Oga berhasil menjatuhkan Shinjou dengan satu tinju tepat di wajahnya. Orang-orang kaget, dan Kazu jadi semakin mengaguminya. "Hebat... aku tak percaya dia bisa mengalahkan si jenius Shinjou-senpai hanya dengan satu pukulan!!" ucap Kazu.
Namun ternyata, meski tubuhnya babak belur, Shinjou masih mampu berdiri kembali, dan kembali lagi memasang kuda-kuda tinjunya.
"Di-dia masih bisa bangkit lagi!!?" ucap Kazu kaget. "Ini bercanda kan!??" ucap kaget Furuichi juga. Shinjou babak belur. Hidungnya berdarah, badannya memar-memar akibat terjatuh tadi, namun ia masih mampu berdiri bahkan dengan kuda-kuda seperti semula.
Beelzebub Chapter 57 - Aku Tak Mengenalmu
Teks Version by www.Beelzeta.com
Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
SaivSavier UltrasGresik GarudamaniaLaziale
Teks Version by www.Beelzeta.com
Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
SaivSavier UltrasGresik GarudamaniaLaziale
"Tak mungkin... kami kalah.." ucap kapten klub tinju itu.
"Apalagi melawan bocah sepertimu.." lanjutnya.
"??" Shinjou lalu melihat ke arah Kazu dan yang lainnya. "kalian murid-murid dari sekolah kami kan?? Sebaiknya kalian pergi dari tempat ini.." ucap Shinjou. "Sebentar lagi tempat ini akan berubah menjadi tempat yang mengerikan.. Kalian tak akan pernah tahu kalau tiba-tiba ada penjahat lain lagi yang.."
Brukkk...
Shinjou pingsan. Ternyata bangkitnya ia tadi hanya sekedar memaksakan diri. Terkena pukulan langsung dari Oga seperti itu, memang mustahil bagi seseorang untuk bisa bertahan.
"Tapi tetap.. dia hebat bisa berdiri lagi setelah menerima pukulan langsung Oga seperti itu.." pikir Furuichi.
"Alex.." Gou benar-benar kaget. "Hei!!" Natsume masih melawannya. "Jangan lengah seperti itu. Kalau kalau lebih memperhatikan orang lain, maka nasibmu akan sama seperti dia." Natsume menendang, namun refleks Gou mampu menghindarinya.
"Fufufu.. satu orang telah berhasil dijatuhkan. Selanjutnya adalah kau.." ucap Himekawa. Sementara itu lawannya, Sakaki, dia masih saja tampak tenang dan menutup mata.
"kau mengalahkan Shinjou-senpai hanya dengan satu pukulan. Kau masih saja tetao gila seperti biasanya ya, Oga.." ucap Miki.
"Maaf, tapi bisakah kau menjaga bayi Beel sekali lagi? Aku akan melawannya." ucap Oga ke Aoi. Setelah menjatuhkan Shinjou, kini targetnya adalah Miki.
"Apa kau yakin kau bisa mengalahkannya?? Dia itu lumayan kuat.." ucap Aoi. "Aku tak tahu teknik apa yang dia gunakan, tapi itu semacam teknik bela diri yang menggunakan kekuatan tenaga dalam."
"Apa kau pikir aku akan kalah??" tanya Oga.
"Huh.. tentu saja tidak.." jawab Aoi.
"Apa kalian yakin??" tanya Miki. "Kalau saja kalian berdua menyerangku bersamaan, mungkin saja kalian bisa mengalahkanku." ucapnya.
"Kau... dari awal kau memang ingin melawanku, kan?" tanya Oga. "Kalau benar begitu, kenapa kau menyerang Kanzaki dan memancing orang-orang dari kelasku?? Apa bagusnya melakukan hal-hal seperti itu?? Bocah sialan.. kalau kau memang ingin bertarung, yang harus kau lakukan hanyalah datang padaku.."
"Ya.. dulu di saat kau jadi seperti inilah aku sangat menghormatimu..." ucap Miki. "Tapi sekarang..." Miki memasang kuda-kuda. "Aku akan memberimu bukti kalau.. aku sudah menjadi jauh lebih baik darimu." ucapnya.
"Bukankah sudah kubilang berkali-kali, aku tak tahu kau ini siapa.." ucap Oga, dengan kuda-kuda bebas ala premannya.
"Pertarungan mereka akan segera dimulai!! Pertarungan antara Oga dan Miki!!" Kazu dan Furucihi masih terus menonton.
"Hati-hatilah, Oga.." ucap Aoi dalam hati. "Kalau ingatanku benar, kau akan benar-benar merasakan rasa sakit jika menerima serangannya itu secara langsung.."
"Sudah cukup kuda-kudanya.." ucap Oga.
"Aku.. aku selalu saja menghormatinya.." pikir Miki. Kemudian, ia teringat akan masa lalu. Saat itu, ketika masih SMP, palak memalak adalah sesuatu yang biasa. Anak SMA memalak anak SMP, itu adalah suatu yang biasa. Dan di antara anak-anak yang sering dipalak itu, salah satunya adalah Miki.
Miki waktu itu adalah anak yang tak bisa melawan, dan Oga...
Ia adalah teman sekelas yang sering membantunya.
Saat dia baru kelas tujuh di SMP Katata, karena tatapan matanya, kakak kelas selalu mencoba untuk melawan Oga. Meski... pada akhirnya mereka selalu kalah. Saat itu, Furuichi menjulukinya sebagai Oga si anjing gila. Tak ada yang bisa mengalahkannya, dan sejak ditolong Miki selalu menghormatinya.
Suatu ketika, Miki bahkan pernah menghampiri Oga dan Furuichi untuk menjadi semacam murid Oga. "Kau ingin menjadi petarung yang kuat??" tanya Furuichi pada Miki waktu itu.
"Hahaha, percuma saja!!" ucap Furuichi lagi. "Kau tak akan bisa jadi kuat hanya dengan bersama dengan anak ini. LIhat... contohnya lihat saja aku ini.." lanjutnya.
Dan memang benar, bersama dengan Oga tak akan bisa membuatnya kuat. Miki menyadari hal tersebut. Dan semakin lama, Oga semakin sering menolongnya. "Suatu hari nanti, aku akan berdiri bersama dengannya.." Miki terus menyimpan tekad itu di dalam hatinya. Sampai kemudian, insiden itu terjadi...
Flashback berakhir, dan kembali ke atas atap, Miki telah melancarkan serangan...
Jbuakkk!!! sebuah pukulan dahyat yang tepat mengenai perut Oga.
Oga mengeluarkan darah dari mulutnya, ia terjatuh, dan tampaknya merasakan rasa sakit yang sangat di perutnya. "Aku tahu.." ucap Aoi. "Gerakan yang kau gunakan itu..."
"Menyingkir dari jalanku.." ucap Miki. Urusannya dengan Oga masih belum selesai. "Aku masih belum selesai, menunjukkan padanya apa saja yang telah kudapatkan..."
Bersambung ke Beelzebub Chapter 58
0 komentar:
Posting Komentar