Paragus menyadari hal tersebut dan berbalik, "Hah, Broly berulah." ia menggunakan suatu alat di tangannya untuk menekan tenaga Broly. Namun, berbeda dengan biasanya dimana alat itu langsung dapat menghentikan Broly, kali ini Broly sudah benar-benar marah hingga sulit untuk dihentikan.
Tapi pada akhirnya, meski butuh waktu yang tak secepat biasanya, kekuatan Broly berhasil ditahan. Mendadak pemuda itu terlihat lemas dan suram.
Setelah kejadian itu, Paragus menemui ilmuan kerajaan untuk menanyakan mengenai reote kontrolnya. Namun setelah diperiksa, ilmuan itu hanya berkata, "Remote kontrolnya masih berfungsi dengan baik. Hasil tesnya tetap sama seperti biasanya. Ada kemungkinan Brolylah yang dapat bertindak sendiri dan menahan tekanan dari alat itu."
"Aku tak peduli, perbaikilah." ucap Paragus dan pergi.
"Bagaimana bisa aku memperbaikinya jika bahkan tidak rusak, hah!?" ucap ilmuan itu.
Paragus keluar dari ruangan itu, dan kemudian bertanya-tanya, "Broly, apa yang selah denganmu, anakku? Pasti ada jawabannya. Sesuatu pasti mengganggu sampai-sampai menolak perintahku, kemarahan saiyanya menyala begitu melihat Kakaroto, akhirnya harus dihentikan, terutama di depan tamu kami, kalau tidak semua upayaku akan sia-sia."
Jblarr!!!!! Broly kecil menghancurkan satu kota hanya dengan satu tembakan dari tangannya. Broly saat itu begitu liar, mengamuk dan menghancurkan semua yang ada di depannya. "Broly!!" Paragus selalu mencoba untuk menghentikannya. Namun kemudian, Broly terus berulah.
Liarnya Broly terus berlangsung sampai ia remaja. Dengan kekuatannya saat itu, ia sudah mampu menghancurkan sebuah planet dengan mudah. "Hentikan Broly, berhenti!!" teriak paragus. Namun Broly semakin sulit untuk dikenalikan, ia bahkan sudah berani menyerang ayahnya sendiri.
"Broly adalah seorang prajurit, yang lahir dan ditempa dengan kekuatan, yang seharusnya membuat orangtua saiya bangga. Tapi, dia memiliki hal yang lebih gelap dari itu. Kekerasan, mengancam, dan akhirnya mulai membuatku takut. Aku tak punya pilihan selain menggunakan perangkat untuk mengontrol kekuatannya."
Paragus mencekati putranya ketika ia sedang tidur, dan kemudian memasangi kepalanya dengan alat itu. Broly sempat terbangun dan melawan, dan bahkan ia hampir membunuh ayahnya sendiri, namun kekuatannya terlanjur mampu tertahan oleh perangkat tersebut. Broly tak mampu melawan lagi. Kekuatannya seolah hilang begitu saja saat ayanya menggunakan remote kontrol di tangannya itu.
"Hari itu hampir berakhir dengan kematian, namun kemudian tercipta sebuah ide. Dengan mengontrol kekuatan Broly, aku bisa mengendalikan alam semesta! Tak akan ada yang bisa menghalangi jalanku!!"
Di ruangannya, Broly masih dalam keadaan gemetar, begitu ingin untuk bertarung melawan Son Goku. Paragus yang melihat putranya tersebut semakin yakin, "Sesuatu mengubahnya, bukan, seseorang mengubahnya. Aku bisa mengendalikannya sebelum ada Kakaroto, apa mungkin karena itu? Mereka lahir pada hari yang sama."
Goku dan Broly memang lahir di hari yang sama, dan mereka ditempatkan pada kapsul bayi yang berdampingan. Goku tampak begitu aktif dan terus menangis, sementara Broly lebih tenang. "Apa kau sudah mendengarnya? Anak Paragus itu lahir dengan tingkat kekuatan mencapai sepuluh ribu!!" ucap salah seorang petugas, "Sepuluh ribu!!" ucapnya lagi, "Padahal ia hanya seorang bayi."
"Ya, di sisi lain anak Bardock terlihat seperti lelucon, kekuatannya cuma, dua?"
"Ya, dan selain itu sepertinya dia juga bodoh." ucap mereka.
"Tapi tangisannya itu, dia begitu bersemangat!!"
"Haha, lihat, dia membuat putra Paragus menangis ..."
"Hahaha, hal ini tak akan bisa kita lihat setiap hari ..."
"!!!!" Broly masih benar-benar marah, emosi dalam dirinya terus saja bergejolak. Entah karena saat itu Goku membuatnya menangis, atau alasan yang lain, yang pasti ia begitu membenci Son Goku. "Apapun itu, aku tidak suka ini." pikir Paragus. "Takdir mungkin telah mempertemukan kalian di planet ini."
"Tapi itu tidak lama, hanya butuh sedikit waktu lagi. Jika aku tetap bisa mengontrolnya sampai saat itu, semua masalah kita akan berakhir." pikir Paragus dan kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Di dalam ruangan, tanpa Paragus ketahui, Broly masih kesal dan emosinya semakin bertambah. Kekuatan mengalir dari tubuhnya, dan ia hampir berubah menjadi super saiya, "Kakaroto!!!"
Di kamar mereka, Goku dan yang lainnya sedang beristirahat, mereka tidur dengan nyenyak. Sampai tiba-tiba, Goku merasakan suatu kekuatan besar mendekat dan terbangun. Mendadak pintu kamar itu didobrak, dan ternyata yang muncul adalah Broly. Secara terang-terangan, ia masuk ke kamar itu dan berniat untuk menyerang Goku.
Untung Goku cepat dan mampu menghindari pukulan Broly. Mendengar suara ribut-ribut itu, Gohan dan Krilinpun ikut terbangun. "Ayah? Uwaaaa!!!!" ranjang Goku dilempar Broly hingga mengenai mereka.
Broly terus saja menyerang Goku, dan Goku terus menghindar. Ia meloncat keluar jendela, dan melanjutkan pertarungan di luar sana. "Broly, apa yang kau lakukan!!?" Goku masih belum mengerti.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Movie 8 Bagian 7
0 komentar:
Posting Komentar