"Ayah!! Dengarkan aku!" Trunks mencoba untuk mencegah. Namun, keputusan ayahnya sudah tak bisa diubah-ubah lagi. Paragus menghampiri Trunks, dan kemudian berkata, "Tentu saja, anda juga dipersilakan untuk ikut, pangeran Trunks. Bagaimanapun, anda memiliki darah pangeran."
Setelahnya, pesawat yang telah mengangkut Vegeta itu bersiap untuk pergi. "Tunggu Vegeta!! Apa yang kau pikirkan, hah!?" Kakek kura-kura berusaha untuk mencegatnya dan pergi ke tangga pintu pesawat itu.
"Kakek kura-kura, benda ini bersiap untuk pergi!!" Gohan, Krilin, dan Ulong mencoba untuk menahannya. Namun pada akhirnya, pintu itu mulai tertutup dan mereka malah ikut di dalam pesawat.
"Menjadi raja di planetnya sendiri? Itulah yang ia butuhkan." ucap kesal Bulma.
Selain mereka berempat tadi, akhirnya Trunks juga ikut. "Bu, aku akan pergi, aku akan membawa ayah kembali!" ucapnya. Trunks terbang, masuk, dan akhirnya pintu benar-benar tertutup. "Sampai jumpa, nak." ucap Bulma. Dan kemudian, pesawatpun lepas landas.
Di tempat dewa Kaiou, Goku sedang makan. Bukan satu atau dua piring, melainkan begitu banyak piring, dengan penuh makanan, namun kemudian dihabiskannya dalam sekejap. Goku begitu kelaparan sampai-sampai menghabiskan nasi dan daging sebanyak itu.
Setelah puas, Gokupun memulai percakapan serius. "Jadi, ada super saiya di Galaksi Selatan, benar begitu?"
"Yah, lebih tepatnya super saiya yang sudah menghancurkan sebagian besar Galaksi Selatan." jelas dewa Kaiou. "Dan kurasa, targetnya yang selanjutnya adalah Galaksi Utara, galaksi kita. Dan yang paling aku takutkan, kau tahu, Goku, mungkin saja dia lebih kuat darimu."
"Benarkah!!? Itu luar biasa!!" Goku malah senang mendengarnya. "Ini bukan waktunya untuk bersemangat." ucap dewa Kaiou. "Ini adalah kategori hal buruk, Goku." lanjutnya. "Yah, kau benar." Goku mulai melakukan pemanasan. Kemudian, ia bertanya, "Dimana aku akan menemukannya, dewa Kaiou?"
"Hmm, aku tidak yakin." ucap dewa Kaiou. "Ah, bukankah seharusnya kau tahu segalanya?" ucap Goku. "Itu tergantung dari suasana hatiku!" ucap dewa Kaiou, "Tapi yang pasti, dia berada di suatu tempat di Galaksi Selatan. Gunakan saja gerak kilatmu."
"Baiklah, aku akan mencoba untuk melacak energinya." ucap Goku. Kemudian, iapun menempelkan dua ujung jarinya di dahi, konsentrasi dan melacak energi dalam radius sejauh mungkin.
Sejenak mereka berdua terdiam, sementara monyet dewa Kaiou membantu membersihkan piring-piring bekas Goku makan tadi.
Keadaan masih hening, Goku terus berusaha untuk melacak energi yang sangat jauh itu. Sampai kemudian, "Ah, dewa Kaiou, bisakah kau menunjukkan dimana arah Selatan?"
Gubrakk, monyet tadi menjatuhkan semua piring-piringnya.
Dengan tetap tenang, dewa Kaiou menunjuk ke Selatan. "Baik, kalau begitu akan melacaknya ke arah itu." ucap Goku, dan kembali iapun berkonsentrasi seperti tadi. Tak lama setelahnya, "Aku menemukannya, lemah." ucap Goku. "Tapi aku yakin, pasti kekuatan seorang bangsa Saiya." jelasnya. "Sampai jumpa, jaga diri ya!" Gokupun pergi kesana dengan teknik gerak kilatnya, ia menghilang.
"Baiklah, mudah-mudahan arahnya benar." ucap dewa Kaiou.
Dengan kecepatan yang jauh melebihi cahaya, hanya dalam sekejap Goku sudah sampai di tempat yang dimaksud. Ia mendarat di sebuah planet yang suram, dengan bangunan-bangunan yang hancur, tanpa penghuni. "Sial, aku kehilangan dia." ucap Goku. Karena tampaknya saiya yang dimaksud telah meninggalkan planet itu.
"Tapi, dia meninggalkan jejak energi yang kuat. Ini sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Whoah, ini nyata, mungkin dewa Kaiou benar. Orang ini mungkin saja lebih kuar dari kami semua."
Sementara itu, pesawat luar angkasa yang mengangkut Vegeta dan yang lainnya sudah sampai di tujuan, planet yang tidak sehijau bumi, namun cukup layak untuk ditempati. "Sudah tiga puluh tahun semenjak planet kita dihancurkan oleh Frieza. Sejak hari itu, hidupku kuabdikan untuk membangun planet Vegeta yang baru." ucap Paragus. "Bukan hanya untuk mengumpulkan ras terkuat dalam sejarah, namun juga untuk membalas dan menghormati ayahmu, raja Vegeta, yang hilang dalam ledakan itu."
Mereka sudah keluar dari pesawat, dan pergi ke lokasi tujuan dengan menaiki kendaraan semacam mobil tanpa roda. Vegeta datu mobil dengan Paragas. "Sekarang anda telah memutuskan untuk bergabung dengan kami di sini, Vegeta, keinginan seumur hidupku akhirnya terpenuhi."
Di belakang mereka, terdapat mobil sama yang mengangkut Gohan, Krilin, kakek kura-kura, dan Ulong. "Kenapa benda ini berputar, ukhh!! Aku masih mabuk udara!!" kakek kura-kura mau muntah. "Sudah ku bilang kan untuk tenang, apalagi tadi kau memakan begitu banyak sandwich tuna." ucap Ulong sambil mengusap punggung kakek kura-kura.
Perjalanan mereka terus berlanjut, menuju kastil megah yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Hidup Vegeta!!" sambut para pasukan setelah mereka sampai. "Mereka adalah orang-orang yang datang jauh dari ujung alam semesta, mereka semua datang untuk melayani anda, raja Vegeta."
Vegeta dan Paragus masuk. Di lorong, mereka bertemu dengan seorang pemuda bertubuh besar, rambut hitam panjang, dengan gelang dan kalung kuning, serta wajah yang pucat. Wajah pemuda itu bahkan terlihat seperti orang sakit-sakitan.
"Ini adalah putra tunggalku, dia siap untuk melayani anda, tuan." ucap Paragas.
"Namaku ... Broly." ucap pemuda itu.
Selanjutnya : Dragon Ball Z Movie 8 Bagian 4
0 komentar:
Posting Komentar