"Kau tak perlu malu. Terkadang kau tahu mana yang benar namun tak berani untuk melakukannya. Itulah yang terjadi. Dan bukan hanya kau yang..."
"Permisi, teman-teman..." Sasha tiba-tiba saja datang menghampiri mereka dengan membawa sesuatu di balik rompinya. "Aku berhasil mencuri daging dari ruang pegawai.." ucapnya. "!!!" teman-temannya pada kaget. "Sasha!! Apa kau mau dikurung di kurungan isolasi, hah?"
"Tindakanmu ini benar-benar bodoh.."
"Bodoh sekali, ini sangat berbahaya..."
"Ayolah teman-teman, bayangkan kita nanti akan memotongnya membagi-baginya dan kemudian memakannya dengan roti..." Sasha meneteskan air liurnya. "Kembalikan itu!" ucap Connie. "Connie benar. Dengan hilangnya tanah kita, daging itu sangat berharga saat ini." ucap Mina.
"Tenang saja. Semua akan baik-baik saja." Sasha menyimpan stok daging itu di dalam kotak. "Setelah berhasil mengambil kembali tanah kita nanti, kita akan bisa mendapat banyak sapi dan kambing kembali..." ucapnya.
"Huh? kau menyimpannya untuk merayakan berhasilnya kita mengambil kembali tanah kita, ya? Boleh juga.." ucap Tomas. "Tomas..." Samuel menelan ludahnya. Kemudian, "Aku juga ingin memakannya!!" ucapnya. "A-aku juga mau..." ucap Mina. Kini, mereka semua semakin bersemangat untuk bisa meraih kembali tanah mereka.
"Jangan cuma berdiri saja seperti itu, Eren..."
"Masih ada waktu sampai siang sebelum kita harus pergi.."
Eren masih terdiam. Ingatan-ingatan masa lalu kemudian terlintas di pikirannya. Dari yang dulu, orang-orang ragu dan menganggap aneh mereka yang berani melawan Titan, kini orang-orang mulai sadar untuk melawan. Melawan, meraih kembali tanah mereka yang hilang. "Lima tahun sudah berlalu... manusia kehilangan sepertiga daerahnya, dan setengah dari populasinya... tapi... manusia berhasil memperoleh martabat mereka kembali. Kita pasti menang.." ucap Eren dalam hati. "Sekaranglah saatnya... umat manusia untuk bangkit..."
Bhwhusssss!!!!! tak sampai dua detik setelahnya tiba-tiba saja Titan Colossal muncul di belakang Eren. Benar-benar mengejutkan. Dan kemunculan dari mahluk yang bahkan berkali-kali lebih besar dari Titan biasa itu bersamaan dengan hembusan udara yang begitu kencang, cukup kencang untuk menghempaskan Eren dan yang lainnya dari dinding. Dan selain kencang, hembusan udara yang keluar dari tubuh mahluk berjuluk Colossal itu juga panas.
"Udaranya... terbakar!!! Ukhh!!!" Eren terhempas, terjatuh. Namun, ia cepat mengendalikan dirinya. "Teman-teman!! Gunakan maneuver tiga dimensi!!" teriaknya. Dan kemudian, ia dan rekan-rekan lainnya yang juga terhempas itupun melesatka tali-tali dari peralatan di pinggang mereka. Beberapa dari mereka akhirnya berhasil menyelamatkan diri, namun sayang kepala Samuel membentur tembok terlebih dahulu sebelum berhasil menggunakan Maneuver tiga dimensi.
Eren melihatnya dan kemudian berniat untuk menyelamatkannya, namun Sasha lebih cepat dan telah melesat ke arah lelaki yang kini pingsan dan terus meluncur itu. "Sasha!!?"
Shrattttt!!!! Sasha melesatkan satu talinya dan kemudian tepat mengenai telapak kaki Samuel sebelum lelaki itu menghantam tanah. Keadaan saat itu benar-benar panik. Kedatangan tiba-tiba Titan Colossal, dan sama seperti lima tahun lalu kali ini mahluk besar itu juga menyerang hancur dinding, menciptakan lubang yang mampu dilewati oleh para Titan.
"!!" Kenangan buruk Eren tiba-tiba saja terlintas di pikirannya. Mendengar suara ledakkan itu, perasaan ini, Eren teringat saat Titan memangsa ibunya. Namun tak hanya itu, Eren juga teringat akan tekadnya. "Basmi mereka semua... lenyapkan mereka semua dari muka Bumi ini.."
"Sasha!! Urus Samuel!! yang lain persiapkan diri kalian dengan senjata meriam di atas, bersiaplah untuk bertempur!!!" perintah Eren pada rekan-rekannya. "Target kalian ada di depan!! Serang Titan Colossal!! Ini adalah kesempatan kita, jangan biarkan dia lolos!!!" Eren melesat menuju ke atap kembali, ke arah Titan Colossal berada. "Dialah satu-satunya yang bisa menghancurkan dinding!! KIta harus bisa menjatuhkannya!!!"
Eren terus melesat dengan maneuver tiga dimensi, hingga akhirnya kembali sampai di puncak, tepat di depan wajah sang Titan. "Sudah lima tahun ya kita tidak berjumpa.." ucap Eren.
Bersambung ke Shingeki no Kyojin Chapter 4
0 komentar:
Posting Komentar