"Seorang amatir menghindari pukulan petinju pro, itu adalah sesuatu yang mustahil." ucap Alex. "Dia benar.." ucap Aoi. "Dan kukatakan sekali lagi padamu, kau tak boleh.."
"Aku tak akan melawan balik.." ucap Oga. "Tapi apapun yang terjadi, tolong jangan pergi lebih dari lima belas meter.." lanjutnya. Oga bermaksud agar bayi Beel tak dibawa pergi jauh, karena bisa-bisa dia mati. Tapi, Aoi malah salah mengerti dan mengira kalau Oga tak ingin dirinya pergi jauh-jauh darinya.
"Ba-baik.." wajah Aoi memerah.
"Baiklah... ketua... ini adalah kesempatan terakhirmu!!" ucap Oga. Buakkk!!! Alex kembali memukul namun kali ini Oga berhasil menghindarinya. "Ini dia pertanyaannya..."
Buakk!! Alex kembali memukul, namun Oga terus mampu menghindarinya sambil memberi pertanyaan. "Pukulan apakah yang..."
Buakkk!! Kembali lagi, Alex memukul. Namun kali ini, Oga menahan tinju itu dengan tangannya. Dan melanjutkan pertanyaannya, "yang paling enak??"
"F..Fruit Punch??" akhirnya Alex mau menjawab. Dan, "Ah!!!! Kau jenius!!!" ucap Oga. "Bayi Beel, lihat!!! Dia luar biasa!! Dia juga cukup kuat, jadi dengan dia saja, ya??" Oga melihat ke belakang. Namun, bayi Beel malah tertidur.
"Di-dia tertidur!!?? Apa yang salah denganmu, bayi Beel!!?? Apa kau tak suka??"
"Dia sudah tidur, jangan membangunkannya!!" ucap Aoi.
"Sudah cukup.." ucap Alex. "Tiba-tiba saja aku tak tertarik lagi. Kalaupun aku melanjutkannya, itu hanya akan melukai tinjuku.. dan lagi, hari ini cuma perkenalan.. kita pasti akan bertemu lagi. Dan lain kali, Miki-kun juga akan bersama dengan kami.."
"Miki??"
Setelahnya mereka pergi, kembali berjalan menuju ruang kelas mereka..
Kelas yang lumayan terasingkan, jauh dari kelas murid reguler..
"Yaah, aku senang kau tak balas melawan mereka.." ucap Aoi. "Bagaimanapun, kita sudah berjanji tak akan membuat kekacauan lagi. Tapi... orang-orang itu, mereka menyerang kita tanpa ragu-ragu.. apa sekolah membenarkan perbuatan mereka itu, ya?"
Oga hanya diam saja. Lalu Aoi bertanya, "Ada apa denganmu? Kenapa lemas begitu??"
"Kau... dia sangat tertarik denganmu..." ucap Oga sambil melihat ke arah bayi Beel, yang masih saja tertidur. "Eh??"
"Kenapa kau tak menjadi ibunya saja??" tanya Oga.
"Ja-jangan menanyakan hal-hal bodoh seperti itu!!" wajah Aoi memerah.
Mereka akhirnya sampai di pintu kelas. "Baik, mulai sekarang kita yang akan mengurus agar semuanya tetap terkendali." ucap Aoi ke Oga dan kemudian membuka pintu.
"Nee-san.." dua rekan Aoi hendak mengadukan sesuatu. "Maafkan kami... kami sudah mencoba untuk menghentikannya, tapi..."
"Memangnya ada apa??" Aoi bertanya-tanya. Ia tak mengerti, tentu saja. Kemudian, Himekawa menjelaskan kalau, "Mereka menghajar Shiroyama habis-habisan. Dan tentu saja, Kanzaki benar-benar marah dan pergi untuk membuat perhitungan dengan mereka."
"Aneh sekali orang itu, padahal biasanya dia sering memperlakukannya dengan kasar. Yah, bagaimanapun aku belum pernah melihat dia semarah ini sebelumnya. Tak mungkin dia bisa dihentikan, dan bilang kalau ini akan menjadi perang.."
Bersambung ke Beelzebub Chapter 54
0 komentar:
Posting Komentar