"Baik!" Goten mengerti dan kemudian bersiap.
"Baiklah, aku sudah siap, Goten, ayo lemparkan!!"
"Hmm, tapi kakak, apa jaraknya tidak terlalu dekat?"
"Aku akan baik-baik saja meski lebih dekat lagi." ucap Gohan.
"Benarkah? Apa nanti kakak tidak akan terluka?"
"Tak apa, lemparkan saja sekeras yang kau bisa."
"Baiklah, kakak..."
"Ya, ayo!!"
Goten percaya diri kalau bisa menghindar, dan menyangka kalau lemparan Goten tak mungkin terlalu keras. Tapi ketika Goten melempar batu di tangannya, Gohan terkejut. Goha mampu menghindarinya, yang membuatnya kaget adalah lemparan Goten begitu keras hingga bahkan menembus bukit yang ada di belakangnya.
"Wah, ternyata kakak memang bisa menghindarinya, hebat." ucap Goten. Gohan masih terdiam, kaget. Kalau hanya satu batu saja membuatnya hampir terkena seperti itu, bagaimana jika banyak. "Baiklah, ayo kita coba lagi..." Goten mengambil beberapa batu. Tapi kali ini, Gohan langsung berkata, "Tu-tunggu sebentar!"
Gohan membuat garis baru yang lebih jauh, "Kau melemparkannya dari jarak ini saja, ya?"
"Hmmm, baiklah, kakak!!"
Goten mulai melempar batu-batu yang ada di tangannya, dengan cepat dan kuat. Puluhan batu itu mengarah menuju Gohan, dan semua berhasil Gohan hindari. Tembakan batu Gohan terus melesat secara bertubi-tubi, dan semuanya tetap mampu menembus bukit yang ada di belakang Gohan.
"Ya, bagus Goten, aku sudah mulai terbiasa." ucap Gohan sambil menghindar. "Goten, lebih dekat lagi!!" Goten pun mendekat. "Apa kau tak bisa lebih keras lagi??" pancing Gohan. Tapi mendadak, Goten malah berhenti.
"Ada apa, Goten?"
"Kakak, apa aku boleh berubah seperti kakak?"
Gohan sedang berada di mode super saiya, dan Goten juga ingin berubah ke mode itu.
"Hm? Apa maksudmu ingin sepertiku?"
"Aku ingin berubah menjadi super saiya."
"Eh? Haha, kau masih terlalu kecil untuk bisa sepertiku." ucap Gohan. "Kau harus banyak berlatih dulu jika ingin bisa menjadi super saiya. Aku sendiri butuh latihan yang cukup keras untuk bisa menjadi seperti ini." Gohan tak berpikir kalau adiknya bisa berubah menjadi super saiya. Tapi kemudian ketika Goten mendadak berubah menjadi seuper saiya, Gohan terdiam.
"Go-Goten... sejak kapan kau bisa melakukannya?" tanya Gohan kaget.
"Hmmm... aku lupa." jawab Goten.
"A-aku tidak percaya ini... Aku dan ayah butuh latihan keras untuk bisa melakukan itu."
"Hmmm?"
"Goten, apa kau ingin bertarung denganku? Kau tahu bagaimana cara melakukannya, kan?"
"Ya!! Ketika kakak belajar, ibu mengajariku cara bertarung." jelas Goten.
"Ibu?"
"Ya"
"Hmm, sejak ayah meninggal ibu memang banyak berubah." pikir Gohan. "Ibu juga bilang kalau tidak apa-apa berhenti sekolah untuk berlatih..."
Selanjutnya : Dragon Ball Z Episode 206 Bagian 4
0 komentar:
Posting Komentar