"Sihir untuk membunuhku katamu??" Zilconis meremehkan Wendy. Tapi meski begitu, Wendy tetap tak takut. "Hei hei, yang lebih penting... pakaianku!!" Lucy masih dalam keadaan telanjang. "Beri aku pakaian!!" ucapnya.
Grabbb!!! Zilconis mencengkram tubuh Lucy dengan jari-jari besarnya. "Gyaaa!!!" Lucy berteriak. "Lucy-sama!!" teriak Yukino khawatir. "Lucy!!" teriak Happy juga.
"Kalau begitu, bisakah kau mengalahkanku sebelum aku melahap gadis muda ini?" ucap Zilconis. "Tentu saja." ucap Wendy, dan kemudian ia mempersiapkan sihirnya. "Arms X Venier enchant!!"
"Sombong juga kau ya!!" Zilconis menghentak tanah dan kemudian tercipta hembusan angin yang dashay, yang mampu menerbangkan orang-orang di sekitar. Kemudian, whusss!!! Zilconis melesat ke angkasa, sambil masih mencengkram tubuh Lucy,.
"Ahahaha!! Kalian para manusia bahkan tak bisa terbang!!! Coba kejar aku kemari kalau kau bisa!!!" tantang Zlconis.
"Hyaaahhh!!!" Mirajane yang telah di salah satu mode iblisnya melesat dan kemudian menghantam kepala si naga dari bawah. Namun, serangan itu tak mempan sama sekali. "Apa kau pikir seranganmu itu akan mampu melukaiku?"
"Wendy, sekarang!!" ternyata serangan tadi hanya mengalih perhatian. Lalu, Wendy yang telah terbang ke atas si naga dengan bantuan Carla langsung menyerang dengan semburan naga langit miliknya.
"Groooaarrr!!!" sang naga berhasil dibuat merasakan rasa sakit. ZIlconis hampir terjatuh, dan tubuh Lucy yang sempat ada di genggamannya kini terpental ke udara.
"Serangannya mempan!!" ucap Wendy. "Kalian!!!" naga itu semakin marah sekarang.
"Lucy-sama!!"
"Serahkan padaku!!" Happy terbang dan mengejar Lucy.
"Aku mengandalkanku!!" ucap Wendy.
"Kami yang akan mengurus Zilconis." Wendy telah bersiap di depan Zilconis bersama dengan carla dan Mirajane. "Aku mengerti." ucap Mirajane.
Di sisi Natsu, ia masih bertarung melawan Rogue. Dan tampaknya, posisi Natsu terdesak. "Berapa kalipun kau mencoba, kau tak akan mampu mengubah apapun!!" Rogue berhasil menghantam Natsu. "Terdapat jarak tujuh tahun di antara kita sekarang, aku jauh lebih kuat dari Rogue saat di turnamen sihir!!"
Natsu mencoba untuk bangkit kembali. Tapi saat dia berdiri, tiba-tiba saja sesuatu menghantam tubuhnya. Buakkk!!! ternyata itu tubuh Lucy yang tadi terpental.
Lucy menabrak tubuh Natsu, dan kemudian bersama-sama mereka terpental hingga menghantam lonceng dan jatuh. Bruuakkk!!!
"Kenapa kau malah telanjang begini hah!!?" teriak Natsu. "Tidakk!!!" teriak Lucy yang saat ini berada di atas tubuh Natsu. "Bodoh!! Berhenti menggeliat-geliat begitu!!" bentak Natsu. "Gyaaa!!!" lonceng itu menggelinding, hingga akhirnya berhenti saat menabrak balok-balok kayu yang ada di pinggir sungai.
"Huh, jadi legenda manusia telanjang yang jatuh dari langit itu benar ya.." ucap Natsu. "Jangan melihatku!!" ucap Lucy. "Huh, begini saja..." Natsu menutupi dada Lucy dengan tangannya supaya tak terlihat.
"Tutup matamu, bukan dadaku!!" Lucy menonjok wajah Natsu.
"Anak muda zaman sekarang memang berani ya..." ucap Happy yang baru sampai. "Oh iya Lucy, ini kunci-kuncimu.." Happy membawakan kunci Lucy.
"Lihat Happy, Lucy berubah menjadi orang super mesum!!"
"Enak saja kau!!!" bentak Lucy. Dan akhirnya, ia menemukan sebuah kain untuk menutupi dirinya. "Ini semua ulah naga itu, naga itu!!" ucap Lucy.
"Hmm, ngomong-ngomong, bahkan Natsupun tak bisa mengalahkan Rogue ya..." ucap Happy. "Tidak juga, dia itu... yah, dia memang kuat.." ucap Natsu, "Begitu pula dengan naganya..."
"Hei Natsu, apa semua naga sekasar itu ya? Si api, si batu, bahkan Zilconis... aku bahkan hampir dimakan tadi..." ucap Lucy. "Hmm??" tiba-tiba Natsu terpikir akan sesuatu. "Itu dia!!" ucap Natsu. "Eeh??" Lucy tak mengerti.
"Akhirnya aku menemukannya!! Cara untuk mengalahkannya!!" ucap Natsu. Natsu mencengkram bahu Lucy, sampai-sampai kain yang tadi dipakainya melorot kembali.
Di sisi Erza, ia telah terpisah dengan yang lainnya. Dalam keadaan tubuhnya yang masih penuh dengan luka, sulit baginya untuk melawan para monster yang keluar dari telur itu. "Sial, aku terpisah dengan yang lainnya. Kakiku, ukh..." Erza tak bisa menggerakkan kakinya.
Sebelumnya, Gray sempat menyarankan Erza untuk mengobati lukanya. Namun, Erza berkata kalau ia baik-baik saja. "Menyedihkan sekali..." pikir Erza saat ini. "Aku tak bisa menunjukkan pada mereka sisi lemahku, tidak sekalipun. Meskipun aku tahu kalau berpura-pura terlihat kuat itu... huh, inikah akhir semuanya?"
Grabbbsss!!!! seseorang datang dan kemudian menyerang para monster yang hendak menyerang Erza. Dia... dia tak lain adalah Jellal.
"Butuh bantuan?" tanya Jellal. "Maaf..." Erza meraih tangan yang Jellal ulurkan. Saat itu, orang lain tiba-tiba datang juga, Milliana. "Jellal..." gadis kucing itu kaget saat melihat Jellal.
"Milliana..."
"!!!" Milliana memasang wajah marah. Tampaknya, ia masih marah pada Jellal.
Kembali ke sisi Natsu, ia tengah melesat dengan Happy menjadi sayapnya. "Apa benar ini akan berhasil!??" Happy bertanya. "Yaah, serahkan saja padaku!!" ucap Natsu.
"Natsu... Happy... kenapa kalian meninggalkanku..." ucap Lucy. Dia masih ada di bawah, namun kini telah memakai pakaian yang diberikan oleh salah satu roh sucinya, Virgo. "Itu karena anda menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memilih pakaian." ucap Virgo.
"Huh, lalu, mereka itu...
pergi dengan rencana aneh seperti itu...
Apa mereka serius??" ucap Lucy.
"Tapi...
Bisa menemukan jalan di tiap masalah yang dihadapinya...
Itulah Natsu.." ucap Lucy.
"Yah, mungkin karena kau sudah memberinya pelukan telanjang..."
"Bukan begitu!!" bentak Lucy.
"Eeh??" Lucy kemudian kaget saat melihat sebuah buku yang berada di atas balok kayu. "Itu kan, diary milikku? kenapa bisa ada di tempat seperti ini?"
Lucy mengambilnya, dan ternyata itu bukan miliknya, melainkan, "Ini... diary diriku yang berasal dari masa depan?" tempat Lucy berada sekarang tak lain adalah tempat dimana Lucy masa depan berada malam itu..
Bersambung ke Fairy Tail Chapter 332
0 komentar:
Posting Komentar