"Kerja bagus!" puji tuan Won saat Kaito dan yang lainnya menyerahkan data hasil kerja mereka. Tuan Won adalah semacam kepala negara dari negara tempat Kaito dan rekan-rekannya bekerja.
"Data yang kalian berikan lebih berharga dari apa yang agen nasional kami bisa kumpulkan selama dua abad. Tapi, aku benar-benar minta maaf, aku tak bisa memberi kalian bonus." ucap tuan Won.
"Tak apa, kami melakukannya dengan senang hati." ucap Kaito.
"Hmm, sebagai gantinya aku akan merekomendasikan kalian ke agensi dan negara lain." ucap tuan Won. "Terimakasih." ucap Kaito.
Tuan Won menandatangani berkas mereka yang dengan ini secara resmi pekerjaan observasi Biologi Kaito dan yang lainnya berakhir.
"Ah benar... hmmm, ini masih isu sih, tapi ada rumor kalau pantai selatan telah menemukan bagian tubuh dari mahluk yang tak dikenal." ucap tuan Won.
"Kelihatannya, itu adalah mahluk yang belum pernah diketahui oleh siapapun. Untuk menyelidikinya, mereka membutuhkan bantuan Hunter berlisensi." tuan Won hendak merekomendasikan Kaito dan yang lainnya untuk pekerjaan itu.
Sementara itu di suatu gua, tampak semut Chimera raksasa, sang ratu tengah berkeliling sambil melihat-lihat telurnya yang menempel di langit-langit gua. "Hmm, telur-telur yang ini kelihatannya akan segera menetas." ucap sang ratu.
Kemudian dari telur-telur tadi, menetaslah monster-monster yang bentuknya berbeda-beda. Aneh. Mereka mirip gabungan antara beberapa hewan. Ada yang mirip serangga kelelawar, kepiting ikan, dan sebagainya.
"Aku harus mempersiapkan kelahiran sang raja dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, aku butuh lebih banyak lagi makanan bernutrisi." pikir sang ratu. Kemudian, ia memerintahkan pasukannya yang baru saja lahir itu. "Pergilah, carikan aku makanan!!"
Kompak merekapun pergi, pergi mencarikan santapan untuk sang ratu. "Hmm, tempat ini terlalu sempit..." pikir sag ratu saat melihat ke gua tempatnya berada. "Untuk melahirkan sang raja, aku butuh gua yang lebih besar."
"Aku juga harus aman dari serangan musuh, jadi aku bisa berkonsentrasi dengan kehamilanku. Jadi, sebelum semuanya dimulai, aku harus melahirkan lebih banyak lagi pasukan!!"
"Me-mengenai yang ditemukan di pantai Selatan itu..." Lin terbata-bata seperti biasa. Ia dan rekan-rekannya termasuk Kaito, Gon, dan Killua telah sampai di gedung tempat bagian tubuh mahluk misterius itu disimpan.
"Ini dia..." seorang petugas menunjukkan jalan dan akhirnya merekapun sampai di ruangan tempat sepotong tangan itu tersimpan. Tangan yang mirip tangan serangga, namun dengan ukuran yang lebih besar. Ya, itu tak lain adalah tangan sang ratu.
"Bagaimana pendapat kalian?" ia bertanya. "Y-Ya... tidak salah lagi, ini adalah bagian tubuh dari mahluk yang belum diketahui." ucap Lin. "Sekilas, bentuknya mirip kaki serangga. Ta-tapi... ukurannya begitu besar, jenis ini tak ada dalam spesies-spesies yang telah kami temukan."
"Cakar seperti ini sebenarnya juga tidak biasa untuk serangga." ucap Spin. "Ya, kau benar. Serangga biasanya hanya memiliki dua, tapi ini enam." lanjut rekan Kaito lainnya.
"Jadi mirip dengan jari-jari tangan manusia, kan? bagaimana pendapatmu?"
"Yah, dan dibanding kaki, kurasa ini lebih mirip pergelangan tangan."
"Akan lebih mudah untuk menganalisanya kalau kita bisa mendapat sample." ucap Podongo. Kemudian, Kaito bertanya pada petugas tadi, "Apakah boleh kami mengambil bagian kecil dari potongan tubuh ini untuk dijadikan sebagai sample?"
"Biasanya kami tak akan memberikannya pada orang asing. Tapi karena kalian direkomendasikan langsung oleh tuan Won, tak mungkin kami menolaknya." merekapun diberikan dua dua cakar untuk dianalisa.
"Oh iya, ngomong-ngomong, kalau kalian menemukan kucing poni albino, tolong beritahu kami." ucap petugas itu lagi.
"Baik, kami akan tetap tinggal untuk menganalisa sample ini." ucap Mon. "Kalau kami menemukan sesuatu, kami akan langsung menghubungi kalian."
"Ya. Aku dan sisanya akan menyelidiki tempat potongan tubuh ini ditemukan." ucap Kaito. "Dimana bagian tubuh ini ditemukan??" Killua bertanya. Lalu Kaito menjawab, "Kelihatannya bagian selatan dari Yorkshin."
"Ayo cepat bergegas. Tahun ini, cuacanya agak kurang normal, langitnya tidak stabil." ucap Kaito lagi. Dan setelahnya, merekapun berangkat dengan menggunakan mobil. Kaito, Gon, Killua, Spin, Banana, dan Stick Dinner.
Mereka melewati bukit berbatu, jalan raya, hingga akhirnya sampai di sebuah pantai dimana telah menunggu petugas lainnya dari agensi itu. "Inilah pantai tempat potongan tubuh itu ditemukan. Ia dibawa kemari oleh ombak."
"Di belakang pantai ini ada hutan yang lebat..." ucap Killua. "Kalau mahluk itu sampai bersembunyi di sana, akan sulit untuk menemukannya." lanjut Banana.
Selanjutnya Hunter x Hunter Chapter 187 bagian 2
0 komentar:
Posting Komentar