"Gunakan Accompany, menuju Nigg!!!" Gon mengaktifkan kartu Accompanynya. Selanjutnya, mereka berdua melesat, seperti apa yang biasa dilakukan di dalam game. Mereka melesat bagai kilat, sampai akhirnya mereka tiba di pinggir sebuah danau.
Di pinggir danau tersebut, terdapat sebuah pohon. Dan di bawah pohon itu, terdapat seseorang misterius yang tengah memancing.
"Gin..." Gon terpaku, dan percaya kalau sosok yang dilihatnya itu adalah ayahnya. Akan tetapi, "Apa itu... Gon-chan?" Lelaki itu menghadap ke arah Gon, "Kau sudah tumbuh ya. Tapi, apa yang kau lakukan di sini??" sosok itu ternyata bukan ayahnya, melainkan Kaito.
"Kaito!?" Gon kaget, sementara Killua tak tahu menahu. Selanjutnya, merekapun bercakap-cakap sambil membakar ikan.
"Ah, sekarang aku ingat. Gin menggunakan nama palsu saat aku melihatnya di game itu. Aku lupa nama apa yang digunakannya, dan dia juga memintaku agar menggunakan nama palsu." ucap Kaito.
"Uuukh, dia menipuku." ucap Gon kesal. "Padahal kita yakin bisa menemuinya." ucap Killua.
"Bagaimana kalau kau menceritakan petualanganmu padaku? Apa kau ada waktu untuk itu?" tanya Kaito. "Tentu saja!" sahut Gon, dan kemudian merekapun bercerita.
Flashback ke masa lalu, saat Gin meminta pada entah Elena atau Eeta. "Bisakah kau melakukannya? Kalau Gon menggunakan Magnetic Force, bawa dia padaku. Tapi kalau dia menggunakan Accompany, bawa dia menemui Kaito."
"Apa kau yakin, Gon? Tentu saja aku bisa melakukannya. Tapi, kenapa kau melakukan itu?"
"Kalau dia menemuiku sendirian dengan Magnetic Force, aku tak masalah untuk menemuinya. Tapi kalau dia tidak memiliki keberanian untuk datang sendiri, aku tak ingin bertemu dengannya."
"Apanya yang salah kalau mengajak teman??"
"Sudahlah, lakukan saja!" ucap Gin.
"Apa itu karena kau suka malu di hadapan banyak orang??"
"Berisik, lakukan saja!!"
Flashback berakhir, dan sampai sekarang perempuan itu, sepertinya Eeta, masih ingat, "Huuh, malu di saat yang aneh begitu, benar-benar paranoid. Aku jadi merasa bersalah pada Gon-kun." pikirnya.
Kembali ke sisi Gon, mereka terus bercerita-cerita sampai larut malam. "Eh? Jadi, Kaito sudah menemukan Gin??" tanya Gon. "Ya, belum lama ini sih, sekarang aku jadi merasa telah menjadi hunter sepenuhnya. Apa kau mau tahu dimana dia berada?"
"Tidak, aku ingin menemukannya sendiri." ucap Gon.
"jawaban yang bagus." ucap Kaito.
Sementara itu di suatu tempat di benua Yorubian, tepatnya di pantai selatan pulau Barusa, sesosok tubuh mahluk misterius tampak tengah terdampar...
Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 186
0 komentar:
Posting Komentar