Setelah banyak hal berlalu, akhirnya Gon memenangkan game dan mendapat kesempatan untuk memilih tiga kartu yang diinginkannya. Kemudian, Gon pun memilih, "Tiga kartu yang dipilih antara lain kartu nomor 2, One Yard of Coastline, nomor 81, The Blue Planet, dan kartu nomor 84, The Crusader's Necklace."
"Apa anda yakin ketiga kartu ini yang anda inginkan?" tanya Eeta sekali lagi untuk sekedar mengkonfirmasi.
"Ya!" tegas Gon. Setelahnya, Eeta pun memproses keinginan Gon, dan kemudian mengembalikan cincinya, "Baik, ini cincin anda."
"Terimakasih..." ucap Gon, "Uum, Eeta-san, kan?"
"Hehe, kau mengingat namaku ya? Aku jadi senang. Hati-hati ya.." ucap Eeta, dan akhrnya Gon pun pergi meninggalkan tempat itu.
Gon menghilang, dan muncul di suatu tempat di dunia nyata di mana Killua dan Biscuit telah menunggu. "Selamat datang kembali!!" sapa Biscuit. "Hmmm, apa aku benar-benar sudah kembali? Rasanya sama saja..." ucap Gon. "Yah, bagaimanapun pulau itu memang ada di dunia nyata..." ucap Killua.
"Ayo ayo, cepat keluarkan penyimpan kartunya..." ucap Biscuit yang sudah tidak sabar. Kemudian, "Book!!" Gon pun mengeluarkannya. Meski di dunia nyata, kartu-kartu hadiah itu tetap bisa dikeluarkan. "Oh, keluar!!" ucap Biscuit dan langsung mengambil kartu yang diinginkannya, The Blue Planet.
"Gain!!" Biscuit mengubahnya ke wujud benda, dan muncullah sebuah permata yang begitu menakjubkan. "Wow!! I-ini... mutiara planet biru yang sudah kuimpi-impikan... Hohoho, aku berasa di surga!!" ucap Biscuit. "Harus kunamai apa, ta? Star-chan? Blue-chan? Ah, kedengarannya Blue-chan bagus juga! Baiklah, akan kunamai dia Blue-chan!!" Biscuit heboh sendiri.
"Ehm, oh iya, apa kalian yakin kalau kalian hanya menginginkan kartu itu?" tanya Biscuit pada kedua rekannya. "Yaah..." sahur Killua, "Walaupun sebenarnya, aku berpikir kalau Lucky Alexander dan Risky Disk adalah kombinasi yang lebih bagus..." ucapnya lagi.
"Lupakan itu!" ucap Gon, "Huh, ternyata kau masih belum belajar juga ya." lanjutnya.
"Pada akhirnya, Gon pun memutuskan untuk mengambil kartu yang merupakan pilihannya sejak awal." ucap Killua, "Dia sudah memutuskannya dari pertama tahu." lanjutnya. Dan kemudian, "Gon, apa tak sebaiknya kita coba sekarang?"
"Ya!" ucap Gon dan kemudian, "Gain!!" Gon menggain Crusader'Neclace, benda berwujud kalung itu pun muncul dan Gon memakainya. Selanjutnya, Gon mendekatkan kartu satunya lagi ke kalung itu. Dan secara mengejutkan, kartu itu berubah menjadi Accompany.
"Berhasil!!!" ucap Gon senang. "Bagus!!!" ucap Killua.
Yang boleh dipilih sebagai hadiah hanyalah kartu kunci. Dengan kata lain, kartu semacam Accompany tak bisa dipilih. Untuk itu, Gon mengubahnya terlebih dahulu menjadi Coastline of Tsubo dan baru mengubahnya kembali menjadi Accompany dengan Crusader's Necklace.
"Benar-benar tidak terduga, memilih kartu yang bukan kartu kunci..." ucap Biscuit.
"Yah, kalau saja di antara kelompok kita bukan aku yang pertama kali masuk ke pulau ini, mungkin aku tak akan seyakin ini." ucap Gon, dan kemudian iapun menjelaskan. "Orang kedua yang masuk setelah diriku adalah Goreinu, aku sangat ingat itu. Aku yakin dialah orang pertama yang kutemui di pulau ini, tapi saat melihat daftarnya..."
Terlihat daftar nama-nama, dan yang mengejutkan nama yang ada paling atas bukanlah Goreinu, melainkan Nigg. Setelah tahu itulah, Gon sadar. "Nama Gin ditulis dengan Ging, Nig mungkin dia hanya mengacak posisi hurufnya. Jadi, kurasa saat aku masih bayi, aku pernah diajak olehnya ke Greed Island."
"Sungguh tambahan yang luar biasa... Ditawari pilihan-pilihan hadiah yang berharga, tapi kau malah memilih kartu itu. Gon, mungkin ini pesan dari Gin untukmu. Kalau kau ingin bertemu denganku, jadilah lebih kuat, cukup kuat untuk menyelesaikan game buatanku."
"Lalu, kalau nanti kau bertemu dengan Gin, apa yang ingin kau lakukan?" tanya Biscuit. "Pertama-tama, aku ingin memperkenalkan Killua padanya." sahut Gon. "Dan bilang kalau, Killua adalah sahabat terbaikku!!"
"Hei hei, jangan melakukan hal memalukan begitu!!!" ucap Killua.
"Hikss... mengharukan sekali..." ucap Biscuit. Biscuit sampai meneteskan air mata. "Hiks, maaf, semakin tua, aku jadi semakin mudah tersentuh. Sejujurnya, tujuan pertamaku bersama dengan kalian adalah untuk memutuskan persahabatan kalian."
"Eeehh!!??? Serius????"
"Oh iya, apa Biscuit juga mau ikut untuk menemui Gin?"
"Tidak, ada hal lain yang harus kulakukan." ucap Biscuit. "Aku tak tertarik dengan lelaki yang sudah memiliki anak. Dan kalau aku terus bersama dengan kalian, aku akan merasa seperti ibu."
"Ah, kalau begitu sampai jumpa ya, hati-hati." ucap Gon.
"Ya, sampai jumpa..." ucap Biscuit.
"Terimakasih ya, semuanya!" ucap Gon dan Killua. Dan setelahnya, merekapun berpisah.
"Gunakan Accompany, menuju Nigg!!!" Gon mengaktifkan kartu Accompanynya. Selanjutnya, mereka berdua melesat, seperti apa yang biasa dilakukan di dalam game. Mereka melesat bagai kilat, sampai akhirnya mereka tiba di pinggir sebuah danau.
Di pinggir danau tersebut, terdapat sebuah pohon. Dan di bawah pohon itu, terdapat seseorang misterius yang tengah memancing.
Selanjutnya : Hunter x Hunter Chapter 185 bagian 2
0 komentar:
Posting Komentar