Secara mengejutkan, Lucy berubah pikiran dan malah berteriak meminta agar pintu tersebut ditutup. "Tutup pintunya!! Sekarang juga!! Kalian tak boleh membukanya!!!" teriak Lucy. Mendengar hal itu, tentu saja orang-orang kaget. "Lucy-san? Kenapa tiba-tiba begini?"
"Apa yang kau bicarakan..." ucap ARcadios.
"Pintunya akan tertutup, itu sudah ditakdirkan." di otak Charla kalimat itu tiba-tiba saja terlintas. "Kenapa..." Charla bertanya-tanya.
"Kumohon, tutup pintunya!!!" teriak Lucy lagi.
"Tidak bisa!!" ucap tuan putri. "Ini adalah satu-satunya senjata yang bisa melawan kawanan naga. Kalau kita menutup pintunya sekarang, maka kita akan bisa menembakkan senjata gerhana!!" ucap tuan putri.
"Senjata gerhana itu tak pernah ada!! Itu adalah pintu yang menghubungkan waktu!!!" ucap Lucy. Tapi, tuan putri masih tetap membantahnya. "Senjata gerhana adalah pelepasan dari kekuatan sihir yang salama terkumpul di sana!!"
"Tidak!! Tak ada yang seperti itu!!" ucap Lucy lagi.
"Sudahlah, kau tak bisa menentang putri negeri ini." ucap Arcadios.
"Pintu itu... terhubung dengan masa empat ratus tahun yang lalu..." jelas Lucy.
"!!!" tuan putri kaget. Akan tetapi, sudah terlambat untuk menutupnya sekarang.
"Apa!?" Wendy tampak kaget saat merasakan suatu kekuatan muncul, begitu pula dengan ketiga Exceed yang ada di belakangnya. "Tekanan yang sungguh dahsyat..."
Energi sihir yang muncul begitu hebat sampai-sampai terasa hingga di sisi Fairy Tail, tengah kota. "Apa itu?" ucap Erza. "Asalnya dari istana..." "Apa ini yang disebut senjata gerhana itu??"
"Tuan putri!!" Arcadios menghampiri tuan putri yang terjatuh akibat hembusan kekuatan itu. "Aku baik-baik saja..." ucap tuan putri. Sementara yang lain, mereka benar-benar kaget saat melihat apa yang keluar dari gerbang itu.
"Mustahil..."
"Ini bercanda kan..."
"GROOOARRR!!!!" sesosok naga berukuran raksasa muncul dari gerbang tersebut. Ya, seekor naga. "Se-seekor naga keluar dari gerbang itu..."
"GROOOARR!!!!!!" naga itu berteriak, menciptakan ledakan udara yang cukup kuat untuk memporak-porandakan istana. Dan hanya dengan langkah kakinya, tanah istana ambruk.
"A-apa itu barusan!?" ucap Erza. Ia kaget karena serangan si naga telah berdampak pada gedung-gedung di dekatnya.
"Apa mereka sudah muncul?"
"Mereka datang dari istana!" ucap Rogue.
Di Istana, orang-orang masih panik, ketakutan, terutama para pasuka kerajaan. "I-ini mustahil... bagaimana bisa kita melawan mahluk seperti itu..." "Tak mungkin kita menang..." ucap mereka. Dan lebih parahnya lagi, yang muncul tak hanya satu, melainkan naga-naga lain juga ikut bermunculan dari gerbang itu.
"Apa yang terjadi!!? Yang keluar tak hanya satu naga!!!"
Tuan putri benar-benar shock akan hal ini. "Bagaimana cara menutup gerbangnya!!?" tanya Lucy, namun tuan putri masih terpaku. "Cepatlah!!" pinta Lucy. Kemudian masih dengan tampang shock, tuan putri berkata, "De-dengan alat itu..."
Tanpa menunggu apa-apa lagi Lucypun langsung bergerak menuju alat yang dimaksud. Namun, kemunculan para naga menghambat langkahnya.
"Naga-naga terus bermunculan dari gerbang itu!! Lindungi tuan putri!! Jangan mundur!!!"
Kembali ke sisi Lucy, ia tak menyerah, kembali bangkit dan terus berusaha untuk meraih tuas itu. "Aku harus menarik tuas ini... dengan kekuatan sihir kalestialku!!"
"A-apakah dari gerbang itu... sepuluh ribu naga akan muncul..." tuan putri mulai meneteskan air mata.
"Lucy-san! Bagaimana kau bisa tahu hal ini??" tanya Wendy. Kemudian Lucy menjelaskan, "Bukan aku, kakek Crux lah yang memberitahukannya. Selama ini dia melakukan penelitian mengenai gerbang itu, dan sekarang ia telah menyelesaikannya."
"Benda ini dibangun dari gabungan sihir buku Zeref dan roh bintang. Pada dasarnya, kita hanya harus memasukkan kordinatnya untuk berpindah waktu, tetapi... Hari ini berbeda, gerhana bulan telah merusak kekuatan sihirnya!!"
"Lunatic..." ucap Arcadios sambil melihat ke arah gerhana.
"Karena itu juga, kita tak bisa mengendalikan gerbang ini lagi!! Gerbang ini terhubung dengan zaman empat ratus tahun yang lalu!! Dengan kata lain, zaman di mana para naga masih berkuasa!!!"
"Ti-tidak mungkin..." ucap menteri pertahanan.
"Naganya muncul lagi!!"
"Kenapa!? Kenapa gerbang ini tak bisa tertutup!!?" ucap Lucy sambil terus berusaha.
"Ini semua adalah salahku..." ucap tuan putri. "Karena salah perhitunganku..."
"Tuan putri, di sini sangat berbahaya!!" ucap pasukan.
"Karena salahku... dunia akah hancur..." tuan putri benar-benar menyesal.
"Kebencian para naga akan menelan dunia ini..."
"Aku tak akan membiarkan itu terjadi!!" ucap Lucy, yang meski sempat dipentalkan oleh langkah naga, namun ia kembali berusaha. "Aku sudah berjanji untuk tetap hidup demi masa depanku!! Aku masih ingin melihat matahar terbenam, meneteskan air mata bersama-sama, karena itulah... aku..."
Di dalam istana, yang perlahan mulai roboh akibat kemunculan naga, masih tampak Ultear dan Meldy yang hendak menolong Natsu. "Natsu, bertahanlah!!" ucap Ultear. "Apa yang harus kita lakukan!?"
"Aku harus pergi..." ucap Natsu dan perlahan mencoba untuk bangun. "Aku sudah berjanji kalau aku akan..."
"Melindungi masa depan!!" ucap Natsu dan Lucy bersamaan di dua tempat yang berbeda.
Bersambung ke Fairy Tail Chapter 328
0 komentar:
Posting Komentar