"Yah, aku adalah sahabat ayahmu." ucap Dwun.
"Gin dan sepuluh orang lainnya adalah pencipta game ini."
"Nama Greed Island sendiri merupakan gabungan dari huruf pertama masing-masing penciptanya. Huruf depan ayahmu adalah G, dan kau sudah bertemu dengan Reiza, kan? Dia R nya. Aku L, dan dua perempuan yang berada di pintu masuk dan keluar Greed Island adalah Elena dan Eeta."
"Kita akan menyelenggarakan parade dan pesta untuk merayakan kau berhasil menyelesaikan gamenya. Setelahnya, pergilah ke pelabuhan. Di sana, kau akan memperoleh ketiga hadiah kartunya. Selanjutnya, game pun akan benar-benar selesai." ucap List.
"Tapi sebelum itu, mau bicara sebentar?? Apa kau mau mendengar sesuatu tentang Gin?? Mau kan???" tanya Dwun. "Yaah!" ucap Gon. "Baiklah, dengarkan. Dia adalah orang yang... sangat kejam!! Sangat kejam!!" ucap Dwun.
"Namaku adalah Dwun, menerutmu huruf depannya apa?"
"Mmmm, D kan?"
"Yaah, aku sudah mengira kau pasti mengatakannya! Tapi sebenarnya, cara mengeja namaku yang benar huruf depannya adalah W!! Harusnya, Wdwune!! Tapi, bahkan anggota yang paling tua berpikir kalau cara mengeja namaku itu Dwun. Jadi sebelum proyek ini dimulai, aku menjelaskan ke mereka kalau namaku dimulai dengan huruf W. Dan apa kau tahu apa yang Gin katakan?? Dia bilang... Kalau begitu, buang saja huruf W itu, mulai sekarang namamu Dwun!!"
"Apa kau percaya dengan itu?? Dia mengubah namaku!! Dia mengubah namaku hanya untuk game!!"
"Dan hebatnya, dia mengubah namanya hanya dalam satu menit. Dia menggunakan sebuah handphone dan komputer." ucap List.
"Dan yang paling kejam darinya adalah selain membuang huruf W di depan, dia juga menghilangkan huruf E yang ada di bagian paling akhir!!! Harusnya Wdwune, berubah jadi Dwun!!"
"Tapi setelah itu, keberuntunganmu meningkat, kan?"
"Yaah, benar juga." ucap Dwun. "Semenjak berubah menjadi Dwun, kesehatanku menjadi lebih baik, aku memenangkan lotre, dan aku mendapat pacar. Bisakah kau mempercayainya? Jumlah huruf pada namamu ternyata mempengaruhi keberuntunganmu. Lain kali kau harus mencobanya."
Sesuasinya pesta, Gon dan dua temannya mengurus masalah hadiah kartunya. "Mereka memberitahuku setelah memilih ketiga kartu yang kuinginkan, aku harus pergi ke pelabuhan."
"Apa kau tidak menanyakan tentang ayahmu?"
"Yah, aku menanyakannya, tapi mereka tak tahu dimana dia berada sekarang."
"Hmm, kurasa memang tak ada petunjuk di game ini."
"Yah, di awal memang sudah ada pesan yang bilang begitu kan." ucap Killua.
"Ya, kau benar." ucap Gon. Sebelum ia masuk ke dalam game ini, memang ada pesan dari ayahnya kalau ia tak akan menemukan petunjuk mengenai keberadaannya di Greed Island. Gin hanya ingin Gon bersenang-senang di dalam game buatan ia dan teman-temannya.
"Lalu, masalah memilih tiga kartunya?"
"Hmm, bagaimana kalau satu orang memilih satu?"
"Kalau begitu aku pilih Blue Planet!" ucap Biscuit. Sejak awal, ia memang mengincar berlian bernama Blue Planet itu. "Aku juga menginginkan obat regenerasi sih, tapi kalau begini aku lebih memilih ini. Aku ingin melihatnya di dunia nyata."
"Lalu, bagaimana denganmu, Killua?"
"Hmm, aku masih berpikir. Kau sendiri, Gon?"
"Ummm, ini." Gon menunjuk sebuah kartu.
"Eeeh???" Biscuit kaget, "Kenapa yang itu? Dari banyaknya kartu, kenapa kau memilih itu?"
"Menarik." ucap Killua, yang sepertinya mengerti jalan pikiran Gon.
"Sejak kapan kau memutuskannya?" tanya Killua.
"Umm, sejak aku melihatnya." ucap Gon.
"Tapi, itu saja tak akan cukup." ucap Killua.
"Yaah, kita juga butuh ini." ucap Gon.
"???" Biscuit masih tak mengerti percakapan mereka.
"Apa tidak apa-apa?" tanya Gon.
"Ya, aku akan memilih kartu ini." ucap Killua.
"Tunggu!! Apa yang sebenarnya kalian bicarakan??" tanya Bscuit. Tapi, Killua dan Gon terus bercapak-cakap sendiri.
"Jadi Biscuit Blui Planet, dan masalahnya adalah..."
"Biarkan aku ikut bicara juga!!!!" Biscuit memukul mereka berdua hingga melayang ke udara.
Selanjutnya, Gon pun pergi ke pelabuhan, dimana perempuan yang entah namanya Elena atau Eeta sudah menunggu. "Selamat telah berhasil menyelesaikan gamenya. Jadi, silakan pilih tiga kartu yang kamu inginkan."
Gon sudah bersiap dengan tiga kartu yang dipilihnya.
Bersambung ke Hunter x Hunter Chapter 185
0 komentar:
Posting Komentar