Semua berlalu begitu saja, dan tanpa ia sadari Robin kini telah pingsan. "Ada apa di dalam tasnya??" mahluk-mahluk aneh mengerumuni tubuh Robin. "Sebuah buku, notebook, pakaian, dan sebuah denden mushi!!"
"Hmm, pakaiannya kelihatannya mencurigakan, ayo kita seilidiki!!" kini mereka menyelidiki tubuh Robin di saat dirinya masih belum juga sadarkan diri. "Cari semua senjata yang ia sembunyikan!!" perintah salah seorang dari mereka.
"Di titik C tak ada apa-apa!!" lapor salah seorang dari mereka
"Di titik A juga tak ada apa-apa!!" lapor yang lain.
"Kelihatannya juga dia tak menyembunyikan apapun di titik B.." ucap mahluk yang baru saja keluar dari balik bra Robin. "!!" saat itulah tiba-tiba saja Robin membuka matanya. Robin akhirnya tersadar dari pingsannya.
Robin benar-benar kaget semenjak pertama ia membuka matanya. Tak hanya mendapati dirinya terikat oleh semacam perekat seperti itu di tanah, di sekekelilingnya juga telah bersiaga mahluk-mahluk super kecil yang bisa dibilang semacam manusia serangga. Mungkin ukuran mereka cuma sebesar buah mangga.
"Gyaaa!! Dia bangun!! Bersiaplah teman-teman!!!" ucap salah seorang manusia kerdil. "Manusia besar itu bangun!!" teriak yang lain.
"Ukhh.." Robin berusaha untuk mengangkat kepalanya namun bahkan rambutnyapun ikut terjerat dan tertempel di tanah. "Apa-apaan ini.." Robin benar-benar tak mengerti.
"Jangan mencoba untuk melarikan diri!!" bentak salah seorang manusia kerdil yang kini berdiri di sela-sela dada Robin, sambil membawa pistol besar ukuran manusia normal. "Kau harus tetap diam seperti itu, kau itu orang jahat, kan!??" bentaknya lagi.
Ternyata, mereka adalah orang-orang kerdil yang merupakan bagian dari suku Tontatta, dan lelaki Tontatta yang berada di depan Robin itu bernama Leo, seorang ksatria.
"Orang-orang kerdil... apakah ini negeri mereka??" dalam hati Robin bertanya-tanya. "Berhati-hatilah, semuanya.." ucap orang Tontatta yang lehernya diperban. Tampaknya dia baru saja mengalami luka.
"Waktu itu, dia memunculkan tangan-tangan bagaikan bunga tepat di bawah kakiku. Lalu, aku tak bisa melakukan apapun!!" ternyata orang yang terluka itu adalah mahluk yang di chapter sebelumnya ditangkap oleh Robin.
Waktu itu, Robin memang berhasil menangkapnya dan kemudian bertanya, "Apa kalian yang telah merampas pakaian para angkata laut itu!??" Kab-san, yaitu mahluk yang tertangkap itu malah berteriak, "Kita berhasil dilihat!!"
"Hei Robin!!" Usopp waktu itu berlari mendekat. "Apa yang kau maksud dengan orang ker..." belum sempat menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba rekan-rekan Kab-san melancarkan serangan, "Tranquiliser Flowers!!"
Gas tidur pun menyebar hingga kemudian Robin pingsan. Dan kemudian, di sinilah dia, terbaring di tengah kepungan orang-orang Tontatta.
"Mereka menggunakan gas tidur atau semacamnya, kuharap Usopp baik-baik saja.." ucap Robin dalam hati. "Kurasa aku masih bisa menggunakan kekuatanku, tapi kelihatannya itu tak akan berguna saat ini.." pikirnya.
Dalam keadaan masih terbaring begitu, Robin bertanya, "Apakah ini... ada di bawah Green Bit??"
"Ya. Tempat ini berada di bawah hutan agung yang orang-orang kami ciptakan. Tak ada tanaman yang tak bisa kami tanam!! Ini adalah negeri kami, kerajaan Tontatta!!" jelas Leo.
"Percuma saja kalau kau mau meloloskan diri. Aku telah menjahitmu di tanah dengan sihir Nui Nui milikku. Mereka yang telah melihat kami orang-orang Tontatta tak akan kami biarkan kembali hidup-hidup!!" ucap Leo lagi.
"A-apa... maaf, aku hanya tertarik dengan kalian, itu saja.." ucap Robin. "Aku tak bermaksud untuk menyakiti kalian, aku juga tak akan mengatakan pada siapapun kalau aku melihat kalian.." jelasnya.
"Pembohong!! Memangnya kau pikir kami akan percaya dengan kata-kata seperti itu!??"
"Sungguh, aku berkata jujur.." ucap Robin lagi. Dan, "Yah, kalau kau berkata jujur berarti tak masalah.." tiba-tiba saja Leo percaya dengan perkataan Robin.
"Haha, syukurlah, padahal kukira dia orang jahat.." ucap orang Tontatta lainnya. Mereka percaya begitu saja pada Robin dan bahkan jahitan yang menahan tubuh Robin pun telah mereka lepas. "Ini, kacamatamu.." bahkan kacamata Robin pun dikembalikan.
"Terimakasih.." ucap Robin. Dalam hati, "Kenapa mereka mudah sekali mempercayai seseorang??" Robin bertanya-tanya.
Kemudian, raja mereka datang. "Raja Tonta-sama!! ternyata dia ini orang baik.." salah seorang warganya. "Apa!?? Mana mungkin!!??" Raja Tonta tak percaya begitu saja. "Tapi, dia bilang sendiri kalau dia itu baik.." ucap warga itu lagi. "Apa!?? Baiklah kalau begitu.." ucap si raja.
"Ada apa dengan orang-orang ini!??" Robin masih terus bertanya-tanya.
"Perkenalkan, namaku Gancho, aku adalah Raja Tonta dari Kerajaan Tontatta ini.." sang raja memperkenalkan diri. "Yah, jarang-jarang kami bisa melihat manusia besar sedekat ini.." ucap raja.
Selanjutnya : One Piece Chapter 711 bagian 2
0 komentar:
Posting Komentar