari sekolah antara lain, "Kanzaki Hajime, Himekawa Tatsuya, Natsume Shintarou, Toujou Hidetora, Kunieda Aoi, Oga Tatsumi, dan Furuichi Takayuki."
"Eeeeeehhhh!!!????"
"Nee-san.. bertahanlah..." ucap Nene ke Aoi yang lemas tak berdaya setelah membaca pengumuman itu.
Bersambung ke Beelzebub Chapter 61
0 komentar:
Posting Komentar