Nasu terkejut, pukulan keras Oga membuat dirinya terpental dan bertanya-tanya dalam hati, "Apa-apaan ini!? Apa yang terjadi!!? Kenapa... kenapa aku yang harus terjatuh dan melihat ia berdiri?"
Meski kepalanya berdarah, Oga dengan Daddy switch nya berdiri tegak menghadap arah Nasu yang rebah. "Berdiri kau, sialan." Oga membentak. "Setelah mengoceh tentang mendominasi dan menggunakan orang lain, sekarang aku akan mengajarimu siapa di antara kita yang sebenarnya tertidur."
Nasu mengusap darah di mulutnya, memasang senyum memuakkan dan kemudian berkata, "Dasar curang. sial..." perlahan Nasu bangkit kembali.
"Sejak awal aku memang tak berpikir kalau ini akan menjadi pertarungan yang adil." ucapnya. "Iblis yang kau miliki lebih kuat dari milikku, itu saja!!" Nasu masih belum bisa mengakui kekuatan Oga. "Daddy switch apanya, hah!!??"
Nasu menggunakan mantra berlapis-lapis, melesat melewatinya sambil bersiap untuk memukul. "Spell Gate Boost!!!"
Tapp!!! pukulan Natsu dengan mudah ditahan oleh tangan kiri Oga. Nasu kaget.
"Daddy switch...kau...tak layak...menyentuh..." Oga bersiap untuk membalas, "Tangan kotormu tak layak untuk menyentuh bayi Beel!!!"
Oga memukul perut Nasu dan dilanjutkan dengan tendangan siku keras tepat di wajah. Lagi-lagi Nasu terlempar, dan kembali bertanya-tanya dalam hati. "Kenapa!!? Kenapa aku dihajar habis-habisan begini oleh seseorang yang bahkan tak bisa menggunakan mantra dengan benar!?"
Nasu masih tidak mengerti, namun ia tetap belum mau menyerah. "Apakah kekuatan iblisnya memang lebih kuat dariku? Tidak... sejauh yang bisa kurasakan, kekuatanku masih jauh lebih kuat darinya. Aku bahkan bisa menggunakan mantra dengan benar. Lalu kenapa!? Kenapa tinjunya... berat sekali!?"
Nasu masih tak mengerti.
"Hmm, jadi batasmu cuma sampai di sini ya, Nasubi?" dari kejauhan, seseorang mengawasinya. "Kurasa tak ada pilihan lain, ayo lakukan." ucapnya. "Tentu..." balas seseorang yang sedang ditelponnya.
Seketika itu juga, mendadak Nasu merasakan suatu kekuatan merasuk ke dalam tubuhnya. Hilda, Alaindelon, dan juga Furuichi yang ada di sana tampak kaget.
"Salurkan semua kekuatan yang kau miliki pada Nasubi." pinta orang tadi lagi. "Inilah waktunya untuk mengambil hutangnya. Kita sudah meminjaminya satu dari iblis kita, jadi tubuhnya harus dijadikan sebagai jaminan."
"Ukhhh..." Nasu kesakitan, mendapat kekuatan besar secara tiba-tiba seperti itu tentu saja membuatnya tak siap. "Orang sialan itu... sipa yang memintamu untuk...Aaaakhhh!!!!" Nasu menjerit. Dan tak lama setelahnya, hal mengejutkan terjadi.
Tubuh Nasu, mendadak berubah menjadi banyak. "Dia... menjadi banyak!!!?" ucap kaget Kanzaki dan Furuichi. "Teknik ini... aku mengetahuinya..." pikir Hilda. "Apa ini mantra juga??" Oga bertanya-tanya, namun masih tampak tenang.
"Doppelgänger... Ini adalah salah satu kemampuan iblisku." jelas Nasu. "Dan perlu kau ketahui, kami bukanlah sekedar bayangan. Masing-masing dari kami memiliki kekuatan yang sama. Kurasa, ini akan menjadi suatu pengeroyokan. Dengan ini, kau tak akan punya kesempatan untuk menang lagi..." ucap Nasu.
Oga tak takut, meneguk minuman yang ia bawa dan kemudian dengan tenangnya berkata, "Maju saja, kalian semua."
"Huh?" Nasu kesal dan kemudian secara serempak merekapun menyerang, "Jangan sok tenang begitu, bangsat!!!"
Oga melempar botol minumannya, dan kemudian....
600cc
"Super Milk Time!!!!" Oga dan bayi Beel bergabung. wow. Nasu dan Nasu-Nasu lainnya kaget. "Ditambah Dady switch... Dah!!!" Gabungan Oga dan bayi Beel menghajar mereka semua, "Dah!! Dah!! Dah!! Dah!! Dah!! Dah!! Dah!! Dah!! Dah!! Dah!! Dah!! Dah!!"
Nasu dan Nasu-Nasu lainnya dihajar hingga mereka semua tertancap di langit-langit dan membentuk tulisan Dah!!
"Kau... bisa... bergabung? Mustahil...." pikir Nasu di saat-saat terakhirnya.
Hilda, Kanzaki, dan Furichi bahkan lebih kaget lagi. "Wow..."
"Daaahh!!!" ucap Oga, dngan mainan bayi di mulutnya.
Bersambung ke Beelzebub Chapter 197
0 komentar:
Posting Komentar