"Huh... dasar anak baru... jangan merengek padaku ya kalau aku tak menyisakannya untukmu!!" Gou melempar buah apel di tangannya dan kemudian melesat ke arah Oga. "Aku akan menyelesaikan ini bahkan sebelum kau mengedipkan matamu!!" pikirnya.
"Sudah dimulai!!" ucap Kazu.
"Gerakan macam apa tadi itu!??"
Jblasss!!!!! Natsume menendang Gou sebelum lelaki itu berhasil menyentuh Oga.
"Hei hei, tak mungkin kan kami membiarkanmu menyentuh bos secepat itu??" ucap Natsume. "Huh.." Gou terseret beberapa meter ke belakang, namun ia masih mampu berdiri.
Di sisi Aoi, Sakaki sudah menghampirinya. "Kta bertemu lagi, moe.." ucapnya.
Shatttt!!! Lelaki itu menarik pedangnya, dan kemudian bersiap untuk menebas. Namun dengan cepat, Himekawa menahan pedang itu menggunakan senjatanya. "Pengecut macam apa yang berani menyerang perempuan tanpa senjata??" ucap Himekawa.
"!!" Sakaki menyadari sesuatu dan langsung melompat jauh ke belakang. "Ooh, jadi kau menyadarinya, ya?? Kalau saja pedangmu itu metal, kau pasti sudah mati." Himekawa menggunakan senjata yang ternyata adalah tongkat listrik.
"Rendahan.." ucap Sakaki.
"Himekawa!!"
"Jangan mencoba untuk menghentikanku.." ucap Himekawa. "Aku akan menunjukkan pada mereka perbedaan antara olah raga dan berkelahi.." lanjutnya.
"Huh, akhirnya kalian mau melawan ya.." Tiba-tiba saja Miki sudah berada di sebelah Himekawa. Dan kemudian, Buakkk!!! lelaki itu memukul dengan suatu pukulan. Namun, Aoi mendorong Himekawa dan akhirnya yang terkena pukulan adalah tubuhnya.
"Kunieda??"
"Ukhh.."
"Kunieda-senpai!!" teriak Azusa.
"!!" Miki kembali memasang kuda-kuda untuk melancarkan serangan seperti tadi. "Serangan seperti tadi lagi??" Aoi menyadari itu dan kemudian dengan sigap ia membanting tubuh pemuda itu. Miki berhasil dijatuhkan.
"Hebat.." ucap Miki. "Kau bisa melakukannya di posisi seperti itu.."
"Yang lain sudah memulai pertarungannya... Dan kelihatannya, yang tersisa cuma kau dan aku.." Shinjou berhadap dengan Oga. "Kita juga punya urusan yang belum diselesaikan, kan? Jadi, ayo kita akhiri ini.." Shinjou bersiap dengan kuda-kuda tinjunya.
Dari atas gedung lainnya, ternyata rekan-rekan Aoi juga menonton. "Chiaki, jangan ikut campur.." ucap Nene. Chiakipun membatalkan tembakkan pistolnya. "Mari kita biarkan Nee-san yang menangani ini semua. Kita harus percaya padanya dan menunggu.." lanjut Nene.
Kembali ke atap, Shinjou masih terus bersiap, namun Oga tak melakukan apapun. "Ada apa?? Cepat taruh bayi itu.. Kau tahu kan, kau tak akan bisa menghindari seranganku saat membawa bayi itu. Atau.. kau mau melakukan kuis leluconmu itu lagi?? Kalau begitu, janga salahkan aku kalau aku membunuhmu.."
Oga tetap saja tak bergerak. "Hei!! Teman-temanmu saja sudah memulai pertarungan, kenapa kau diam saja!?? Ayolah, bel ronde pertama sudah berbunyi!! Atau jangan-jangan kau tak tahu bagaimana caranya memu..."
Buakkkkk!!!!
Oga meninju Shinjou tepat di wajahnya.
Tinju Oga begitu dahsyat hingga membuat Shinjou terpental dan membentur batas atap. Sejenak orang-orang menghentikan pertarungan mereka, dan melihat kaget ke arah Oga.
Bersambung ke Beelzebub Chapter 57
0 komentar:
Posting Komentar