Versi Teks Blood Lad Chapter 27 bagian 1

Sebelumnya : Blood Lad Chapter 26

Braz telah terpojok, di sebuah gang yang benar-benar tanpa jalan keluar. Yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah melawan, melawan iblis yang saat ini telah berada di depannya, bersapa dengan monster kemarahannya.

"Braz, aku sudah menyelidiki berbagai hal tentangmu. Aku tak tahu kenapa raja membiarkanmu lolos, tapi kau harus menerima ganjaran karena telah berani berbuat jahat pada rekan kerjaku." ucap Goyle.

Monster kemarahan Goyle berpijak di tangannya. Kemudian, secara perlahan ia berubah, sedikit mengecil, mengerut, dan kemudian menjadi semacam senjata sarung tangan untuk si pemilik. Dan dengan itu, Goyle berniat untuk menghadapi Braz.

Ghwussss!!! Goyle menghantam dengan tinju dari sarung monster tersebut. Namun, dengan sigap Braz mampu menciptakan suatu barier yang melindungi tubuhnya. Akan tetapi, Braz tahu kalau tenaganya masih belum cukup. "Dengan kekuatan seperti itu, aku tak akan mampu untuk bertahan.." pikirnya.

Blood Lad Chapter 27
Teks Version by www.Beelzeta.com

Versi Teks ini merupakan request dari donatur :
Kozato Cyankz Niinaa

Benar saja, secara perlahan barier Braz berhasil dibuat retak oleh cengkraman tangan monster Goyle. "Menahanku dengan perisai menyedihkan begini?? Jangan membuatku semakin marah, Braz!!"

Krttakkk!!! retakan yang terjadi pada pelindung Braz semakin membesar. "Ke-kekuatannya terus bertambah!!" pikir Braz. "Tu-tunggu sebentar!!" ucapnya. "Apa yang sebenarnya terjadi tak sama seperti apa yang kau pikirkan. Aku tak membunuh Beros, aku hanya membuatnya tertidur!!" Braz mencoba untuk menjelaskannya.

"Diam!!" Goyle tak peduli. Namun setidaknya, setelah mendengar itu serangannya jadi terasa sedikit melemah. "Kali ini serangannya melemah??" pikir Braz.

"Darah yang ada di pintu, itu adalah darahku..." jelas Braz lagi. "Diam!!" Goyle tetap tak peduli. Dan meski serangannya melemah, namun pertahanan Braz jauh lebih melemah lagi. "Energi sihirku telah benar-benar..."

Grabbb!!! akhirnya cengkraman cakar tangan monster Goyle berhasil menusuk tubuh lelaki itu. "Ukhh..." Braz mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Yang kuinginkan keluar dari mulutmu adalah informasi, bukan darah.." ucap Goyle.

"Masih ada waktu, Braz. Kalau kau bisa memberitahuku apa yang kau bicarakan dengan raja, serta apa yang kau rencanakan, maka..."

"Kau akan melepaskanku, begitu?? aku mengerti." ucap Braz.
"Jadi kau akan menjelaskannya??"

"Tidak.." ucap Braz. "Aku sudah mengerti bagaimana kemampuanmu bekerja." jelasnya. "Apa!??" Goyle kaget. Lalu tiba-tiba, darah yang keluar dari tubuh Braz membentuk senjata dan kemudian menyerang Goyle.

"Darah!??" dengan sigap lelaki itupun menghindar dengan meloncat beberapa meter ke belakang.

"Izinkan aku memperkenalkan kemampuan sihirku padamu, restless blood. Aku mampu dengan mudah memanipulasi bentuk darahku, dan juga menggerakannya sesukaku. Manis, bukan??"

"Huh, kupikir kemampuanmu itu sesuatu yang kuat. Tapi, ini cuma trik untuk anak-anak. Apa benar kau ingin mengalahkanku dengan sesuatu seperti ini??"

"Tidak, aku tak ingin melakukan itu sama sekali." ucap Braz. "Seperti yang bisa kau lihat, aku sudah kehabisan banyak darah, yang membuatku sedikit sempoyongan saat ini. Aku sedang tak dalam kondisi terbaik untuk bertarung saat ini. Aku hanya ingin menjelaskan kemampuanku padamu. Darah ini, aku bisa mengendalikannya darimanapun. Dengan kata lain, aku bahkan bisa mengendalikan darahku yang ada di dekat pintu, dekat tempat Beros sekarang sedang tertidur..."

"Cih... ingin mengancamku, huh??" ucap Goyle. "Seperti dugaanku, kekuatannya melemah kembali." pikir Braz. "Yah, kau marah karena kau pikir kalau aku telah membunuh dia, kan?? Bukankah aneh kalau kau merasa ini sebuah ancaman??"

Kalau memang Goyle berpikir kalau Beros sudah mati, seharusnya dia tak akan merasa terancam saat Braz mengancam akan menggunakan darahnya yang masih ada di dekat Beros. "Ayolah, sebaiknya kita selesaikan masalah ini baik-baik. Apa kau mau, makan es krim??" Braz memanipulasi darahnnya hingga membentuk es krim.

"Kau.. empat mata sialan..." ucap kesal Goyle.

Sementara itu, Staz masih berada di rumah Beru. "Tentu saja, dia adalah kakak yang hebat, dan aku lumayan bangga terhadapnya." ucap Staz. "Ya, ya, seperti itu.." ucap Beru. Ia ingin nanti Staz mengatakan hal-hal yang baik dengan kakaknya di hadapan ibu Beru.

"Tak bisa ya aku mengatakan yang sesungguhnya kalau aku ingin membunuhnya??"
"Tentu saja tidak." ucap Neru, adik Beru.

"Aku mengerti perasaanmu, tapi ibu sangat menyukai Braz. Kau adalah adiknya, jadi kau pasti punya bakat acting yang baik juga seperti dia." ucap Beru.

"Tapi ngomong-ngomong, kapan dia akan muncul??" Staz bertanya-tanya. "Ini sudah sekitar setengah jam semenjak ia masuk ke sana. Apa yang sebenarnya ibumu inginkan dari dia!??" ucapnya.

"Sudah kubilang kan, jangan terlalu mengkhawatirkannya begitu!!"
"Bukankah dia itu cuma orang asing baginya!??"

Tepat setelahnya tiba-tiba saja pintu terbuka. "Anu... kami bisa mendengar semua yang kalian bicarakan dari dalam sini. Juga, kalian semua boleh masuk kok.." ucap Fuyumi.

Selanjutnya : Blood Lad Chapter 27 bagian 2